Rumah Adat Maluku: Nama, Sejarah, Jenis, hingga Keunikannya
Rumah adat Maluku punya sejuta pesona. Ketahui jenis-jenisnya di sini, yuk!
Memiliki beragam suku dan budaya, menjadikan Indonesia sebagai negara yang unik.
Tak heran, jika dari Sabang hingga Merauke masing-masing provinsi memiliki ciri khasnya tersendiri, baik dari adat istiadat maupun arsitektur rumah yang khas.
Hal tersebutlah yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara ketika berkunjung ke sini.
Nah, salah satu yang menarik perhatian dan wajib kamu ketahui adalah rumah adat Maluku.
Terdapat tiga jenis rumah tradisional suku Maluku.
Berikut penjelasan lengkap nama rumah adat Maluku beserta ciri khasnya masing-masing.
Tentang Rumah Adat Maluku
Sebagai warisan budaya, rumah adat tentunya harus dilestarikan.
Bukan hanya sebagai bentuk menghargai budaya leluhur saja, melainkan rumah tradisional menjadi daya tarik utama.
Ciri khas rumah tradisional Maluku ini sebenarnya hampir sama dengan yang terletak di daerah lain.
Material utamanya menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan, seperti batang bambu, kayu, atau bahkan daun yang dikeringkan.
Meski begitu, rumah tersebut ternyata sangat kokoh dan dapat bertahan puluhan hingga ratusan tahun.
Jenis-jenis Rumah Adat Maluku
Berikut adalah gambar rumah adat Maluku beserta penjelasannya.
1. Rumah Baileo
Jika berkunjung ke Provinsi Maluku, pasti kamu akan sering melihat rumah adat ini.
Ya, rumah adat baileo berasal dari Maluku dan menjadi hunian yang paling sering digunakan.
Inilah yang menjadi alasan mengapa rumah Baileo disebut sebagai perwakilan rumah adat ambon.
Bentuknya seperti rumah panggung, dengan ukuran luas dan tanpa sekat.
Keunikan rumah baileo yakni lantainya yang lebih tinggi dan tidak ada jendela ataupun dinding.
Rumah adat ini milik suku Huaulu, penduduk asli Pulau Seram, Ambon.
Upacara atau ritual khusus biasanya akan diadakan ketika mendirikan rumah adat ini. Tujuannya, agar bangunan dapat kokoh dan bertahan lama.
Melansir laman resmi Kemdikbud.go.id, rumah adat Baileo masih eksis hingga sekarang dan dapat dijumpai Kecamatan Saparua, Maluku Tengah.
3. Rumah Sasadu
Memiliki konsep terbuka, membuat rumah sasadu menjadi sangat unik.
Tidak ada dinding ataupun jendela klasik pada bagian dalamnya.
Ciri khas utama dari rumah ini adalah bagian atap yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian bawahnya.
Meskipun terlihat seperti rumah panggung, tetapi sebenarnya rumah sasadu tidaklah temasuk jenis rumah panggung.
Bahan dasar pembuatan rumahnya adalah batang pohon sagu untuk bagian tiang dan pilar bangunan.
Bagian atapnya menggunakan anyaman daun sagu yang sudah dikeringkan.
Rumah sasadu juga tidak menggunakan paku untuk memperkuat bagian rumah.
Sebagai gantinya, masyarakat menggunakan pasak kayu dan tali ijuk.
4. Rumah Hibualamo
Berbeda halnya dengan kedua jenis rumah adat sebelumnya, Hibualamo memang terlihat lebih modern.
Pasalnya, dindingnya sudah terbuat dari bahan semen dan batu bata.
Namun jangan salah, Hibualamo sebenarnya merupakan rumah tertua, lo. Kehadirannya bahkan diyakini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Nama Hibualamo sendiri diambil dari kata “hibua” yang berarti rumah dan “lamo” yang berarti besar.
Sesuai dengan namanya, rumah ini memang berukuran besar.
Satu lagi yang unik dari rumah adat Hibualamo, yakni atapnya sangat tradisional dan menyerupai seperti perahu.
Bukan tanpa alasan, bentuk atap tersebut dibuat untuk menggambarkan kehidupan dari suku Tobelo, yang mayoritasnya seorang pelayan dan pelaut.
Warna pada rumah juga tidak boleh hanya terdiri dari satu warna saja, melainkan terdiri dari lima warna, yakni merah, emas, hitam, kuning, dan putih.
Keunikan Rumah Adat Maluku
Penting untuk diketahui bahwa Provinsi Maluku berbatasan langsung dengan Laut Seram di sebelah utara dan Laut Arafura di bagian Selatan.
Tak hanya itu, provinsi ini pun juga berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Sulawesi.
Hal tersebut menjadkan Maluku memiliki keragaman budaya dan ciri khas tersendiri, termasuk pada rumah adatnya.
Rumah tradisional Maluku berbentuk seperti rumah panggung yang dibangun dengan material berbahan dasar kayu.
Bagian dinding dan atapnya, dibuat dengan menggunakan tangkai rumbia (gaba-gaba).
Biasanya, rumah tradisional Maluku, seperti halnya Baileo digunakan sebagai tempat bermusyawarah antara masyarakat dengan pemuka setempat.
Selain itu, rumah ini pun juga digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka.
Keunikan lain yang dimiliki oleh rumah adat ambon di antaranya adalah:
- Rumah adat kerap digunakan sebagai balai pertemuan. Mulai dari upacara, musyawarah, hingga pertemuan adat.
- Dibandingkan dengan rumah adat lainnya, rumah adat ambon memiliki ukuran yang cukup besar.
Ciri Khas Rumah Adat Maluku
Rumah tradisonal Maluku tentunya memiliki cici khasnya tersendiri.
Berikut ini adalah ciri khas utama dari rumah tradisional Maluku.
- Struktur bangunan yang sangat kokoh dan dapat bertahan lama.
- Terdapat 9 buah tiang penyangga.
- Ramah lingkungan dan penuh makna.
- Terdapat batu pamali di area depan pintu rumah sebagai tempat sesaji untuk roh leluhur.
- Lantainya menggunakan papan.
***
Itulah informasi mengenai rumah adat Maluku.
Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuanmu, ya!
Temukan berbagai inspirasi menarik seputar gaya hidup dan keluarga modern, selengkapnya di artikel.rumah123.com.
Jangan lupa juga untuk selalu mengikuti Google News kami agar tak ketinggalan berita terbaru, ya!
Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.