Mengintip Bandung Tempo Dulu, Kota Berjulukan Parijs van Java yang Selalu Memesona
Bandung sudah menjadi kota favorit, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Kota berjulukan Parijs van Java ini memiliki banyak cerita.
Julukan Parijs van Java memang melekat sejak lama pada Bandung, ibu kota provinsi Jawa Barat.
Keindahan kota ini bukan lantaran punya mojang Bandung yang cantik lho, kota ini punya banyak peninggalan arsitektur.
Pemerintah Hindia Belanda pernah merencanakan Bandung menjadi ibu kota untuk menggantikan Batavia (baca: Jakarta). Iklim Bandung lebih sejuk dan disukai para pejabat pemerintah kolonial.
Banyak pejabat dan pengusaha kaya yang memiliki rumah peristirahatan di Bandung. Kota ini juga menjadi ikon mode pada zaman itu.
Jangan heran kalau akhirnya mendapatkan julukan Parijs van Java atau Paris di Pulau Jawa, banyak yang salah kaprah menjadi Paris van Java.
Pemindahan ibu kota memang tidak terwujud. Namun, pembangunan gedung di Bandung berarsitektur kolonial bertebaran di seluruh penjuru kota.
Beberapa bangunan juga terinspirasi dari arsitektur Indonesia, Amerika Utara, dan Inggris.
Inspirasi dari Indonesia tentunya wajar karena arsitek melihat kondisi alam sekitar sebelum merancang bangunan. Iklim tropis Indonesia menjadi salah satu faktor desain rancangan.
Tiga Gaya Arsitektur yang Mewarnai Parijs van Java
Setidaknya, ada tiga gaya arsitektur di Bandung yaitu gaya tradisionalisme (sebelum abad ke-20 atau 1800-an), Dutch Rationalism (1900-1920-an), dan modernisme (1920-an hingga 1930-an).
Gaya kolonial Belanda didominasi desain modernis. Hal ini terlihat pada bangunan fasilitas umum seperti gereja dan juga kantor pemerintahan.
Arsitek yang merancang bangunan ini biasanya tinggal dan bekerja di Bandung. Namun, mereka mendapatkan pendidikan arsitektur di Belanda.
Gedung Sate Menjadi Bangunan Ikonik di Parijs van Java
Salah satu gedung jadul peninggalan Belanda yang menjadi ikon Bandung adalah Gedung Sate.
Buat kamu yang tinggal di Bandung, pernah kuliah di Bandung, sempat punya pacar mojang Bandung, atau pernah wisata ke Bandung, sudah pasti tahu dengan bangunan ini.
Arsitek J. Gerber mendesain bangunan ini. Gedung ini diperuntukkan untuk Departemen Transportasi, Pekerjaan umum, dan Manajemen pengairan Hindia Belanda. Pembangunan gedung ini selesai pada 1920.
Saat ini, gedung ini menjadi kantor Gubernur Jawa Barat. Penamaan gedung ini lantaran bagian tengah bangunan ada tiang yang mirip makanan tradisional, sate.
Jangan lupa membaca artikel Rumah123.com untuk mendapatkan berita, tips, atau panduan yang menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti seperti Kanapark.