Benarkah Harga Rumah di Menteng Lebih Mahal daripada Rumah Mewah di Singapura? Ini Penjelasan Pakar Properti!
Harga rumah di Menteng, Jakarta Pusat, dinilai lebih mahal daripada harga rumah mewah di Singapura. Benarkah demikian? Ini penjelasannya!
Belum lama ini, viral mengenai crazy rich Indonesia yang membeli rumah mewah di Singapura.
Melansir CNBC Indonesia, salah satu orang super kaya di tanah air itu membeli hunian Rp2,3 triliun di Negeri Singa.
Meskipun tidak disebutkan siapa sosok yang membeli hunian itu, namun pembelian rumah mewah ini melalui Mingtiandi.
Mingtiandi adalah perusahaan yang bergerak di bidang real estate, Property People.
Mingtiandi menyebut hunian tersebut dibeli dari Cuscaden Peak Investments, perusahaan yang berafiliasi dengan BUMN Singapura, Temasek Holding.
Tiga hunian mewah yang dibeli berada di kawasan Nassim Road di Distrik 10 yang masing-masing berlantai dua.
Hanya saja, menurut pakar properti, harga rumah mewah di Singapura ternyata tidak sebanding dengan harga rumah di Menteng, Jakarta Pusat.
Benarkah harga rumah mewah di Menteng lebih mahal?
Harga Rumah di Menteng Lebih Mahal dari Singapura?
Pakar sekaligus Founder Panangian School of Property, Panangian Simanungkalit, angkat bicara mengenai perbandingan harga rumah mewah di Menteng dan Singapura.
Rupanya, harga rumah mewah di Singapura dinilai belum ada apa-apanya jika dibandingkan harga rumah di kawasan Menteng, Jakarta.
Hanya saja, menurut Panangian, mahal tidaknya harga rumah di Menteng dan kawasan mewah Singapura memang tidak bisa dibandingkan secara apple to apple.
Hal ini karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, muisalnya, kondisi perekonomian secara makro.
“Secara angka, jika dibanding dengan harga kawasan elite Jakarta seperti Menteng dan Kebayoran, harga tanah di kawasan elite Singapura memang lebih mahal,” katanya melansir CNBC Indonesia.
“Namun, jika perbandingannya produk domestik bruto (PDB) atau GDP, harga di Singapura ternyata lebih rendah,” lanjutnya.
Harga Tanah yang Melejit
Panangian mengatakan bahwa perbedaan tersebut membuat harga tanah di kawasan elite Indonesia dinilai lebih sulit digapai kebanyakan orang.
Sementara itu, di Singapura, kemampuan membeli properti tergolong lebih kuat dengan PDB yang jauh lebih besar.
“Per meter kalikan 10, berarti Rp490 juta/m2. Jadi di Singapura Rp495 juta/m2 itu nggak terlalu mahal karena GDP di Singapura mendekati US$80 ribu, sementara GDP Indonesia US$4 ribu. GDP-nya 20 kali lipat, sementara harga tanah cuma lebih besar 5 kali lipat, jadi lebih mahal Indonesia,” kata dia.
Berdasarkan Flash Report Rumah 123 terbaru, harga rumah seken di Jakarta memang mengalami kenaikan.
Secara year-on-year (yoy), DKI Jakarta mengalami kenaikan sebesar 2,8 persen.
Sementara itu, popularitas lokasi pencarian properti tertinggi rupanya berada di Jakarta Pusat yang tumbuh 1 persen (yoy).
Nah, Menteng sendiri berada di Jakarta Pusat sehingga tak heran kalau harga rumah di sana terus mengalami kenaikan dan harganya mahal-mahal.
***
Semoga informasinya bermanfaat, ya.
Temukan ulasan lain seputar properti hanya di artikel.rumah123.com.
Selain itu, agar tak ketinggalan berita terbaru, baca dan follow Google News Rumah123.
Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama www.rumah123.com.
Untuk memenuhi kebutuhan properti, kami selalu #AdaBuatKamu.