Dibiayai Utang Negara, Ini Daftar Proyek Infrastruktur Jokowi di 2022. Bisa Balik Modal atau Malah Mangkrak?
Ada beragam proyek infrastruktur Jokowi di 2022 ini, yang sebagian besar dibiayai oleh utang negara.
Sama seperti tahun 2021, Jokowi akan terus melanjutkan pembangunan Indonesia di tahun ini.
Dilansir dari CNBC Indonesia, beberapa pembangunan Jokowi pada tahun 2022 akan dibiayai menggunakan utang negara.
Hal ini telah dituliskan di Buku Nota Keuangan dan RAPBN 2022 yang dikeluarkan sejak Agustus 2021 silam.
Besaran total utang negara yang akan digunakan untuk membiayai infrastruktur tersebut mencapai triliunan rupiah.
Utang tersebut terdiri dari Pinjaman Luar Negeri, Hibah Luar Negeri, Pinjaman Dalam Negeri, dan Surat Berharga Syariah Negara.
Proyek Pembangunan Jokowi Tahun 2022 yang Dibiayai Utang Negara
Proyek infrastruktur Pemerintahan Jokowi di tahun ini akan banyak memakan utang negara.
Berdasarkan RAPBN 2022, pembangunan tahun 2022 yang akan dibiayai oleh Pinjaman Luar Negeri akan menghabiskan biaya sekitar Rp28,1 triliun.
Berikut adalah beragam pembangunan yang akan dibiayai oleh pinjaman luar negeri:
1. Rentang Irrigation Modernization Project
2. Development of Trans South Java Road Project
3. Patimban Port Development Project
Selain pinjaman luar negeri, RAPBN 2022 menuliskan sekitar Rp403,3 miliar hibah luar negeri akan dialokasikan untuk membangun infrastruktur, seperti:
1. Forest and Climate Change Program Financial Cooperation Module (Forclime-FC)
2. Forest Programme II (Development of Biodiversity Conservation and Integrated Watershed Management)
3. Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme
Sementara itu, ada pula utang negara menggunakan Pinjaman Dalam Negeri atau PDN dalam RAPBN 2022.
Jumlah anggaran yang akan disiapkan adalah sebesar Rp3,5 triliun dan akan digunakan untuk mendanai:
1. Kendaraan Operasional Intelijen
2. Kendaraan Lidik Sidik dan Olah TKP Bareskrim
3. Kapal Offshore Patrol Vessel
4. Ranpur Panser Infanteri
Utang negara terakhir merupakan pembangunan yang menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Pembangunan menggunakan SBSN akan menghabiskan biaya sampai Rp29,6 triliun dan digunakan untuk membangun:
1. Jalur KA Trans Sulawesi antara Makassar-Parepare Segmen 3 (Makassar-Barru)
2. Jalur ganda Kereta Api Mojokerto-Sepanjang
3. Bandar Udara Siboru Fakfak Papua Barat
4. Jalan Planjan-Baron-Tepus
5. Revitilisasi dan pengembangan asrama haji.
2021 Tahun Proyek Mangkrak, 2022 Tahun Jeratan Utang Negara?
Indonesia disebut akan terperosok utang dengan mulai rampungnya sejumlah proyek infrastruktur yang dibangun dengan modal pinjaman negara.
Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi soal beragam proyek infrastruktur yang dibiayai utang negara ini.
Dilansir dari Pikiran Rakyat, Said Didu berujar soal kondisi yang akan dialami Indonesia dengan rampungnya sebagian besar proyek infratruktur tersebut.
“Saya menarik kesimpulan bahwa penghasilannya jangankan cukup untuk membayar utang atau menarik untung, untuk membayar biaya pemeliharaan saja tidak cukup,” ucap Said Didu.
Jeratan utang negara tersebut berdasarkan biaya yang harus dibayar kepada perusahaan yang ditugaskan untuk membangun.
Pasalnya, ketika proyek infrastruktur tersebut rampung, maka akan menjadi aset perusahaan yang ditugaskan.
“Kalau saya katakan tahun 2021 adalah tahun proyek mangkrak. Maka saya katakan tahun 2022 adalah tahun jeratan utang BUMN,” kata Said Didu.
Jangan lupa kunjungi artikel Rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti Premier Estate 3 hanya di rumah123.com.
Cari tahu berbagai inspirasi rumah terbaik, karena kami #AdaBuatKamu!