OK
Panduan

Cara Menghitung ROI (Return on Investment) Disertai Contohnya

28 Agustus 2024 · 3 min read Author: Alya Zulfikar · Editor: Bobby Agung Prasetyo

cara menghitung roi

Ilustrasi artikel cara menghitung ROI | Canva

Ketahui seberapa efektif investasi yang kamu lakukan melalui ROI. Pelajari bagaimana cara menghitung ROI dalam artikel ini, yuk!

Ketika berinvestasi, pasti kamu pernah bertanya-tanya apakah investasi yang kamu lakukan memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, ‘kan?

Untuk mengetahui hal tersebut, kamu perlu mempelajari apa itu ROI.

ROI (return of investment) menjadi salah satu metrik penting yang digunakan dalam menganalisis suatu investasi.

Lebih lengkapnya, simak penjelasan dan cara menghitung ROI berikut ini!

penawaran khusus

Apa Itu ROI (Return of Investment)?

ROI (return of investment) adalah sebuah metrik yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari suatu investasi.

Sederhananya, RO menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

Menghitung ROI dalam berinvestasi sangat penting, sebab membantu dalam pengambilan keputusan investasi.

Dengan membandingkan ROI dari berbagai pilihan investasi, kamu dapat memilih opsi yang paling menguntungkan.

ROI juga membantu dalam evaluasi kinerja suatu investasi; jika ROI tinggi, artinya investasi tersebut memberikan hasil yang baik.

Selain itu, ROI memungkinkan kamu untuk membandingkan kinerja investasi yang berbeda, baik dalam jangka waktu yang sama maupun berbeda.

Cara Menghitung ROI

rumus roi

rumus roi

Cara menghitung ROI sangatlah mudah, bahkan rumusnya pun tidak rumit.

Berikut rumus ROI yang bisa kamu gunakan:

ROI = (Keuntungan Bersih / Investasi Awal) x 100%

Contoh Analisis ROI

1. Contoh Analisis ROI Positif

Hendi ingin membuka sebuah toko online menjual pakaian. Hendi menginvestasikan uang sebesar Rp100.000.000 untuk membeli stok barang, membuat website, dan biaya promosi awal. 

Setelah satu tahun beroperasi, toko online Hendi berhasil menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp50.000.000.

Perhitungan ROI:

  • Keuntungan Bersih: Rp50.000.000
  • Investasi Awal: Rp100.000.000

Maka, ROI dapat dihitung sebagai berikut:

ROI = (50.000.000 / 100.000.000) x 100% = 50%

Interpretasi:

Artinya, dari investasi awal sebesar Rp100.000.000, Hendi mendapatkan keuntungan sebesar 50% dalam satu tahun.

Dengan kata lain, setiap Rp1 yang Hendi investasikan, menghasilkan keuntungan sebesar Rp0,50.

Analisis:

  • ROI Positif: Nilai ROI sebesar 50% menunjukkan bahwa investasi Hendi menguntungkan. Bisnis toko online Hendi berhasil menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
  • Tingkat Pengembalian: Angka 50% ini cukup tinggi dan mengindikasikan bahwa bisnis toko online Hendi berjalan dengan baik. Namun, untuk membandingkan kinerja, Hendi perlu melihat rata-rata ROI pada industri yang sama atau membandingkannya dengan investasi lain yang Hendi miliki.
  • Keputusan Selanjutnya: Dengan hasil ROI yang positif, Hendi dapat mempertimbangkan untuk memperluas bisnis, meningkatkan stok barang, atau melakukan investasi lebih besar pada pemasaran.

2. Contoh Analisis ROI Negatif

Ilham menginvestasikan Rp100.000.000 untuk membuka sebuah toko pakaian. Setelah satu tahun beroperasi, toko pakaian Ilham mengalami kerugian sebesar Rp20.000.000.

Perhitungan ROI:

  • Keuntungan Bersih: -Rp20.000.000
  • Investasi Awal: Rp100.000.000

Maka, ROI dapat dihitung sebagai berikut:

ROI = (-20.000.000 / 100.000.000) x 100% = -20%

Interpretasi:

Hasil perhitungan di atas menunjukkan ROI Ilham adalah -20%. Artinya, setiap Rp100 yang Ilham investasikan, ia kehilangan Rp20.

Analisis:

ROI negatif mengindikasikan bahwa bisnis toko pakaian Ilham belum berjalan sesuai harapan. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya antara lain:

  • Persaingan yang ketat: Terdapat banyak toko pakaian serupa di lokasi yang sama sehingga sulit menarik pelanggan.
  • Produk yang kurang diminati: Model pakaian yang ditawarkan tidak sesuai dengan tren atau kebutuhan pasar.
  • Biaya operasional yang tinggi: Biaya sewa, gaji karyawan, dan biaya produksi terlalu besar dibandingkan dengan pendapatan.
  • Strategi pemasaran yang kurang efektif: Upaya promosi yang dilakukan tidak berhasil menarik pelanggan baru.

***

Demikian penjelasan mengenai cara menghitung ROI.

Baca artikel lainnya di artikel.rumah123.com dan Google News.

Temukan hunian impianmu di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.

Ngobrolin properti di Teras123 saja!


Tag:


alya

Content Writer

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA