Capaian Padat Karya Infrastruktur Permukiman Kementerian PUPR Tembus 69.532 Pekerja per November 2023
Menjelang akhir tahun 2023, Kementrian PUPR mempercepat realisasi program Padat Karya Tahun 2023. Hasilnya, per 6 November 2023 capaiannya telah melebihi target yang ditetapkan. Berikut penjelasan selengkapnya!
Program Padat Karya merujuk pada kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia dibandingkan tenaga mesin.
Tujuan utamanya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat dengan penghasilan rendah dan tidak tetap.
Adapun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewujudkannya melalui skema cash for work atau Padat Karya Tunai (PKT).
Menariknya, per bulan November 2023 capaian realisasinya sudah melebihi angka yang ditargetkan.
Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak ulasan di bawah ini, ya!
Capaian Program Padat Karya Kementerian PUPR Lebihi Target
Kementrian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupaya melakukan percepatan realisasi program Padat Karya Tahun 2023.
Tercatat hingga tanggal 6 November 2023, capaian pekerjaan fisik Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bidang permukiman mencapai 82,84 persen.
Sementara serapan tenaga kerjanya mencapai 69.532 orang, lebih besar dari target awal yang hanya 67.788 tenaga kerja.
Capaian ini menunjukkan komitmen PUPR untuk melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku pembangunan infrastruktur berskala kecil.
“Pembangunan infrastruktur padat karya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis resmi PUPR, Kamis (9/11/2023).
Adapun pembangunan infrastruktur kerakyatan yang dilakukan adalah program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), dukungan Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan, termasuk Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
Total anggaran untuk seluruh program tersebut adalah Rp2,2 triliun dan akan disalurkan ke 6.111 lokasi.
Sejauh ini, serapan keuangan program sudah mencapai 92,16 persen dari total anggaran atau sekitar Rp2 triliun.
Realisasi Pembangunan Infrastruktur Kerakyatan
Lebih lanjut, di Tahun Anggaran (TA) 2023, Ditjen Cipta Karya melaksanakan program Pamsimas di 1.069 lokasi dengan progres fisik 80,17 persen dan menyerap 11.224 tenaga kerja.
Sementara program Sanimas berlangsung di 1.890 lokasi dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 21.467 orang dengan progres fisik 78,24 persen.
Kementrian PUPR juga membangun fasilitas sanitasi di Pondok Pesantren/Lembaga Pendidikan Keagamaan dalam bentuk bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian, serta instalasi pengolahan air limbah domestik.
Sejauh ini, progres fisiknya sudah mencapai 72,21 persen dan menyerap 13.304 tenaga kerja.
Kemudian, ada pembangunan TPS3R yang di 262 lokasi dengan progres fisik 59,71 persen dan telah menyerap 2.657 tenaga kerja.
Ke depannya, fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya sekaligus memberikan pembelajaran serta praktik langsung kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Lalu, untuk program PISEW di 1.340 lokasi, progres fisiknya telah mencapai 98,61 persen dengan serapan tenaga kerja sebanyak 20.880 orang.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya.
Temukan ulasan menarik lainnya seputar rekomendasi properti hanya di artikel.rumah123.com.
Kamu juga bisa mengikuti Google News kami agar tidak ketinggalan berbagai berita terbaru.
Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu!