Banyak yang Pamer Harta, Ternyata Ini Alasan Polisi Cepat Kaya padahal Gajinya Tak Besar. Ada Pungli?
Anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dinilai mendapatkan gaji yang cukup besar. Namun dengan gaji yang diperolehnya tidak membuat mereka cepat kaya, seperti yang ditampilkan sebagian aparat di kehidupan kita. Sebenarnya, apa ya alasan Polisi cepat kaya?
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis membuat gebrakan baru dengan mengeluarkan imbauan untuk seluruh anggota Polri tidak memamerkan gaya hidup mewah dalam kehidupan sehari-hari.
Imbauan Kapolri tertuang dalam Surat Telegram Nomor: ST/30/XI/HUM.3.4./2019/DIVPROPAM tertanggal 15 November 2019 yang berisi peraturan disiplin anggota Polri, kode etik profesi Polri dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri.
Mencuatnya kebijakan tersebut bukan karena tanpa alasan.
Pasalnya, tak sedikit Polisi yang kerap memamerkan harta kekayaannya di kehidupan sosial.
Padahal, jika ditilik dari gaji yang didapatkan pun tidak bisa membuat mereka menjadi kaya secara instan.
Dalam PP No 16 Tahun 2012, gaji tertinggi Polisi hanya berkisar Rp4.717.500.
Ditambah berbagai tunjangan pun, para pengamat kepolisian memprediksi gaji yang diterima para petinggi polisi sekitar Rp15 juta per bulan.
Dengan pendapatan tersebut, mungkinkah mereka menjadi kaya dalam sekejap?
Polisi Terkaya yang Terjerat Kasus Korupsi
Bisa kita lihat pada fenomena berikut, segelintir oknum Polisi ini diketahui memiliki kekayaan yang sangat fantastis.
Namun pada akhirnya, mereka terjerat kasus korupsi dan dipidanakan.
1. Labora Sitorus
Pada 2013 yang lalu, Indonesia dihebohkan dengan kasus rekening gendut dari polisi berpangkat Aiptu bernama Labora Sitorus.
Sitorus diketahui telah melakukan transaksi misterius di rekeningnya sebanyak Rp1,5 triliun.
Nominal itu kabarnya merupakan hasil keuntungan dari penimbunan solar, pencucian uang, dan praktik pembalakan liar, lo.
2. Djoko Susilo
Kemudian, mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Irjen Pol Djoko Susilo juga memiliki harta kekayaan yang fantastis.
Harta yang diperolehnya dinilai berasal dari hasil korupsi yang merugikan negara.
Atas tindakannya, Djoko ditetapkan sebagai terdakwa kasus korupsi pengadaan simulator kemudi uji klinik roda 2 dan 4 di Korps Lalu Lintas Polri pada 2011 dan pencucian uang pada 2012.
Alasan Polisi Cepat Kaya
Sehubungan dengan kasus di atas, melansir dari okezone.com, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane memandang bahwa sangat tidak logis dan sulit dicerna oleh akal sehat bahwa polisi memiliki rekening ‘gendut’.
Terlebih, nominal kekayaan mereka bisa melebihi perwira tinggi selevel jenderal sekalipun.
Neta S. Pane juga menyampaikan alasan Polisi bisa cepat kaya.
Adapun penjelasannya bisa dibaca pada uraian di bawah ini.
1. Kurangnya Pengawasan
Kurangnya pengawasan terhadap Polisi membuat tindakan korupsi muncul di berbagai daerah.
Pencurian itu cenderung dilakukan oknum-oknum Polri untuk memperkaya diri.
Terdapat enam hal yang membuat anggota Polri bisa kaya raya:
– Selalu menerima uang dari bawahan
– Melaksanakan pungutan liar
– Menjadi makelar kasus
– Memanipulasi barang bukti
– Mendapatkan uang ucapan terima kasih dari pelapor kasus di kepolisian
– Kolusi dan pertemanan destruktif
2. Menyambi sebagai Pebisnis
Dalam kasus Aiptu Labora, ada kesalahan yang fatal yang dilakukan, yakni sebagai anggota polisi dia malah berbisnis.
Menurut Neta S. Pane, jika dirinya mau menjadi pengusaha, seharusnya Labora keluar dari Kepolisian.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya!
Temukan berbagai inspirasi menarik seputar gaya hidup dan keluarga modern, selengkapnya di artikel.rumah123.com.
Wujudkan rumah idaman seperti Jakarta Garden City hanya di Rumah123.com yang pastinya selalu #AdaBuatKamu!