5 Kearifan Lokal Rumah Panggung Sunda Untuk Hunian Modern, Eco-Friendly dan Bebas Banjir!
Sangat sulit untuk menemukan rumah panggung Sunda tradisional di zaman yang sudah modern seperti saat ini. Padahal rumah tradisional punya beragam elemen yang bisa menjawab masalah kekinian.
Selain tempat bernaung dan berlindung dari terik matahari dan hujan, rumah adat Sunda ini juga merupakan perwujudan budaya dan tradisi asli Jawa Barat ini.
Rumah tradisional suku Sunda cukup unik berkat arsitektur yang dirancang cukup detail dengan pertimbangan filosofis.
Beberapa elemen yang ada sangat mungkin diaplikasikan ke dalam konsep rumah modern.
Kearifan Lokal Rumah Panggung Sunda
Setiap rumah adat, pasti memiliki ciri khas atau keunikanya tersendiri.
Hal ini berlaku juga untuk rumah panggung Sunda, hunian tradisional di Jawa Sunda.
Berikut merupakan beberapa elemen khas rumah adat Sunda yang bisa diterapkan ketika membangun rumah modern:
1. Material Alami yang Mengusung Konsep Eco-Friendly
Ciri khas budaya Sunda adalah kedekatannya dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan alam dan yang serba tradisional.
Bahan pondasinya berasal dari alam, sehingga memiliki ikatan yang kuat dengan alam dan lingkungan.
Seiring berkembangnya zaman, material bangunan rumah Sunda beralih ke batu, bambu, daun untuk bagian atap, kayu dan lain sebagainya.
Salah satu ciri khas rumah adat suku Sunda adalah bentuk dasar atapnya yang hampir mirip dengan pelana dan biasanya terbuat dari dedaunan.
Pada bagian dinding rumah adat Jawa Barat, terbuat dari anyaman bambu.
Anyaman bambu ini, biasa disebut bilik yang memiliki lubang kecil pada polanya.
Lubang kecil pada bilik rumah Sunda bertujuan agar sirkulasi udara di dalam ruangan tidak terlalu panas.
Penggunaan material bambu seperti untuk bilik ini bisa juga dipakai sebagai sekat antar ruang dalam rumah modern yang akan memberi nuansa sejuk.
2. Konsep Rumah Panggung yang Bisa Mengatasi Banjir
Pada umumnya rumah adat Sunda memiliki bentuk yang disebut rumah panggung.
Dinamakan rumah panggung Sunda, karena memiliki posisi rumah di atas permukaan tanah.
Pondasi tumpuan yang digunakan mempunyai beberapa nama yaitu wadasan, titinggi, umpak, atau tatapakan.
Tumpuan yang digunakan adalah batu yang ditopang oleh beberapa pondasi dengan ketinggian sekitar 40 sampai dengan 60 cm.
Fungsinya adalah untuk meminimalisir kerusakan apabila terjadi bencana alam, seperti gempa bumi dan banjir.
Bagian pondasi pada rumah adat Jawa Barat, umumnya memiliki pondasi yang diletakan dibawah sudut rumah.
Terkadang bagian bawah dari rumah panggung Sunda, juga digunakan untuk menyimpan perkakas dan juga digunakan untuk menyimpan stok kayu bakar yang biasanya disebut suluh.
Untuk hunian modern, bagian bawah ini bisa dibuat sebagai lahan resapan air misalnya dengan pembuatan lubang biopori, agar makin bebas banjir.
3. Posisi Bangunan dan Tata Letak Rumah Panggung Sunda yang Penuh Filosofi
Rumah panggung Sunda, memiliki posisi atau tata letak sesuai filosofi atau kepercayaan orang sunda.
Filosofi rumah adat suku Sunda yaitu arah matahari terbit adalah arah yang baik untuk mentukan posisi rumah.
Hal ini akan mengingatkan kita pada arah kiblat sesuai dengan arah matahari terbenam.
Oleh sebab itu, sebuah rumah tidak boleh dihadapkan selain barat dan timur.
Letak atau posisi rumah Sunda, juga harus menyesuaikan satu dengan yang lainnya di kampung atau daerah tersebut agar tersusun rapi.
4. Lantai Bambu Rumah Sunda Bisa Diterapkan ke Konsep Hunian Modern
Lantai rumah adat Sunda sangat unik , yaitu menggunakan bambu yang dibelah.
Tujuannya untuk menciptakan sirkulasi udara yang dapat keluar masuk melalu kolong rumah.
Masyarakat sunda biasanya menyebut bambu itu dengan sebutan pelupuh.
Lantai bambu ini juga bisa jadi pilihan untuk lantai rumah modern, karena memberikan kesan yang nyaman dan tentram.
5. Konsep Lesehan dan Open Space
Dalam rumah adat Sunda, untuk menyambut tamu biasanya dilakukan di bagian hareup (depan rumah) yang disebut dengan emper.
Bagian depan rumah panggung Sunda ini, tidak memiliki furnitur atau perabot rumah seperti sofa dan kursi.
Jadi, para tamu dan pemilik rumah duduk langsung di lantai atau menggunakan tikar yang disebut samak.
Filosofi tradisional Sunda ini mewakili konsep open space yang dapat diartikan sebagai penataan interior yang terbuka antara ruangan satu dengan lainnya sehingga tercipta kesan luas.
Untuk bagian tengah sama halnya dengan rumah modern, bagian ini berfungsi sebagai tempat berkumpul, istirahat dan tidur.
Ada bagian yang berfungsi sebagai ruang keluarga yang dipisahkan oleh sekat yang terbuat dari bilik tadi.
Demikian beberapa kearifan lokal rumah panggung Sunda yang bisa jadi inspirasi buat hunian modern.
Untuk cari tahu inspirasi menarik seputar hunian dan properti, selengkapnya di Rumah123.com.
“Sedang mencari rumah yang nyaman dengan tema industrial? Kamu bisa cek Premiere Estate 2 Bekasi di sini selengkapnya.”