10 Panduan Membeli Rumah Dekat Stasiun KRL Commuter Line, Simak nih Tipsnya!
Ada sejumlah panduan dan tips membeli rumah dekat stasiun kereta KRL Commuter Line. Kamu memiliki keuntungan kalau rumah dekat infrastruktur.
Saat ini, kalau kamu membeli rumah atau apartemen, hal yang terpenting bukan lokasi strategis.
Hal yang utama adalah berapa lama kamu bisa mencapai pusat kota atau tempat kerja dari rumah.
Jangan heran kalau orang membeli rumah dekat stasiun KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line.
Mungkin di masa mendatang, konsumen akan melirik rumah dekat stasiun MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) Jakarta.
Atau orang melirik rumah dekat stasiun LRT (Light Rail Transit/Lintas Rel Terpadu) Jakarta atau Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi).
Tentunya jika LRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan MRT Jakarta sudah memiliki rute atau lintasan yang lebih panjang.
KRL Commuter Line Sudah Menjangkau Kawasan Penyangga
KRL Commuter Line telah menjangkau kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan.
Bahkan, KRL Commuter Line sudah mencapai Cikarang di Timur Jakarta, Nambo di Selatan Jakarta, atau Maja di Barat Jakarta.
Pada 2019, KRL Commuter Line telah mengangkut 336 juta penumpang per tahunnya. Hmm, banyak banget kan?
Headway atau jarak kedatangan kereta di jalur Jakarta-Bogor/Depok antara 5-10 menit. Kamu tidak perlu ketinggalan kereta.
Tidak heran kalau perumahan atau apartemen dekat jalur KRL Commuter Line dilirik para pencari rumah.
Tips Mudah Mencari Rumah Dekat Stasiun
1. Menentukan Properti yang Dibeli
Kamu bisa memilih membeli rumah atau apartemen yang dekat dengan stasiun KRL Commuter Line.
Jangan salah ya, ada sejumlah proyek apartemen yang dibangun menempel dengan stasiun KRL.
Beberapa di antaranya ada di Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Pondok Cina, Stasiun Rawa Buntu, dan Stasiun Cisauk.
Rumah memiliki keunggulan bisa dikembangkan, mempunyai sisa lahan, dan masih menjadi favorit orang Indonesia.
Apartemen mempunyai keunggulan berupa fasilitas yang terintegrasi. Kamu hanya perlu turun dari unit apartemen menuju stasiun.
2. Mengecek Akses Transportasi Dari Rumah Ke Stasiun
Jika kamu memilih membeli rumah, kamu harus mengecek akses transportasi dari rumah ke stasiun.
Kamu harus naik angkutan umum, bisa membawa motor atau mobil, naik ojek online, atau malah bisa berjalan kaki.
Pastikan kamu mengecek semua akses ini. Jangan sampai kamu baru mengetahui kalau jarak rumah ke stasiun sangat jauh.
3. Melakukan Survei Langsung
Saat kamu membeli rumah, pastikan kamu mengecek langsung ke lokasi perumahan untuk memastikannya.
Rumah sudah dibangun? Sudah memasuki pembangunan klaster kedua atau telah berkembang pesat.
Kamu juga bisa melihat langsung suasana sekitar rumah. Hal ini penting lho karena kamu akan menetap di sini.
4. Membandingkan Lokasi Hunian
Saat kamu ingin mencari rumah dekat stasiun, ada pilihan jalur kereta ke Bogor/Depok, Bekasi/Cikarang, atau Tangerang.
Kamu harus membandingkan lokasi hunian. Bogor atau Depok relatif masih hijau. Harganya juga tidak setinggi Tangerang.
Tangerang dan Tangerang Selatan sudah berkembang pesat. Harga hunian relatif mahal tapi fasilitas sudah lengkap.
Bekasi atau Cikarang relatif lebih murah. Namun, wilayah ini dekat dengan kawasan industri terpadu.
5. Melihat Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Saat membeli properti, kamu harus mengecek fasilitas umum dan fasilitas sosial yang ada di sekitarnya.
Seberapa jauh lokasi rumah dari pasar, sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, taman, jalan tol, dan lainnya.
6. Mencari Tahu Lokasi Bebas Banjir
Saat memilih membeli rumah, pastikan kamu mencari lokasi rumah yang bebas banjir. Hal ini memang tidak mudah.
Kamu bisa bertanya kepada siapa saja untuk mendapatkan informasi mengenai rumah dekat stasiun dan bebas banjir.
7. Mengecek Legalitas Hunian
Saat membeli properti, kamu harus mengecek legalitas dan status kepemilikan tanah dan bangunan.
Untuk rumah, kamu bisa mencari tahu status tanah dan bangunan, sudah sertifikat hak milik (SHM) atau belum.
Sementara untuk apartemen, coba cek lahannya berstatus Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
8. Memahami Konsekuensi Polusi Suara
Kamu ingin tinggal di rumah dekat stasiun, kamu harus memahami konsekuensi polusi suara lho.
Kereta listrik lalu lalang, penumpang turun naik, ojek yang wira wira, dan lainnya menimbulkan suara berisik.
Persiapkan diri untuk menghadapi polusi suara seperti ini. Jangan sampai kamu terganggu lantaran suara ribut.
9. Bersiap Hadapi Kemacetan
Rumah dekat stasiun terutama yang benar-benar dekat dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki punya potensi lain.
Kamu harus bersiap menghadapi kemacetan. Bayangkan saat ratusan hingga ribuan penumpang turun secara bersamaan.
10. Harga Mahal Tapi Potensi Kenaikan Bisa Tinggi
Harga properti dekat akses transportasi biasanya mahal jika dibandingkan yang agak jauh sedikit.
Namun, potensi kenaikan harga juga tinggi. Sayangnya, belum ada riset di Indonesia mengenai kenaikan harga rumah dekat stasiun.
The Guardian pernah melansir harga rumah dekat stasiun kereta di London, Inggris naik 10,5 per tahun.
Smart Company mengutip rumah dekat stasiun kereta di Sydney, Australia naik 4,5 persen per tahun.
Jangan lupa membaca artikel Rumah123.com untuk mendapatkan berita, tips, atau panduan yang menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup.
Laman ini juga memudahkan bagi para pencari properti, penjual properti, hingga sekadar mengetahui informasi, karena Rumah123.com memang #AdaBuat Kamu.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti, hanya di Rumah123.com dan 99.co.