OK
logo rumah123
logo rumah123
Iklankan Properti

Yuk, Dulang Uang dari Budidaya Ikan Cupang di Rumah!

19 Juli 2022 · 6 min read · by Kartika Ratnasari

budidaya ikan cupang - Rumah123.com

Budidaya ikan cupang Red Dragon, dijamin bisa kaya raya! – Rumah123.com

Ikan cupang merupakan salah satu ikan yang mudah untuk dipelihara. Selain itu, ikan dengan nama lain Betta Fish ini juga memiliki banyak manfaat bagi yang memeliharanya.

Mulai dari menghilangkan stres, menenangkan pikiran, memicu kreativitas, bahkan menambah pundi-pundi uang!

Menghasilkan uang? Wah, bagaimana bisa? Apakah caranya dengan bermain adu ikan cupang? Tentu saja tidak! 

Memiliki banyak peminat, alasan kenapa budidaya ikan cupang punya potensi tinggi untuk dulang cuan

Ikan hias air tawar jenis ini memang punya popularitas tinggi sejak dulu karena keunggulannya.

Karakter ikan cupang sangatlah unik. Ia merupakan ikan petarung yang agresif dalam mempertahankan wilayahnya. 

Warna-warnanya sangat cantik. Bentuk siripnya indah, gerakannya tenang dan berwibawa. 

Jenisnya pun bervariasi, bahkan terdapat beberapa jenis ikan cupang baru yang telah dikembangkan. 

Ditambah lagi di tahun 2019 lalu, ada seorang YouTuber Indonesia yang membuat video tentang ikan cupang dan menjadi trending nomor 1 di platform ini.

Tak heran, daya tarik ikan ini menjadi sangat besar. Permintaan pasar akan ikan cupang pun meningkat hingga berkali-kali lipat.

Harga jualnya pun terbilang tinggi! Masih ragu untuk budidaya ikan cupang?

Permintaan pasar yang besar membuat harga jual ikan cupang semakin tinggi. 

Jika harga awalnya hanya beberapa ribu rupiah, kini harganya bisa mencapai jutaan untuk beberapa jenis tertentu.

Bayangkan, sepasang ikan cupang bisa menghasilkan hingga 200-500 telur dalam satu kali perkawinan. 

Anggap saja harga jualnya Rp50 ribu – Rp250 ribu untuk jenis yang tak langka. 

Jika dalam satu hari saja kamu bisa menjual 10 ekor, paling sedikit kamu menghasilkan omset Rp500 ribu per hari!

Coba hitung, berapa banyak cuan yang bisa didapatkan dalam sebulan? Belum lagi jika kamu budidaya ikan cupang dengan jenis yang langka.

Tak perlu ragu lagi kan untuk bisnis budidaya ikan cupang?

Cara mudah budidaya ikan cupang untuk pemula

Tertarik untuk mencoba peruntunganmu di bisnis ini? Nah, sekarang saatnya untuk mengetahui cara budidaya ikan cupang.

Tenang, di artikel ini, Rumah123.com telah merangkum buku Meraup Uang dari Cupang’ karangan Syaiful Huda yang memaparkan cara budidaya cupang yang mudah dilakukan baik untuk pemula sekalipun. 

Langsung saja, yuk, simak artikel selengkapnya di bawah ini!

1. Mempersiapkan media untuk budidaya

Budidaya ikan cupang bisa dilakukan di rumah dengan lahan terbatas. Sebab, media budidaya yang dibutuhkan cukup sekitar 5 meter persegi, atau bahkan kurang.

Media yang dibutuhkan terdiri dari:

– Media pemijahan

Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan.

Media untuk pemijahan dapat berupa baskom, toples aquarium berukuran 20 x 20 x 30 cm, ember plastik, atau kaleng bekas cat berdiameter 20 cm. 

Baca juga: Cara Gampang Budidaya Jamur Tiram di Lahan 3×4 Meter

– Media pembesaran

Dapat berbentuk kolam atau bak semen yang berukuran 100 x 200 x 40 cm, bak terpal, plastik yang ukurannya disesuaikan dengan lahan yang ada, atau akuarium berukuran 100 x 40 x 50 cm. 

Akuarium biasanya digunakan untuk memelihara bayi ikan yang baru menetas hingga berusia tiga minggu karena suhu akuarium lebih stabil.

Sedangkan bak semen bisa digunakan untuk proses pembesaran bayi ikan berumur tiga minggu sampai siap dipindah ke wadah soliter. 

– Memilih indukan

Dalam pemijahan cupang, diperlukan indukan jantan dan betina yang sehat. Untuk mendapatkan indukan yang berkualitas tinggi, kamu harus pintar-pintar memilih.

Pastikan indukan sudah siap kawin. Bagaimana cara menentukan ikan tersebut siap kawin atau tidak? Lihat ciri-ciri di bawah ini.

Bentuk badan:

Jantan: Proporsional, panjang, ramping

Betina: Proporsional, bulat, gemuk

Sirip:

Jantan: Tebal, panjang

Betina: Tebal, pendek

Warna:

Jantan: Cerah, menarik dan indah

Betina: Tidak secerah jantan

Gerakan:

Jantan: Agresif dan lincah

Betina: Lambat

Umur:

Jantan: 5-6 bulan

Betina: 4-6 bulan

Siap pijah:

Jantan: Ada garis putih pada insang, warna semakin cerah, mengumpulkan sarang busa di permukaan air untuk menempelkan telur

Betina: Ada garis putih vertikal di badan dan insang, perut membesar dan lunak jika dipegang, titik putih di bagian perut menonjol, gerakan pasif.

Perhatikan pula beberapa hal ini:

– Hindari ikan dengan sisik yang terluka atau rusak

– Hindari ikan yang sudah pernah kawin 

– Hindari ikan yang berasal dari satu keturunan

– Hindari ikan yang bermasalah pada matanya

 – Pilih ikan yang memiliki warna cerah

– Pilih ikan yang punya gerakan lincah

– Pilih ikan dengan ekor yang sepenuhnya terbuka

– Pastikan ikan bebas dari penyakit

Sebelum dipijahkan, indukan cupang harus ditempatkan secara terpisah selama seminggu.

Berikan makanan yang mengandung protein seperti jentik nyamuk. Jangan memberikan cacing sutera karena kandungan lemak di dalamnya bisa mengurangi jumlah telur yang dihasilkan.

Frekuensi pemberian makan sebanyak dua kali sehari, 5-10 ekor jentik nyamuk.

2. Proses pemijahan

– Siapkan wadah sebagai media pemijahan yang sebelumnya sudah dibersihkan dan dikeringkan

– Isi air ke dalam wadah pemijahan hingga memenuhi 15 – 20 cm wadah 

– Masukkan induk jantan terlebih dahulu

– Masukkan induk betina di sore hari ke dalam botol air mineral 1,5 liter yang dipotong dua bagian

– Letakkan potongan botol yang berisi induk betina di tengah wadah yang berisi induk jantan

– Kehadiran induk betina akan membuat induk jantan birahi dan membangun buih sarang 1-2 jam kemudian

– Setelah 4-5 jam, keluarkan induk betina dari potongan botol dan satukan dengan induk jantan

– Jika keduanya berjodoh, proses pemijahan akan berlangsung. Biasanya mereka akan memijah pada pagi atau siang hari

– Pemijahan ditandai dengan induk jantan melilitkan tubuhnya ke induk betina 

– Induk betina mengeluarkan telur yang diikuti keluarnya sperma induk jantan yang akan membuahi telur

– Induk jantan menangkap telur yang keluar dan meletakkannya di sarang busa

*Penting untuk diingat

Induk betina cenderung akan memakan telur-telurnya. Setelah proses pemijahan selesai, pindahkan induk betina dan biarkan induk jantan berada dalam wadah untuk merawat anak-anaknya. 

Telur menetas dalam waktu 24 jam dan menjadi larva. Sampai umur 5-7 hari, larva cupang tak perlu diberi makan karena masih memiliki simpanan makanan berupa kuning telur.

Baca juga: 5 Langkah Dasar Budidaya Ikan Nila, yang Mau Jadi Jutawan Wajib Tahu!

3. Perawatan anakan cupang

Seminggu setelah menetas, larva telah menjadi bayi cupang, dan kuning telur pada larva cupang akan habis. 

Pada saat ini, kamu harus memindahkannya ke bak tempat media pembesaran. Sebelum dipindahkan, isi bak dengan air dengan tinggi air maksimal 25 cm.

Pastikan bahwa air yang dimasukkan ke dalam bak sudah diendapkan minimal seminggu.

Beri garam dan methylene blue secukupnya pada air untuk mencegah bibit penyakit.

Lakukan proses pemindahan dengan sangat berhati-hati. 

Rendam wadah pemijahan berisi bayi cupang ke dalam bak pembesaran secara perlahan. 

Miringkan wadah pemijahan agar air bak pembesaran masuk sedikit demi sedikit, dan tuang seluruh isi wadah pemijahan.

Masukkan pula induk jantan untuk merawat bayi cupang. 

Apabila dalam bak tersebut terdapat bayi cupang tersebut berasal dari beberapa indukan, cukup sertakan satu indukan jantan di dalamnya.

Setelah 2-3 minggu, pisahkan induk jantan untuk dirawat kembali sebelum dipijahkan lagi.

Setelah bayi cupang berumur 1 – 1,5 bulan, naluri bertarungnya muncul. Di sinilah saatnya untuk mengelompokkan mereka berdasarkan ukuran yang sama untuk didederkan di kolam soliter. 

Pisahkan anakan jantan dan anakan betina ke wadah yang berbeda-beda.

Pertumbuhan cupang dalam wadah soliter lebih terkontrol. Wadah bisa berupa botol bekas air mineral 1,5 liter yang dipotong seperempat bagian atasnya. 

Setelah seminggu dipelihara di botol, masukkan cupang yang berkualitas ke dalam kolam soliter berukuran 20 x 20 x 20 cm. 

Beri sekat berwarna solid di sela-sela akuarium agar cupang jantan tak marah ketika melihat cupang lain.


Tag: ,


Kartika Ratnasari
Kartika Ratnasari

Kartika Ratnasari adalah seorang Content Editor untuk Berita 99 dan Artikel Rumah123. Ia telah berkecimpung di dunia penulisan sejak tahun 2016. Lulusan Komunikasi UI ini sering menulis di bidang properti, keuangan, dan lifestyle.

Selengkapnya