Yuk, Cek 8 Fakta tentang Klenteng Sam Poo Kong Sambil Wisata Virtual
Klenteng Sam Poo Kong menjadi salah satu destinasi menarik yang bisa kamu kunjungi pada hari imlek maupun cap go meh.
Pasalnya, bangunan bersejarah ini bukan hanya sekadar tempat sembahyang saja, melainkan juga menjadi identitas dan simbol toleransi umat beragama.
Dikenal sebagai salah satu objek wisata di Semarang, Sam Poo Kong selalu dipadati oleh pengunjung yang hadir untuk sembahyang sekalipun memotret keindahan arsitekturnya.
Kombinasi warna merah yang khas menjadikan klenteng ini mempunyai ciri khas tersendiri yang sangat kuat.
Lantas, seperti apa Klenteng Sam Poo Kong? Simak pembahasannya bersama-sama!
Fakta unik Klenteng Sam Poo Kong sebagai salah satu sejarah Tionghoa di Indonesia
Ada beberapa fakta menarik mengenai Klenteng Sam Poo Kong yang menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Semarang dengan fakta menarik berikut ini :
1. Menjadi lokasi Laksamana Cheng Ho berlabuh
Warga Semarang pastinya sangat familiar dengan Klenteng Sam Poo Kong yang menjadi salah destinasi pariwisata masyarakat umum.
Perlu kamu ketahui, nama Sam Poo Kong diangkat dari etimologi “Gua San Bao”. San Bao merupakan nama asli dari Laksamana Cheng Ho, yaitu Ma San Bao.
Klenteng ini awalnya merupakan lokasi dimana Laksamana Cheng Ho berlabuh pada 1416 silam yang dikarenakan juru mudi kapalnya, Wang Jing Hong mengalami sakit keras.
Bersama awak kapal lainnya, Laksamana Cheng Ho mendirikan gua kemudian merawat Wang Jing Hong.
Setelah itu, Laksamana Cheng Ho kemudian melanjutkan perjalanannya, sedangkan Wang Jing Hong dan awak lainnya menetap di Semarang.
Sebagai bukti penghormatannya, Wang Jing Hong dan awak kapal pun membuat patung Laksamana Cheng Ho.
2. Mengandung unsur budaya Islam Tionghoa
Banyak orang yang mengunjungi Sam Poo Kong untuk berziarah maupun sembahyang karena menganggap Laksamana Cheng Ho sebagai seorang dewa.
Meski demikian Laksamana Cheng Ho merupakan umat muslim, sekalipun banyak orang keturunan Tionghoa yang meminta pertolongan maupun kebaikannya.
Inilah keunikan Sam Poo Kong sebagai bangunan klenteng bersejarah yang menyimpan unsur Islam.
3. Laksamana Cheng Ho mendarat di Semarang untuk mendirikan masjid, bukan klenteng
Laksamana Cheng Ho merapat di Pantai Utara Jawa yang kini bernama Semarang sebagai tempatnya berlabuh.
Setibanya di Semarang, Laksamana Cheng Ho mendirikan gua dan masjid sebagai tempat perlindungannya.
Seiring berjalannya waktu, masjid tersebut beralih fungsi sebagai klenteng yang difungsikan sebagai tempat persembahyangan etnis Tionghoa.
4. Terdapat Jangkar kapal Cheng Ho yang dikeramatkan dengan nama Kyai Djangkar
Saat mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong, kamu pun bisa melihat petilasan Kjai Djangkar.
Di dalam petilasan tersebut, terdapat jangkar milik kapal Cheng Ho yang telah berusia 611 tahun.
Perlu diketahui, jangkar kapal ini dianggap keramat, sekalipun banyak warga yang berkunjung untuk ziarah dan sembahyang.
5. Di sebelah petilasan Kyai Djangkar terdapat makam Kyai Tumpeng
Menurut juru kunci Klenteng Sam Poo Kong, Kyai Tumpeng merupakan juru masak di kapal Laksamana Cheng Ho.
Pasalnya, Kiai Tumpeng memiliki banyak jasa kepada Laksamana Cheng Ho sehingga sangat dihormati.
Oleh sebab itu, masyarakat pun kerap datang mendoakan makam Kiai Tumpeng atau yang sering dipanggil sebagai Mbah Tumpeng.
6. Pohon Rantai berusia 611 Tahun
Tak hanya dari sisi bangunan saja, terdapat juga sebuah pohon rantai yang usianya sangat tua, yakni 611 tahun.
Meski demikian, juru kunci Sam Poo Kong kurang mengetahui jenis dan varietas pohon tersebut.
Hanya saja, Kuncen Klenteng Sam Poo Kong menyebut pohon tersebut dengan nama Pohon Rantai.
7. Relief Pahatan di Area Klenteng
Di bagian pahatan relief, terdapat inkripsi yang tertulis atas tiga bahasa yakni Inggris, Mandarin, dan Bahasa.
Berdasarkan inkripsi tersebut, Laksamana Cheng Ho sudah mengunjungi Semarang sebanyak dua kali, yakni 1401 dan 1416 SM.
8. Aktivitas yang bisa kamu lakukan di Klenteng Sam Poo Kong
Tak hanya untuk sembahyang, Sam Poo Kong juga menjadi destinasi wisata yang wajib untuk kamu kunjungi di Semarang.
Bukan hanya untuk spot foto-foto saja, kamu pun bisa menyewa pakaian tradisional Tiongkok maupun meramal nasib yang akan terjadi di masa depan.
Adapun, setiap tanggal 29 dan 30 pada bulan keenam penanggalan tahun imlek misalnya, kamu bisa menyaksikan acara peringatan pendaratan Laksamana Cheng Ho di Semarang.
Itulah beberapa fakta menarik mengenai Sam Poo Kong sebagai tempat bersejarah di Semarang yang sangat unik.
Yuk, temukan inspirasi bangunan bersejarah unik lainnya di Rumah123.
“Temukan inspirasi rumah idaman bersama Kota Bali Residence Bandung selengkapnya.”