OK
×
×
Saat kamu ingin memiliki taman dengan rumput, kamu memiliki sejumlah pilihan untuk mempercantiknya.
Kamu bisa memasang rumput asli agar terlihat alami. Taman pun akan terlihat lebih cantik dengan kehadiran rumput asli.
Atau kamu bisa memilih rumput sintetis. Rumput ini memiliki sejumlah kelebihan, namun ada juga sederetan kekurangannya.
Situs properti Rumah123.com mengulas sejumlah kekurangan dan kelebihan rumput sintetis yang diolah dari beragam sumber.
Awal mulanya rumput sintetis hanya dipakai untuk lapangan olahraga yang sebelumnya menggunakan rumput asli.
Belakangan, rumput sintetis ini banyak digunakan untuk halaman hunian residensial atau keperluan komersial.
Rumput sintetis ini tidak membutuhkan irigasi, tidak perlu dipangkas, tidak memerlukan sinar matahari, dan lainnya.
Namun, rumput ini memiliki usia yang terbatas, pembersihan yang membutuhkan perlakuan khusus, penggunaan zat kimia, masalah keselamatan, dan lainnya.
Rumput sintetis ini pertama kali dikenal pada 1966. Rumput ini dipasang di Stadion Astrodome, Texas, Amerika Serikat.
Perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat Monsanto mengembangkan rumput sintetis bermerek AstroTurf.
Sejak 2016, merek ini sudah menjadi milik perusahaan asal Jerman SportGroup yang berada di bawah Equistone Partners Europe.
Selama puluhan tahun, rumput sintetis terus berkembang. Saat ini, rumput buatan ini sudah masuk generasi ketiga.
Kalau kamu memilih memakai rumput sintetis, kamu tidak perlu merogoh kantong untuk biaya perawatan untuk menyiram dan memotong secara rutin.
Rumput sintetis tidak bertambah tinggi, tidak memerlukan air untuk tumbuh, tidak membutuhkan pupuk dan pestisida, dan masih banyak lainnya.
Bagi kamu yang sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas lainnya, rumput sintetis memang cocok lantaran perawatannya mudah.
Kamu tidak perlu membersihkannya setiap hari atau tidak membutuhkan tenaga tukang kebun untuk membersihkan.
Kalau kamu memiliki tanaman atau taman yang luas, pastinya kamu akan menyiramnya setiap hari. Berapa pemakaian air dan listrik setiap bulannya?
Jika kamu memilih menggunakan rumput sintetis, pemakaian air bisa dihemat. Kamu memang masih membutuhkan air untuk membersihkan rumput.
Lantaran tidak membutuhkan sinar matahari, rumput sintetis bisa dipasang di dalam ruangan atau ruang semi outdoor.
Kamu bisa memasang rumput sintetis ini untuk taman di dalam rumah atau bagian yang memerlukan rumput.
Rumput sintetis tetap harus dirawat dengan dibersihkan secara rutin. Jika tidak, maka bisa menjadi sarang penyakit.
Kamu bisa menggunakan penyedot debu untuk membersihkannya secara rutin. Saat ada kotoran yang jatuh di rumput, segara bersihkan.
Rumput sintetis terbuat dari material seperti polyethylene, nilon, dan polypropylene. Material ini tentu tidak bisa menghasilkan oksigen seperti rumput alami.
Rumput sintetis memang indah dipandang mata, namun tidak memproduksi oksigen yang menyejukkan udara.
Rumput sintetis dipasang dengan cara dipaku atau dilem. Jika rumput dipasang dengan cara dilem, maka ada kemungkinan tidak tahan terhadap air.
Rumput direkatkan menggunakan lem kayu pada lantai semen. Lama kelamaan, lem akan terkelupas jika terkena air.
Warna rumput bisa memudar setelah dipakai selama bertahun-tahun. Hal ini wajar mengingat materialnya yang buatan.
Selain itu, rumput ini bisa terasa panas jika terkena sinar matahari. Baunya pun muncul kalau terkena panas matahari.
Baca juga: Malas Potong Rumput Taman, Suruh Saja Robot untuk Memangkasnya
Level 37 EightyEight@Kasablanka
Jl. Casablanca Kav.88
Jakarta Selatan
Jakarta 12870
Indonesia
Tambahkan Komentar