Wah... Udah Oke Lagi Nih Kota Lama Semarang!
Kalau di Jakarta ada Kota Tua, di Semarang ada Kota Lama. Melihat kondisi Kota Lama tidak terawat dan banyak coretan di dinding, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menata bangunannya, melalui Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP).
“Kawasan lama atau kawasan bersejarah suatu kota perlu dilestarikan, karena merupakan aset tak tergantikan dan tak ternilai,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sekelumit Kisah Sejarah Amerika Serikat dalam Rumah JFK
Penataan yang dilakukan berupa pekerjaan tanah, lantai, saluran drainase, dan lampu taman. Kementerian PUPR, sejak tahun lalu sudah menata bangunan di kawasan tersebut.
Untuk tahun ini, penataan dilanjutkan dengan perbaikan drainase, pekerjaan saluran utilitas, dan pemasangan lantai paving di Jalan Branjangan dan Jalan Garuda.
Baca juga: Desa Bersejarah di Australia Dibanderol Rp144,4 M
Tujuan program penataan dan pelestarian ini ingin mempertahankan ikon sejarah Kota Semarang. Selain itu, ada kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Belanda dalam pelestarian kota pusaka yang juga ditingkatkan.
Ternyata, lokasi sejarah di Semarang ini juga dikunjungi Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dan rombongan delegasi Belanda didampingi Menteri PUPR beberapa waktu lalu.
“Saya masih dapat melihat dan merasakan sejarah di mana Indonesia dan Belanda saling berbagi,” ujar Mark bersimpati. (Wit)