Waduh, Permukaan Tanah Jakarta Turun 1,5 Meter Pada 10 Tahun Mendatang
Saat ini, penurunan muka tanah di Jakarta terutama di Jakarta Utara sudah masuk dalam tahap memprihatinkan.
Penurunan muka tanah sudah mencapai 5 cm hingga 12 cm per tahunnya. Kalau terus dibiarkan maka dalam waktu kurun waktu 10 tahun mendatang, muka tanah akan turun hampir 1,5 meter.
Baca juga: Tamansari Puri Bali Tawarkan Rumah Berkonsep Taman, Wah Kayak Apa ya?
Sayangnya, sampai saat ini belum ada upaya besar dan efektif untuk mengatasi permasalahan ini.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) menggelar forum tingkat tinggi guna membahas permasalahan penurunan muka tanah di Jakarta.
Baca juga: Profesional Muda Jadi Target Market Tamansari Puri Bali
Forum ini dilangsungkan terkait program pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu kota Negara sebagai salah upaya pencegahan masuknya air laut ke daratan di Jakarta Utara.
“Untuk mengawasi berapa penurunan yang ada, penyebabnya apa, dan tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi itu perlu dibantu konsultan JICA yang ahli dalam hal itu karena Tokyo juga mengalami hal sama,” kata Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Imam Santoso seperti dikutip oleh Kompas.
Baca juga: Daan Mogot City: Agen Bukan Mitra, Melainkan Keluarga!
Sampai sekarang, Direktorat Jenderal SDA PUPR belum memiliki data geologis khusus terkait masalah penurunan muka tanah di Jakarta.
Chief Representative JICA di Jakarta, Naoki Ando menyatakan akan melakukan cara-cara penanggulangan penurunan muka tanah seperti yang telah dilakukan di dua kota utama Jepang, Tokyo dan Osaka.
Baca juga: Kuat di Ritel, Nippon Paint Merambah Target Market B2B
“Kami harus menganalisa lapisan di bawah tanah yang harus dihentikan. Ini tidak sembarangan dan juga untuk mempelajari yang mana dan seberapa banyak lapisan yang harus dihentikan. Kami butuh data dan informasi agar kami lebih cepat menghentikannya,” ujar Naoki Ando.
Waktu yang dibutuhkan JICA untuk melakukan analisis tersebut adalah selama tiga tahun. Setelah itu, JICA mengatakan bisa melihat dan menghentikan lapisan tanah yang terus turun di Jakarta.