Viral Anak Lumpuh di Surabaya Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni
Sejumlah foto yang menggambarkan kondisi seorang anak lumpuh di Surabaya yang cukup viral di media sosial dalam beberapa waktu ke belakang.
Foto-foto anak lumpuh di Surabaya tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Lovely Jihannasywa.
Dalam unggahannya, pemilik akun tersebut menyebut anak lumpuh di Surabaya tersebut bernama Slamet. Ia tinggal di Sukomanunggal Baru PJKA RT03/05.
Yang lebih membuat miris, anak lumpuh tersebut tinggal di sebuah gubuk dari kayu dan seng tak layak huni.
Untuk listrik dan air saja, ia dan keluarga diharuskan untuk bayar Rp85 ribu hingga Rp100 ribu per bulan.
“Langsung menetes air mata melihat seperti ini. Ya, kondisi keluarga mas Slamet yang beralamat di Sukomanunggal Baru PJKA RT03/05 Surabaya,” tulis Lovely Jihannasywa (23/02/2021).
“Kondisi rumah sudah tak layak huni, air masuk rumah. Tak ada kamar mandi, dapur jadi 1 sama kasur. Air dan listrik harus numpang Rp85 ribu dan Rp100 ribu,” lanjut pada unggahan tersebut.
Dihubungi terkait postingan tersebut, pemilik akun Lovely Jihannasywa membenarkan jika foto tersebut adalah miliknya hasil postingan dan memotretnya sendiri.
“Iya benar, itu foto saya, jadi kemarin dapat kabar dari teman kalau ada anak lumpuh di Surabaya. Terus saya ke sana dan memang berada di Sukomanunggal Baru PJKA RT03/05,” ujar Jihan.
Adapun, anak yang lumpuh bernama Slamet Widodo (21), dan sedangkan ibunya bernama Fatimah (50).
Menurut Fatimah, anaknya sudah mengalami lumpuh sejak lahir hingga sekarang. Ia pun tidak mengetahui penyakit yang diderita oleh anaknya. Pasalnya, anak lumpuh di Surabaya ini lahri dalam kondisi prematur.
“Sudah sejak lahir. Lahirnya prematur di rumah sakit Karang Menjangan. Dulu juga pernah di bawa ke rumah sakit tapi ya tetap seperti ini.” ucap Fatimah.
Pendapat Ketua RT setempat tentang anak lumpuh di Surabaya
Menurut Yati (44), Ketua RT 03 mengaku jika selama ini Slamet dan Keluarganya telah mendapat bantuan dari pihak kecamatan setempat.
Slamet juga merupakan salah satu penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) setiap bulannya.
Oleh sebab itu, Yati sebagai Ketua RT menolak menelantarkan anak lumpuh di Surabaya dan keluarganya tersebut mengingat pihak kelurahan dan kecamatan cukup memperhatikannya.
“Sudah semua, bahkan dulu pernah diajak untuk berpindah ke rumah susun, namun ia sudah kerasan di sini.” ujarnya.
Slamet sendiri tinggal bersama ibu, ayah dan adiknya. Namun saat ini, ayah dan adiknya sedang berada di Kalimantan untuk bekerja.
Demikian beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang anak lumpuh di Surabaya viral di media sosial.
Temukan referensi menarik seputar hunian, selengkapnya di Rumah123.
“Yuk, cari tahu keunikan apartemen mewah di Vasanta Innopark Bekasi.”