OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Transjakarta, Commuter Line, dan MRT Kembali Beroperasi Normal

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Dodiek Dwiwanto

mrt- rumah123.com

Setelah Pemadaman Listrik Pada Minggu (4/8/2019), Sejumlah Transportasi Massal Seperti Transjakarta, MRT, dan KRL Commuter Line Kembali Beroperasi Normal Pada Senin (5/8/2019) (Foto: Rumah123/Getty Images)

Setelah tidak beroperasi selama pemadaman listrik, tiga transportasi massal yaitu Transjakarta, KRL Commuter Line, dan MRT kembali beroperasi secara normal.

Pemadaman listrik terjadi di sejumlah kawasan pada Minggu (4/8/2019) kemarin. Pemadaman ini berlangsung cukup lama, mulai dari pukul 11.50 WIB (Waktu Indonesia Barat) hingga malam hari. Listrik menyala tidak serentak.

Pemadaman ini melanda sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Listrik padam ini membuat operasional sejumlah transportasi massal seperti bus Transjakarta, MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) dan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line mengalami masalah.

Baca juga: MRT Fase II Groundbreaking Januari 2019, Yuk Cari Hunian Terintegrasi Transportasi Massal

MRT berhenti berjalan saat melewati jalur bawah tanah. Sejumlah penumpang harus dievakuasi dan melewati jalur bawah tanah.

Sejumlah KRL Commuter Line juga berhenti di tengah perjalanan. Para penumpang harus keluar dari gerbong. Mereka juga mesti cari alternatif angkutan lainnya.

Sementara Transjakarta sempat tidak bisa melakukan transaksi menggunakan kartu elektronik dari bank. Para penumpang dapat membayar menggunakan uang tunai.

Seluruh Rute KRL Commuter Line Beroperasi Normal Sepenuhnya

Situs berita online CNN Indonesia.com memberitakan bahwa seluruh layanan KRL Commuter Line sudah mulai beroperasi normal sepenuhnya pada Senin (5/8/2019) pukul 04.00 WIB.

Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba menyatakan kalau semua rute perjalanan KRL Commuter Line sudah kembali seperti sedia kala. Seluruh layanan ini mencakup Jakarta Kota – Tanjung Priok PP, Jakarta Kota – Bogor PP, Jatinegara/Angke – Nambo/Bogor PP, Jakarta Kota – Bekasi/Cikarang PP, Tanah Abang – Rangkasbitung PP, dan Duri – Tangerang PP.

Anne juga menghimbau kepada para penumpang kereta listrik untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam menggunakan KRL Commuter Line. Pengguna juga bisa mengikuti informasi terkait perjalanan KRL yang disampaikan oleh petugas di stasiun dan juga di dalam kereta.

Transjakarta Kembali Berlakukan Tarif Normal

Transjakarta kembali memberlakukan tarif normal seperti biasa. Sebelumnya, Transjakarta sempat menggratiskan layanan selama pemadaman berlangsung kemarin.

Situs berita online Detik.com mengutip pernyataan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Masyarakat TransJakarta, Nadia Diposanjoyo menyatakan bahwa Transjakarta kembali menerapkan tarif normal Rp2.000 (dengan tap in pada gate pukul 05.00 – 07.00 WIB dan Rp3.500 untuk layanan non BRT (Bus Rapid Transit).

Integrasi Transjakarta dengan moda transportasi lainnya berjalan seperti biasanya. Tetapi, Nadia menyatakan bahwa sistem karcis masih diberlakukan di sejumlah halte yang belum mendapatkan pasokan listrik.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat menyatakan semua transportasi massal yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti MRT dan Transjakarta digratiskan selama pemadaman listrik. Anies juga meminta masyarakat tidak menggunakan kendaraan pribadi lantaran sejumlah lampu pengatur lalu lintas padam.

Operasional MRT Kembali Normal

Seperti dikutip dari situs berita online Jawapos.com, Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin menyatakan operasional MRT kembali normal pada Senin (5/8/2019).

MRT kembali beroperasi setelah mendapatkan pasokan listrik dari PLN. MRT memang masih membutuhkan pasokan listrik PLN.

Pembangkit cadangan genset hanya dirancang untuk kebutuhan di stasiun. Pengelola MRT sudah mempertimbangkan pasokan daya listrik dari dua gardu induk PLN yang berbeda, yaitu dari GI PLN Pondok Indah dan GI PLN CSW.

“Kebutuhan listrik untuk traksi kereta Ratangga sebesar 60MVA terlalu besar untuk dibuatkan pembangkit cadangan genset di internal MRT,” kata Muhamad Kamaluddin.

Baca juga:  2019, Commuter Line Tambah 192 Unit Kereta, Kamu Sudah Naik Transportasi Massal Belum?


Tag: , , , ,


Dodiek Dwiwanto
Penulis sekaligus Editor Rumah123.com. Hobi menonton tayangan desain rumah dan gaya hidup di HGTV saat senggang. Lagi mencari tahu dan belajar soal investasi saham properti dan crowdfunding. Siapa tahu jadi investor.
Selengkapnya