Tips Investasi: Keuntungan dan Kekurangan Saat Menyewakan Properti

Saat Kamu Memilih Membeli Properti dan Kemudian Menyewakannya, Ada Sejumlah Keuntungan dan Kekurangan (Foto: Rumah123/Getty Images)
Saat kamu memutuskan membeli properti dan kemudian menyewakannya, ada keuntungan dan juga kekurangan dari cara investasi seperti ini. Apa saja ya?
Cara yang paling sering dilakukan oleh investor properti di mana saja termasuk di Indonesia adalah membeli properti dan kemudian menyewakannya. Cara ini memang paling mudah.
Ada sejumlah pilihan ketika berinvestasi properti seperti membeli dan kemudian menjualnya (flipping), membeli rumah rusak lantas merenovasi dan kemudian menjualnya (fixer upper), hingga berinvestasi kondotel.
Baca juga: Tips Investasi Properti: Pertumbuhan Sewa Properti Indonesia Bisa Capai 10 Persen
Properti yang dibeli dan kemudian disewakan biasanya adalah rumah, apartemen, atau ruko (rumah toko). Namun, yang menjadi incaran investor adalah apartemen.
Layaknya investasi lain, investasi properti juga memiliki keuntungan dan juga kekurangan. Ada sejumlah keuntungan saat menyewakan properti, tetapi juga ada kekurangan ketika menyewakan properti.
Situs properti Realtor.com memberikan ulasannya. Realtor.com merupakan laman yang berada di bawah naungan REA Group Australia seperti juga Rumah123.com.
Keuntungan Menyewakan Properti
Ketika kamu memilih untuk membeli properti dan menyewakannya, ada dua keuntungan yang bisa didapatkan. Kamu sudah pasti mengetahuinya yaitu rental yield dan capital gain.
Pertama, mendapatkan uang sewa atau rental yield. Setelah kamu membeli properti dan kemudian menyewakannya, kamu akan mendapatkan uang sewa.
Uang sewa bisa berupa tahunan, bulanan, mingguan, atau harian. Saat ini, pemilik properti memiliki keleluasaan untuk menyewakan hunian miliknya. Banyak apartemen atau rumah yang dapat disewakan per hari.
Baca juga: Tips Investasi: 50,9 Persen Penyewa Ingin Hunian Dekat dengan Supermarket
Kedua, menikmati capital gain. Harga properti selalu naik dari tahun ke tahun. Kenaikannya tentu tidak sama antara apartemen, rumah, dan lainnya. Lokasi, konektivitas, dan lainnya juga ikut menentukan kenaikan harga.
Properti menjadi instumen investasi jangka panjang. Jangan heran kalau setelah beberapa lama, harga rumah kamu bisa naik beberapa kali lipat.
Kekurangan Menyewakan Properti
Seperti juga halnya instumen investasi lain seperti deposito, saham, reksadana, emas, obligasi, dan lainnya, properti juga memiliki kekurangan.
Pertama, mengeluarkan biaya perawatan. Kamu harus mengeluarkan biaya perawatan dan juga biaya pembelian furnitur untuk menyewakan hunian full furnished.
Meskipun kamu mewajibkan penyewa memberikan deposit sebelum menyewa, tetapi kamu tetap harus menyisihkan dana untuk renovasi ulang dan juga pembelian perabot rumah tangga.
Baca juga: Tips Investasi: Dampak Pembangunan Infrastruktur Terhadap Kenaikan Harga Properti
Kedua, dana investasi sudah ditanamkan pada satu instrumen. Investasi properti memang dikenal tidak likuid alias tidak mudah dijual dalam waktu singkat. Jadi saat kamu membutuhkan dana untuk berinvestasi lainnya, kamu tidak bisa melakukannya.
Setelah membaca ulasan ini, kamu bisa melihat ada keuntungan dan kekurangan saat menyewakan properti. Tetapi, jangan sampai kamu menunda berinvestasi properti. Investasi ini memang unik karena memberikan keuntungan sewa dan kenaikan harga properti, sementara investasi lainnya tidak.
Jangan lupa juga untuk membagi portofolio investasi ke beragam instrumen. Jadi kamu tidak hanya berinvestasi properti, tetapi juga memiliki deposito, emas, saham, reksadana, obligasi, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Tips Investasi: Kehadiran LRT Berefek Pada Kenaikan Harga Properti