Tips Investasi: Dampak Pembangunan Infrastruktur Terhadap Kenaikan Harga Properti

Pembangunan Infrastruktur Memicu Pertumbuhan Harga Properti. Saat Ini, Pembangunan Infrastruktur Seperti Jalan Tol, Transportasi Massal, dan Lainnya Memang Marak (Foto: Rumah123/Getty Images)
Pembangunan infrastruktur seperti jalan, sarana transportasi, dan lainnya ternyata memiliki dampak terhadap kenaikan harga properti. Kabar baik bagi para investor.
Maraknya pembangunan infrastruktur di sejumlah kawasan dinilai memicu pertumbuhan dan kenaikan harga properti. Hal ini wajar mengingat kemudahaan akses dan kelengkapan fasilitas membuat nilai sebuah kawasan semakin naik.
Pembangunan infrastruktur memang terus dipacu. Pemerintah membangun jalan tol di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Nantinya, masyarakat bisa memiliki kemudahan akses berkat Trans Jawa, Trans Sumatera, dan lainnya.
Baca juga: Tips Investasi: 3 Lokasi Utama Kalau Mau Beli Properti Sewaan
Belum lagi ada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer. Belum lagi ditambah bandara, pelabuhan, dan lainnya.
Sementara di Jakarta dan sekitarnya, ada pembangunan jalan tol, MRT (Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Transit), dan LRT (Light Rail Transit/Lintas Rel Terpadu). Semua infrastruktur ini akan menaikkan harga properti.
Situs Indonesia-Investments.com melansir bahwa properti yang telah ada dan dekat dengan infrastruktur baru, maka harga propertinya akan naik secara signifikan.
Baca juga: Tips Investasi: 50,9 Persen Penyewa Ingin Hunian Dekat dengan Supermarket
Saat kereta cepat, MRT, LRT, dan jalan tol ini selesai dibangun nantinya, maka kenaikan harga properti di kawasan yang dekat dengan infrastruktur bisa naik lebih dari 20 persen dalam beberapa tahun mendatang.
Kenaikan ini hampir dua kali lipat dari tingkat kenaikan normal. Keberadaan infrastruktur memang memicu kenaikan properti lebih tinggi.
Jalan Tol Memicu Pertumbuhan Harga Jual Properti
Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol juga marak dilakukan di kawasan penyangga Jakarta seperti Kota Tangerang dan Tangerang Selatan serta Kabupaten Tangerang, Banten. Pembangunan jalan tol tentunya memicu kenaikan dan pertumbuhan harga properti.
Ada empat jalan sepanjang total 65,52 kilometer yang dibangun di tiga kawasan ini yaitu Tol Serpong-Balaraja, Tol Cinere-Serpong, Tol Kunciran-Serpong, dan Tol Cengkareng-Batu Ceper.
Selain itu, Tangerang juga didukung oleh infrastruktur jalan tol lain yang sudah beroperasi seperti Jalan Tol Jakarta-Merak serta Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1 dan 2.
Belum lagi ada rencana pemerintah kota yang ingin membenahi jalan protokol dan membangun jalan layang (flyover) yang melewati stasiun kereta rel listrik (KRL) commuter line di Poris, Tangerang.
Pembangunan infrastruktur ini tidak hanya menguntungkan masyarakat yang semakin mudah untuk menuju suatu tempat. Namun, hal ini juga ikut menaikkan harga properti.
“Direct effect ada. Kalau dulu ke bandara, perlu waktu lama. Ada JORR 2, orang bisa langsung melewati langsung. Akses lebih baik, otomatis harga naik,” ujar Sales Director Skandinavia City, Sugiyanto Lie.
Sugiyanto menyatakan kemudahan akses tidak membuat pengembang menaikkan harga properti. Skandinavia merupakan superblok yang terdiri dari apartemen, hotel, pusat perbelanjaan, dan kawasan komersial rumah toko atau ruko.
“Kenaikan harga naik secara organik. Pengembang tidak menaikkan harga,” kata Sugiyanto. Dia menambahkan bahwa para pemilik properti yang menaikkan harga jual seiring perkembangan infrastruktur.
Harga Permintaan Properti Naik Seiring Beroperasinya MRT
MRT Jakarta fase 1 dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia telah beroperasi sejak awal April 2019. Saat ini, pemerintah mulai membangun MRT fase 2 Bundaran Hotel Indonesia-Kota.
Kedua rute MRT ini masuk dalam jalur Selatan-Utara. Pemerintah juga akan membangun jalur Timur-Barat yang menghubungkan Ujung Menteng-Kalideres.
Ketika MRT mulai beroperasi, harga properti memang belum naik, tetapi harga permintaan sudah naik sekitar. Hal ini diungkapkan oleh Senior Associate Director Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia, Aldi Garibaldi.
Aldi mengingatkan bahwa harga permintaan yang naik, namun saat itu memang belum terjadi transaksi. Pemilik properti memang menaikkan harga karena keberadaan MRT.
LRT Jakarta juga direncanakan akan beroperasi dalam waktu dekat. Sementara LRT Jabodebek diproyeksikan beroperasi pada 2020 mendatang.
Semua moda transportasi massal ini seperti MRT, LRT, Transjakarta, dan KRL Commuter Line akan terintegrasi. Jadi bisa dipastikan kalau harga properti yang dekat dengan transportasi massal akan menikmati kenaikan yang signifikan.