OK
×
×
Setiap agen profesional harus memiliki rasa percaya diri yang berasal dari karakter dan pemahaman atas pasar yang dikuasai. Semua itu harus dilalui lewat proses yang panjang.
Agen harus memulainya dari sikap positif terhadap diri sendiri saat memulai semuanya. Sikap positif menjadi awal dalam menambah wawasan.
Ir. Eddie Muljawan Soetedjo mengulas hal tersebut dalam bukunya yang bertajuk The King of Property: 36 Secrets of Powerful Closing. Dia memaparkan sederetan tips dalam menjalankan profesi sebagai agen properti.
Baca juga: Apartemen Ga Laku-laku, Rocker Gaek Keith Richards Ganti Agen Properti
Rasa percaya diri membuat agen properti bisa memperlengkapi diri sekaligus menghadapi banyak hal. Saat pasar terlihat lesu dan situasi kondisi ekonomi makro tampak suram, agen properti harus mempunyai rasa percaya diri untuk tetap bisa mendorong terciptanya transaksi penjualan.
Saat krisis, pemilik properti membutuhkan agen yang bisa memberikan solusi. Kehadiran broker sudah menjadi solusi bagi mereka.
Eddie mengisahkan kalau dia pernah memiliki pengalaman kalau relasinya yang bekerja di perbankan memiliki klien. Sang klien nyaris batal membeli properti karena lokasi yang diincarnya sangat ketat dalam peruntukkan bangunan.
Baca juga: Agen Properti Dituntut Gara-gara Jual Rumah Berhantu
Klien ingin membuka usaha di daerah perumahan. Eddie bisa membantunya dengan mencarikan info kalau daerah tersebut ternyata ada perubahan peruntukkan.
Akhirnya, klien jadi membeli properti tersebut. Eddie mau membantunya meski bukan klien dan dia tidak mendapatkan komisi apa pun.
Dia mempunyai kisah lainnya terbilang berat dan relatif sulit diatasi. Eddie dan timnya memiliki klien yang tidak terbuka soal properti yang ingin dijual.
Baca juga: Tips Jual Rumah: 6 Keuntungan Memakai Agen Properti
Menurutnya kalau seorang agen cenderung untuk menyerah karena suatu masalah, maka bagaimana dia bisa memecahkan masalah yang lebih rumit lagi. Agen harus bisa membangun rasa percaya diri untuk menyelesaikannya.
Bagi Eddie, krisis menyimpan banyak peluang. Saat krisis, pemilik properti kadang rela melepas harga properti lebih rendah dari pasaran dan mereka akan mencari orang yang tepat untuk memasarkannya. Klien akan mencari agen properti yang tepat untuk hal ini.
Justru ketika menghadapi krisislah, peluang itu terbuka (Ir. Eddie Muljawan Soetedjo CPA).
Baca juga: Dua Kali Ganti Agen Properti, Akhirnya Rumah Bruce Willis Laku Terjual
Level 37 EightyEight@Kasablanka
Jl. Casablanca Kav.88
Jakarta Selatan
Jakarta 12870
Indonesia
Tambahkan Komentar