Tak Terhalang Pandemi, Kementerian PUPR Targetkan 11 Juta Rumah Tangga Tempati Rumah Layak Huni Sampai 2024
Pandemi Covid-19 yang mulai menerpa Indonesia pada Maret 2020 yang lalu memang berdampak negatif terhadap beberapa sektor perekonomian, salah satunya adalah dari infrastruktur rumah.
Meskipun demikian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tetap menargetkan untuk paling tidak 11 juta rumah tangga di Tanah Air dapat menempati rumah layak huni sampai tahun 2024 nanti.
Melansir Kompas, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada tahun 2020 – 2024 ada penambahan target rumah tangga yang tinggal di rumah layak huni dari semula 56,75% pada tahun 2019, menjadi 70 persen pada tahun 2024.
Penambahan tersebut jika dihitung per kepala keluarga mencapai angka 11 juta rumah tangga.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Eko D Heripoerwanto dalam sebuah diskusi online pada tanggal 30 Juni 2021 yang lalu.
Guna mencapai angka tersebut, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR telah menyiapkan 2 skenario yaitu skenario intervensi langsung dan intervensi tidak langsung.
“Kementerian PUPR memiliki tanggung jawab lebih besar dalam skenario penanganan melalui intervensi langsung melalui sejumlah program perumahan,” terangnya dalam diskusi online, mengutip dari Kompas.
Selain kedua skenario, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan beberapa program untuk masyarakat mulai dari pembangunan rumah hingga membantu memfasilitasi pembiayaan kredit rumah dengan bunga terjangkau.
Sebagai wujud nyata terhadap pelaksanaan RPJMN, Kementerian PUPR akan menganggarkan dan memfasilitasi subsidi perumahan untuk satu juta rumah tangga yang terdiri dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 900.00 unit serta fasilitasi pembiayaan perumahan melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebesar 500.000 unit.
Tidak hanya dari itu, Kementerian PUPR akan menggandeng PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk membantu fasilitas pembiayaan perumahan sebesar 50.000 unit dan sisanya melalui Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
“Ini akan ditargetkan terpenuhi sampai akhir program RPJMN yaitu akhir tahun 2024,” tambah Eko.
Ia juga menjelaskan bahwa properti merupakan salah satu sektor perekonomian dalam negeri yang bisa menjadi nakhoda bagi sektor lainnya seperti sektor jasa, bahan bangunan hingga sektor keuangan untuk bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19.
Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau hunian lainnya di marketplace properti terpercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Rumah123.com untuk mendapatkan penawaran terbaik dari kami.