Tak Sanggup Bayar Utang Negara, 5 Negara Ini Pernah Alami Kebangkrutan. Amit-Amit, Indonesia Jangan Sampai Kena!

Bayar utang negara menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam proses pembangunan maupun pertumbuhan wilayah.

Pasalnya, utang tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak sebagai bagian dari prinsip kemakmuran.

Untuk diketahui, utang sebuah negara saat ini menjadi pembahasan yang cukup sensitif di masyarakat.

Adapun, pernyataan audit BPK terkait kemampuan utang negara dan biaya bunga yang sudah melebihi PDB menjadi faktor penting. 

Sebab, ke depannya bukan tak mungkin kemampuan bayar utang disebut makin menurun sehingga akan sangat membahayakan terhadap prospek ekonomi makro.

Demi mencegah hal tersebut, Pemerintah Indonesia saat ini terus melakukan percepatan pemulihan ekonomi nasional sebagai rencana strategis jangka menengah untuk sektor yang terpukul oleh pandemi.

Negara yang Bangkrut Akibat Kesulitan Bayar Utang Negara

Amit-amit, jangan sampai Indonesia mengalami kesulitan bayar utang negara hingga bangkrut seperti nama-nama negara di bawah ini:

1. Yunani 

Sumber : Id.wikipedia

30 Juni 2015 Yunani dinyatakan bangkrut karena gagal bayar utang negara yang mencapai Rp360 miliar Euro (Rp5 kuadriliun), sementara rasio utang terhadap PDB mencapai 155,3% di 2015.

Utang Yunani tersebut dikumpulkan sejak bergabung dengan Uni Eropa pada awal 2000-an, dengan sektor pariwisata sebagai pendukungnya.

Saking banyaknya utang Yunani, investor pun menghentikan pembelian surat hutang yang diterbitkan oleh negara para dewa ini.

2. Argentina

Sumber : Expedia.com

Meski terkenal akan keindahan sepak bolanya, Argentina sudah pernah mengalami gagal bayar utang negara sebanyak dua kali, yakni 2001 dan 2014.

Pada 2014, seluruh kreditur nyaris menolak restrukturisasi utang pemerintah Argentina yang seharusnya dilakukan cicilan pembayaran US$539 juta terhadap restrukturisasi obligasi pada 30 Juni 2014 silam.

Selanjutnya, pada 2020 Argentina juga baru saja melakukan proses restrukturisasi utang untuk membayar total US$65 miliar atau Rp942,5 triliun.

3. Venezuela 

Sumber : wikipedia.org

Meski kekayaan minyak bumi melimpah ruah, namun siapa sangka jika Venezuela pernah mengalami kesulitan bayar utang negara.

Hal tersebut terjadi pada 2017 silam saat Venezuela masuk dalam jurang resesi ekonomi, bahkan pemerintah pada saat itu juga harus melakukan proses restrukturisasi utang.

Saat itu, utang negara Venezuela ditaksir mencapai Rp2,025 kuadriliun yang terdiri dari PDVSA, utang publik, Tiongkok dan Russia.

4. Ekuador 

Sumber : cruisemapper.com

Untuk diketahui, Ekuador merupakan negara terkecil yang menjadi anggota OPEC dengan kapasitas mencapai 167,400 barel per hari.

Meski demikian, negara ini akhirnya keluar sebagai anggota OPEC karena masalah fiskal yang terjadi, dan diiringi oleh turunnya harga minyak bumi yang ambles, sehingga menjadi banyak utang dan puncaknya pada 2014 silam.

Saat ini, Ekuador telah mencapai kesepakatan pembiayaan US$4,2 miliar melalui dana IMF dan juga memperoleh pendanaan US$6 miliar dari multi lembaga termasuk Bank Dunia.

5. Zimbabwe 

Sumber : harare.opencouncil.co.zw/

Selain mengalami kesulitan bayar utang negara, Zimbabwe merupakan negara di Afrika yang menderita hiperinflasi, terlebih saat krisis global 2008 silam.

Pada 2008 silam, Zimbabwe juga harus menanggung utang mencapai US$4,5 miliar atau Rp64,8 triliun dengan angka inflasi capai 11,250 juta persen.

Kini Zimbabwe melakukan langkah denominasi dengan mengubah 10 miliar dollar Zimbabwe menjadi 1 dollar Zimbabwe.

Itulah beberapa negara yang pernah mengalami kebangkrutan yang diakibatkan kesulitan bayar utang negara dan berhasil melewati resesi.

Temukan informasi menarik seputar properti dan keuangan, selengkapnya di Rumah123. 

“Ingin mencari rumah idaman? Kamu bisa cek Cendana Residence di sini selengkapnya.”