Seperti Apa Profil Penjual & Pembeli Properti? Simak Tips Agen Properti Ini
Sentosa Lie bercerita banyak mengenai penjual dan pembeli properti, seperti apa sih profil mereka. Broker properti wajib mengetahui hal ini, lo!
Bagi kamu yang ingin menekuni profesi agen properti, tentunya harus mengenal profil penjual dan pembeli properti.
Kalau broker bisa mengetahuinya, tentu bisa memasarkan listing properti ke target market yang tepat.
Sentosa mempunyai banyak cerita, tidak hanya soal penjual dan pembeli properti, namun juga soal pasar properti di Surabaya.
Begitu pun dengan kisah perubahan kariernya dari tenaga pemasaran mobil menjadi broker properti.
Sentosa Lie adalah principal Ray White Royal Residence Surabaya, sebuah kantor agen properti yang berada di Surabaya, Jawa Timur.
Dia menjadi salah satu agen properti yang mendapatkan penghargaan Agent Appreciation Awards dari Rumah123.com.
Tim redaksi Rumah123.com sempat mewawancarai agen properti ini secara daring atau online pada akhir April 2021.
Kamu juga bisa menyaksikan wawancara agen properti ini dengan mengakses akun YouTube milik Rumah123.com, pada segmen #123Pro-Tips.
Selain itu, kamu juga dapat mencari tahu lebih lanjut mengenai profil Sentosa Lie dan juga Ray White Royal Residence Surabaya.
Mungkin kamu tertarik untuk membeli properti di kawasan Surabaya dan sekitarnya, ada banyak listing yang tersedia.
Sudah Menggunakan Rumah123.com Sejak Awal
Sentosa baru menjadi agen properti sejak 2016 lalu, namun ia telah menggunakan situs properti Rumah123.com sejak awal.
Ia bercerita tidak ragu untuk merogoh uang jutaan Rupiah untuk beriklan, padahal belum berhasil menjual properti.
Jumlah listing yang dipasang mencapai 150 properti, siapa menyangka kalau ia bisa menjual sembilan rumah dalam bulan pertama.
Dalam memasarkan listing properti di Rumah123.com, ia telah menggunakan semua fitur yang tersedia.
Rumah123.com memiliki feature listing, premier listing, dan verified listing, fitur terakhir adalah yang terbaru.
Ia juga memasarkan properti menggunakan cara lain seperti media sosial, situs, dan juga referensi.
Ia memakai media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga YouTube dalam memasarkan listing.
“Kekuatan memang dari online,” ujar Sentosa seraya menegaskan kalau penjualan dan pemasaran melalui online sangat besar.
Menurutnya, apa yang dilakukan broker properti itu sama saja, yang terpenting adalah masalah konsistensi.
“Properti ini bukan barang yang online shop. Kalau kita kendor sebulan saja, bisa kosong 5-6 bulan, yang penting konsistensi,” lanjutnya.
Ia memberikan pesan kepada broker properti agar terus konsisten setelah closing, tentunya terus memasarkan properti secara berkelanjutan.
Dari Tenaga Pemasaran Otomotif Beralih ke Agen Properti
Sebelum menekuni karier sebagai agen properti, Sentosa adalah tenaga pemasaran kendaraan bermotor.
Ia sempat bekerja di salah satu produsen mobil terbesar di Indonesia selama beberapa tahun, lantas memutuskan berhenti.
Menurutnya, mobil mirip dengan rumah, ia memberikan perumpamaan kalau keduanya memang barang mahal.
Orang memang tidak membelinya setiap bulan, namun tenaga pemasaran bisa menjualnya secara rutin setiap bulan.
“Menjual rumah itu komisi unlimited,” ujarnya menjelaskan kenapa ia beralih menjadi agen properti.
Ia melanjutkan harga mobil tertentu pastinya tetap sehingga komisi tetap, namun lain halnya dengan rumah.
Harga properti pastinya berbeda-beda, ada yang berharga Rp1 miliar, Rp10 miliar, hingga Rp50 miliar, komisi pun semakin besar.
Kalau kamu ingin menjadi agen properti, hitung saja jumlah komisi penjualan rumah kalau harga bisa mencapai Rp50 miliar.
Broker Harus Mengetahui Profil Penjual dan Pembeli Rumah
Selama menjalani karier sebagai broker, Sentosa telah menjumpai begitu banyak penjual dan pembeli properti.
Ia memang hanya berfokus pada pasar properti di Surabaya Barat, bukan pada kawasan lain di ibu kota Jawa Timur ini.
Namun, setidaknya insight menarik mengenai penjual dan pembeli properti bisa didapatkan dan bisa menambah pengetahuan.
“Klien itu ada dua. Ada yang cari harga murah, rumah jelek tidak apa-apa. Ada klien yang punya uang, rumah siap huni,” ujarnya.
Ia menjelaskan profil para pembeli rumah, pastinya kedua profil ini memang memiliki preferensi berbeda.
Lantas bagaimana dengan profil para penjual rumah, seperti apa sih mereka ini, ternyata ada dua macam juga.
“Orang jual rumah itu dua macam, cari rumah yang lebih besar atau cari rumah yang lebih kecil,” katanya.
Bagi mereka yang memiliki pertambahan anggota keluarga tentunya memerlukan rumah yang besar, begitu juga sebaliknya.
Dalam memasarkan rumah, ia mengaku selalu bicara apa adanya mengenai kondisi, lokasi, dan lainnya soal rumah.
Bisa jadi rumah harus memerlukan renovasi atau rumah berlokasi dekat kuburan, agen properti harus jujur mengenai hal ini.
Biasanya, para pembeli rumah memang lebih kritis mengenai hal ini sehingga broker memang harus jeli.
Sentosa pernah memiliki pengalaman unik ketika berjumpa klien yang tidak pernah dikenal sebelumnya, klien membeli properti tanpa melihat.
Awalnya, ia sempat meragukan klien dan juga tidak sempat bertanya nama, namun hal itu berubah seketika.
Klien ini setuju untuk membeli dan ingin mentransfer sejumlah uang, Sentosa bertemu klien misterius yang datang bersama sang suami.
Ia baru berjumpa klien ketika datang ke notaris untuk menandatangani AJB (Akta Jual Beli), pengalaman yang unik ya.
Nah, kalau kamu memang tertarik untuk beralih profesi menjadi broker properti, semoga kisah ini memberikan inspirasi.
Situs properti Rumah123.com selalu menyajikan artikel menarik mengenai kisah sukses agen properti.
Pilihan yang tepat untuk berinvestasi properti di Tangerang, Banten adalah Springwood Residence.