Selain OPM dan GAM, Inilah 5 Gerakan Separatis di Indonesia. Mana yang Paling Berbahaya dan Mengancam NKRI?
Gerakan separatis di Indonesia tidak hanya Organisasi Papua Merdeka atau Gerakan Aceh Merdeka. Ada gerakan lain yang juga tak lepas dari sorotan masyarakat dan pemerintah Indonesia. Ini daftarnya!
Separatisme merupakan suatu paham berupa gerakan untuk mendapatkan kedaulatan atau memisahkan suatu wilayah/kelompok.
Sejak Indonesia merdeka, rupanya ada sejumlah gerakan separatis yang jadi pusat perhatian.
Salah satunya adalah OPM yang selalu menyerukan soal referendum agar Papua bisa merdeka dan lepas dari Indonesia.
Namun, tak hanya OPM, ada juga kelompok lain yang termasuk gerakan separatis.
Bahkan, tak jarang para kelompok itu dilengkapi persenjataan militer.
Mereka juga kerap berkonflik dengan TNI dan menelan korban jiwa.
Melansir sindonews dan sumber lain, simak gerakan separatis di Indonesia berikut ini.
5 Gerakan Separatis di Indonesia
1. PKI Madiun
PKI Madiun adalah sebuah gerakan yang berusaha menggulingkan pemerintahan yang sah dan mengganti landasan negara.
Gerakan yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dan Muso ini dimulai pada pertengahan 1948 dan berpusat di Madiun, Jawa Timur.
Pada 28 Juni 1948, Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR).
FDR kemudian bekerjasama dengan organisasi berpaham kiri seperti PKI, Barisan Tani Indonesia (BTI), Pesindo, dan lainnya.
Pada September 1948, Amir dan Musso melakukan pemberontakan dan berhasil menguasai Kota Madiun.
Mereka juga mengumumkan lahirnya Republik Soviet Indonesia.
2. Pemberontakan DI/TII
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah gerakan Islam yang terorganisir.
Dipimpin Kartosoewirjo, pemberontakan DI/TII bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).
Gerakan tersebut diproklamasikan pada 7 Agustus 1949.
Pemberontakan ini terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, hingga Aceh.
Setelah tak berjalan mulus, Kartosoewirjo ditangkap di Gunung Rakutak dan dieksekusi mati.
3. PRRI
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) merupakan gerakan separatis di Indonesia.
Gerakan ini diawali dari ketidakpuasan antara pemerintah daerah pada pemerintah pusat.
Gara-garanya karena pemerintah pusat dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan.
Mereka pun membentuk Dewan Banteng yang dipimpin Letkol Ahmad Husein dan Dewan Gajah yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolon, dan lainnya.
Mereka kemudian melakukan pemberontakan yang dikenal sebagai pemberontakan PRRI.
Gerakan ini jelas melawan pemerintah pusat dan menentang tentara.
Alhasil, mereka pun harus ditumpas.
4. Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) adalah gerakan separatis di Indonesia yang bertujuan untuk memisahkan Aceh lepas dari NKRI.
GAM melakukan gerilya dan mengibarkan bendera perang pada 1977.
Namun, gerakan ini ditumpas oleh TNI.
Hanya saja, konflik pemerintah RI dengan GAM terus berlangsung hingga pemerintah menerapkan status Darurat Militer di Aceh pada 2003.
Pada 27 Februari 2005, pihak GAM dan pemerintah RI memulai tahap perundingan di Vantaa, Finlandia.
Lantas per 17 Juli 2005, GAM dan pemerintah mencapai kesepakatan damai dengan GAM di Helsinki, Finlandia setelah 25 hari berunding.
5. Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Organisasi Papua Merdeka merupakan gerakan separatis di Indonesia yang bertujuan untuk memisahkan Papua dengan Indonesia.
Organisasi yang berdiri pada 1965 tersebut juga dibentuk untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia.
Konflik pemerintah dan OPM berlangsung cukup lama.
Perang antara TNI dan OPM juga kerap terjadi di pegunungan.
Gerakan ini dilarang di Indonesia dan sudah hilang, tetapi gerakan separatis serupa muncul yaitu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak ulasan menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Kunjungi rumah123.com jika kamu sedang mencari rumah impian.
Dapatkan pula kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.