OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Sejarah dan Kisah Misteri Terowongan Sasaksaat di Jalur Kereta Api Bandung-Jakarta

30 Agustus 2022 · 3 min read Author: Nik Nik Fadlah

Terowongan Sasaksaat

Terowongan Sasaksaat berada di jalur kereta Bandung – Jakarta dan telah dibangun sejak masa kolonial. Simak sejarah lengkapnya di bawah ini. 

Bagi kamu yang sering menggunakan jasa transportasi kereta api Jakarta – Bandung, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan Terowongan Sasaksaat.

Ya, terowongan ini memang terletak antara Purwakarta dan Padalarang, lebih tepatnya berada di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. 

Dinobatkan sebagai terowongan terpanjang di Indonesia, terowongan Sasaksaat sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Berikut ini adalah sejarah lengkap mengenai Terowongan Sasaksaat.

Sejarah Terowongan Sasaksaat

sejarah terowongan sasaksaat

Sumber: Wikipedia.org

Dilansir dari laman heritage.kai.id, Terowongan Kereta Api Sasaksaat dibangun pada tahun 1902 oleh Perusahaan Kereta Api Negara, yakni Staatsspowergen (SS).

Pembangunannya menggunakan teknologi tinggi dari Belgia. Para pekerja melakukan pembangunan terowongan ini pada siang dan malam hari.

Adapun para tenaga kerja bukan hanya orang pribumi saja, melainkan juga melibatkan bangsa Eropa dan China. 

Teknis pembangunannya, dilakukan dengan cara menggali bagian sisi arah utara dan selatan yang dilakukan secara bersamaan.

Sebelum dilakukan pembangunan, masyarakat setempat dan mereka yang terlibat dalam pembangunan melakukan upacara sesajen terlebih dahulu.

Tujuannya, meminta keselamatan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada saat proses pembangunan.

Hal tersebut tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat berkaitan dengan gunung yang memiliki seorang “penguasa”.

Kendala pada Saat Proses Pembangunan 

Pada prosesnya, pembangunan Terowongan Sasaksaat mengalami beberapa kendala, yakni kadar air pada lahan cukup tinggi.

Hal ini menyebabkan air merembes ke terowongan dan berisiko terjadinya longsor. Terdapat juga batuan cadas yang digali.

Untuk menanggulangi kejadian tersebut, lapisan atas terowongan dilapisi dengan semen yang memiliki ketebalan 0,85 meter.

Di beberapa bagian terowongan juga dilapisi oleh seng. Di sisi lain, untuk menghancurkan batuan cadas, pengeboran secara manual dilakukan.

Awal Pengoperasian Terowongan

terowongan sasaksaat

Sumber: Tirto.id

Pada masa awal pengoperasiannya, terowongan ini digunakan sebagai sarana penumpang serta pengangkutan komoditas ekspor, seperti halnya teh, kopi, beras, serta pengangkutan hasil pertanian.

Di masa sekarang, terowongan terpanjang di Indonesia ini berada di bawah naungan Daerah Operasi (DAOP) II Bandung dan dilewati oleh kereta api jarak jauh, termasuk Argo Parahyangan.

Mitos Terowongan Sasaksaat

Seperti halnya bangunan kuno lainnya, Terowongan Sasaksaat juga tidak terlepas dari berbagai kisah mistis dan mitos yang menyertainya.

Bahkan, terowongan ini kerap kali diberi sesajen berupa seekor domba setiap tanggal 17 Agustus. Adapun tujuannya yakni untuk menolak bala. 

Bukan soal kecelakaan kereta, melainkan banyak jenazah dari pekerja yang tewas akibat kerja paksa dan mengalami penyakit yang dikuburkan di sekitar terowongan.

Menurut penduduk, sesekali terdengar suara orang yang merintih kesakitan atau suara pacul seperti sedang membelah tanah dan batu di malam hari. 

Itulah informasi mengenai sejarah Terowongan Sasaksaat beserta mitosnya.

Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuanmu, ya!

Baca ulasan seru lainnya di artikel.rumah123.com.

Selalu lihat Rumah123.com untuk menemukan ragam kemudahan dalam memenuhi seluruh kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Rorinata Residence dapat menjadi opsi tepat jika kamu mencari hunian terjangkau di daerah Deli Serdang.



Nik Nik Fadlah

Content Writer

Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan yang kini menjadi penulis di Rumah123 dan Berita 99. Memiliki pengalaman menulis di bidang kesehatan, gaya hidup, fashion, teknologi, pendidikan, hingga properti. Hobi membuat digital collage art.
Selengkapnya