OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Rusunawa Pasar Rumput Selesai Dibangun Agustus 2019

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Dodiek Dwiwanto

rusunawa pasar rumput- rumah123.com

Ilustrasi Apartemen. Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Pasar Rumput di Manggarai, Jakarta Selatan Akan Selesai Dibangun Pada Agustus 2019. Presiden Joko Widodo Akan Meresmikannya (Foto: Rumah123/Getty Images)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyelesaikan pembangunan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Pasar Rumput, Jakarta Selatan pada akhir Juli 2019. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan meresmikannya pada Agustus mendatang.

Pembangunan rusunawa ini dilakukan melalui Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR. Pembangunan dimulai sejak 2016 dengan nilai kontrak pembangunan mencapai Rp961,3 miliar.

Proses pembangunan sudah selesai dan memasuki tahap penyelesaian akhir atau finishing. Sejumlah pekerjaan yang dilakukan adalah penataan halaman yang dilakukan agar hunian vertikal ini terasa asri dan nyaman bagi penghuni.

Baca juga: Bermimpi Taman Ria Senayan Disulap Jadi Lokasi Rusunawa Seperti Rawa Bebek

“Progres pembangunannya sudah mencapai 98,8 persen. Tinggal sedikit lagi selesai dan hal itu adalah penataan taman di bagian halaman depan rusunawa,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid seperti dikutip oleh Kompas.com.

Kementerian PUPR telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menertibkan lokasi penampungan sementara yang dipakai oleh para pedagang di Pasar Rumput. Kelak, areal tersebut bakal dialihfugsikan menjadi halaman dan bagian dari penataan lansekap sekitar hunian vertikal.

Nantinya, setelah diresmikan oleh presiden, Kementerian PUPR akan menyerahkan pengelolaan Rusunawa Pasar Rumput kepada Pemprov DKI dan juga PD Pasar Jaya karena rusunawa ini juga memiliki pasar.

Kawasan Mixed Use: Rumah Susun dan Pasar

Sebenarnya, Rusunawa Pasar Rumput merupakan kawasan mixed use yang terdiri dari rumah susun dan juga pasar. Superblok ini memiliki tiga tower atau menara. Setiap menara memiliki tinggi 25 lantai.

Ada 1.984 unit hunian vertikal yang bisa disewa, sementara ada 1.314 kios yang diperuntukkan untuk pedagang. Lantaran ada dua properti, pengelolaan memang melibatkan Pemprov DKI dan juga PD Pasar Jaya.

Pemprov DKI yang akan mengurus masalah sewa rumah susun, sementara PD Pasar Jaya bakal mengelola para pedagang. Ada sejumlah pedagang yang sempat menempati pasar lama dan kemudian direlokasi selama pembangunan.

Pasar Rumput merupakan salah satu pasar yang sudah ada sejak 1950. Pada 1970, pemerintah membangun bangunan pasar yang kemudian masih ada hingga 2016.

Rusunawa Diperuntukkan Bagi MBR

Situs Kontan.id pernah mengutip pernyataan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang menyatakan pembangunan rusunawa diperuntukkan bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), mahasiswa, pelajar, santri, pekerja termasuk ASN (Aparatur Sipil Negara), TNI/Polri.

Mereka yang masuk kategori MBR, salah satunya adalah memiliki penghasilan minimal Rp4 juta dan maksimal Rp8 juta. Penyediaan hunian bagi MBR ini juga menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat.

Apalagi rusunawa ini dekat dengan sarana transportasi. Rusunawa berlokasi tepat di depan halte bus Transjakarta. Selain itu, lokasinya juga tidak jauh dari stasiun kereta rel listrik (KRL) commuter line Manggarai.

Situs Kompas.com juga sempat mengutip pernyataan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Kelik Indriyanto bahwa Pemprov DKI akan menyewakan rusunawa tersebut kepada warga yang memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) DKI.

Jadi kalau kamu memiliki KTP, belum memiliki rumah, ingin menyewa hunian yang dekat transportasi massal, kamu bisa memilih Rusunawa Pasar Rumput.


Tag: , ,


Dodiek Dwiwanto
Penulis sekaligus Editor Rumah123.com. Hobi menonton tayangan desain rumah dan gaya hidup di HGTV saat senggang. Lagi mencari tahu dan belajar soal investasi saham properti dan crowdfunding. Siapa tahu jadi investor.
Selengkapnya