OK
Panduan

Pura-pura Masuk Islam untuk Cari Keburukannya, Pendeta Ini Malah Jadi Mualaf

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Kartika Ratnasari

Pendeta-jadi-mualaf1

Pendeta ini menyamar sebagai Muslim untuk cari tahu keburukan agama Islam. Nyatanya, tak ada keburukan yang ditemukan dan pendeta ini jadi mualaf.

Pernah mendengar kata-kata “Allah SWT maha membolak-balikkan hati manusia”?

Kalimat tersebut sepertinya sangat tepat menggambarkan cerita ini.

Seorang pendeta muda bernama Filipus Kristian, awalnya sangat membenci agama Islam, namun justru kini ia memeluk agama Islam.

Ia membeberkan ceritanya melalui wawancara yang ditayangkan oleh akun YouTube Hidayatullah TV dalam video berjudul ‘Tak Terima Kalah Debat, Pendeta Masuk Pesantren Untuk Menyelidiki Kelemahan Islam’.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Menyamar Jadi Muslim Sebelum Sang Pendeta Jadi Mualaf Sebenarnya

pendeta jadi muslim

Sumber; Demokrasi.co.id

Awalnya, Filipus Kristian yang merupakan seorang pendeta dan beragama Nasrani berpura-pura menjadi seorang Muslim.

Ia mengaku sebagai Muslim kepada orang-orang dengan tujuan untuk menyelidiki keburukan agama Islam karena tak terima kalah debat.

Filipus semakin membenci Islam karena menurutnya, ajaran agama Islam tidak ada yang baik.

“Yang saya tahu Islam itu gak ada yang baik. Sugesti atau berita yang masuk ke dalam diri saya tentang Islam semuanya negatif, yah terorisme, radikalisme, ajarannya ngawur, tukang kawin,” tuturnya.

Selama tiga tahun ia masuk Islam dengan pura-pura, Filipus melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mencari tahu keburukan Islam maupun kesesatan ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Bahkan, ada beberapa pondok pesantren yang saya datangi untuk belajar sembari saya mencari tahu kelas mana yang ada pendidikan merakit bom,” ungkapnya.

Tidak Menemukan Adanya Keburukan dari Agama Islam

pendeta jadi mualaf

Sumber: YouTube/Hidayatullah TV

Bertahun-tahun mencari tahu, Filipus justru tidak menemukan adanya sedikitpun keburukan dari ajaran agama Islam.

“Tapi apa yang saya dapat? enggak ada. Yang saya dapat orang yang belajar Fathur Bari, Fathur mukmin, kitab kuning, Syaikh Bukhori Muslim,” tuturnya.

Akhirnya ia percaya bahwa stigma negatif mengenai agama Islam hanyalah tuduhan belaka.

Ia pun akhirnya memutuskan untuk benar-benar menjadi mualaf dan memeluk agama Islam secara ikhlas sepenuhnya.

“Saya mondok selama beberapa tahun di salah satu pesantren nggak ada saya temukan jenis-jenis radikal atau terorisme atau gerakan-gerakan yang menjurus ke arah situ,” ujarnya.

Menarik sekali ya cerita mengenai pendeta yang jadi mualaf di atas?

Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti tepercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Rumah123.com untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Southeast Capital Jakarta Timur.

Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu #AdaBuatKamu.

Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Rumah123.com.


Tag: ,


Kartika Ratnasari

Content Editor

Kartika Ratnasari adalah seorang Content Editor untuk Berita 99 dan Artikel Rumah123. Ia telah berkecimpung di dunia penulisan sejak tahun 2016. Lulusan Komunikasi UI ini sering menulis di bidang properti, keuangan, dan lifestyle.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA