Proteksi Kerugian di Sektor Properti Sangat Penting
Sudah waktunya bisnis properti dilengkapi dengan asuransi kerugian. Proteksi ini merupakan usaha atau cara memberikan jasa dalam hal menanggung risiko atas kerugian, manfaat, kehilangan pada pihak ketiga yang mengalami peristiwa atau kejadian yang belum pasti di masa mendatang.
Demikian disampaikan Manager Retail & Commercial GMT Commercial, Agnes Juwita, seperti dilansir dari MRI, Selasa (1/3). Selama ini, kata Agnes, pemahaman kebanyakan orang terkait asuransi kerugian dan manfaatnya masih terbatas pada jiwa, pendidikan, kesehatan, dan kendaraan bermotor.
’’Padahal asuransi kerugian memiliki peranan penting bagi para pelaku usaha, tak terkecuali di sektor properti,’’ ujarnya.
Baca juga: Pahami Seluk Beluk NJOP Propertimu
Ia menambahkan, mengacu pada karakteristiknya, asuransi kerugian lebih bersifat antisipasi terhadap ketidakpastian. ’’Untuk pelaku bisnis khususnya di sektor properti sangat penting melakukan proteksi terhadap aset mereka,” ujar Agnes menambahkan.
Menurut Agnes pemahaman tentang asuransi kerugian sangat bermanfaat secara praktis bagi pelaku bisnis properti baik untuk pemilik, kontraktor, maupun pengelola. Dengan pemahaman yang cukup dapat pula menjadi acuan untuk memilih perusahaan jasa asuransi kerugian yang kompeten.
”Asuransi kerugian secara strategis dapat menjadi salah satu pertahanan terakhir di bisnis properti,” ucapnya.
Baca juga: Cicilan KPR Naik? Bersiaplah Ubah Strategi!
Konsultan dan pakar di bidang asuransi kerugian Enoch Setiawan, menjelaskan bahwa para pengelola bisnis properti memerlukan pemahaman awal dan jelas mengenai prinsip-prinsip dalam asuransi kerugian. Yakni, masing-masing memiliki itikad yang baik dalam menjalin hubungan kerjasama, baik dari sisi penyedia layanan jasa asuransi termasuk broker dan agen serta pengguna.
”Secara umum biasanya prinsip itu tercermin dalam perjanjian yang melandasi kerjasama,” ujar Enoch.
Ia melanjutkan, beberapa prinsip lain yang menjadi landasan kerjasama antara lain reinstatement (pemulihan nilai/fungsi), indeminity, repairmen serta replacement. ”Secara aplikatif, prinsip-prinsip asuransi kerugian dapat menjadi acuan dalam penyelesaian kasus klaim dan variannya pada praktek bisnis,” tuturnya.