Plus Minus Pondasi Cakar Ayam, Konstruksi Anak Bangsa yang Mendunia
Pondasi cakar ayam merupakan salah satu jenis pondasi yang populer di Indonesia, khususnya rumah bertingkat.
Disebut pondasi cakar ayam karena tulangan besi ini bentuknya mirip cakar ayam.
Pondasi beton ini digunakan untuk kondisi dengan daya dukung tanah pada 1,5- 2 kg/cm2.
Biasanya, orang akan menggunakan pondasi ini pada rumah atau bangunan gedung dua hingga empat lantai.
Sebab, fungsinya yang mencengkeram kuat tanah di bawahnya membuat bangunan di atasnya berdiri kokoh.
Meski begitu, pondasi cakar ayam cocok dipakai di segala jenis tanah, baik lembek maupun keras.
Untuk itu, pondasi tersebut banyak diaplikasikan untuk mendirikan gedung bertingkat.
Tak hanya bangunan bertingkat, pondasi ini juga diaplikasikan dalam pembangunan jalan layang hingga landasan.
Sejarah Pondasi Cakar Ayam
Pondasi ini ditemukan oleh salah satu tokoh insinyur sipil Indonesia, yakni Prof. Ir. Sedyatmo Dr HC pada 1961.
Ia juga diketahui berprofesi sebagai Direktur Konstruksi di Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Saat itu, PLN harus membangun tujuh menara listrik tegangan tinggi di daerah berawa di Ancol.
Tujuh menara tersebut dibangun untuk mendistribusikan listrik dari Tanjung Priok ke Gelanggang Olahraga Senayan.
Sayangnya, pembangunan tersebut terkendala karena struktur tanahnya yang berawa, lembek, dan berair.
Namun, Sedyatmo tetap berusaha untuk mencari solusi tersebut.
Hingga tercetuslah ide membangun rancangan pondasi yang menyerupai akar.
Pondasi tersebut terdiri dari pipa-pipa beton yang nantinya akan ditanam di dalam tanah.
Bagian atasnya dipasang plat beton sehingga pipa-pipa saling terhubung dan mencengkram tanah dengan kuat.
Berkat ide inilah menara-menara tersebut berhasil dibangun tepat waktu.
Hingga kini, pondasi yang dinamakan cakar ayam tersebut banyak digunakan oleh banyak orang.
Baca Juga: 7 Kelebihan dan Kekurangan Bata Hebel untuk Pondasi Rumah
Konstruksi Pondasi Cakar Ayam
Konstruksi cakar ayam dengan beton bertulang digunakan apabila bobot bangunan cukup besar.
Jika daya dukung tanah kecil dan memperdalam dasar pondasi tak memungkinkan, maka pondasi ceker ayam ini bisa jadi solusi.
Bentuk pondasi pada kedua tepinya menonjol ke luar dari bidang tembok karena dua sisinya yang melentur.
Hal itu kemungkinan disebabkan karena tekanan tanah.
Agar tidak melebar dan turun, maka pada kaki pondasi diberi tulangan.
Tulangan tersebut diletakkan tepat di daerah tarik bagian bawah yang disebut dengan tulangan pokok.
Kelebihan Pondasi Cakar Ayam
Jenis pondisi ini juga memiliki beberapa manfaat bagi konstruksi bangunan, yakni:
1. Dapat Dibangun di Berbagai Jenis Tanah
Tak hanya tanah yang keras, pondasi ini juga dapat diguakan untuk menopang pembangunan di tanah yang kurang kokoh.
Dengan begitu, proyek konstruksi tetap dapat dijalankan meskipun kondisi tanah bertekstur lembek atau berair.
Pondasi ini dijamin tidak akan membuat tanah ambles, longsor, atau bergeser.
Sebab, pondasi ini didukung oleh kekuatan yang lebih tinggi dan tak membutuhkan ruang-ruang pengembangan.
2. Tidak Membutuhkan Sistem Drainase
Dengan pondasi ini, tanah bangunan tak perlu lagi menggunakan sistem drainase dan sambungan kembang kusut.
Sebab, seluruh pondai cakar ayam dibentuk dari beton padat yang kuat dan tidak memiliki ruang untuk drainase
Hal itu juga akan membuat pengerjaan konstruksi lebih hemat dari segi material, biaya, dan waktu pengerjaan.
3. Cocok Digunakan di Indonesia
Wilayah-wilayah di Indonesia cenderung memiliki tanah yang lembek.
Oleh karena itu, pondasi cakar ayam sangat cocok digunakan di banyak wilayah geografis Indonesia.
Mulai dari persawahan, pergunungan, daerah rawa, termasuk dataran rendah.
Tak heran kalau pondasi ini sangat populer dan diaplikasikan di berbagai perumahan hingga bangunan tinggi di Indonesia.
Kualitas pondasi ini juga sudah teruji secara internasional karena banyak digunakan oleh orang di berbagai belahan dunia
4. Bangunan Jadi Lebih Kokoh
Pondasi ini juga bisa membuat bangunan menjadi lebih kokoh meski dibangun di atas tanah yang kondisinya kurang stabil.
Sebab, cara kerja pondasi ini tergolong baik karena langsung menembus bagian tanah terdalam ketika selesai dibuat.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Sumuran, Biar Tak Salah Bangun!
Kekurangan Pondasi Cakar Ayam
Meskipun terkenal sebagai pondasi yang kuat, tetap saja pondasi ini memiliki beberapa kekurangan, yakni:
1. Biaya Pengerjaan Mahal
Kerap digunakan untuk membuat bangunan bertingkat, maka biaya pengerjaan cenderung jauh lebih mahal.
Jika dibandingkan dengan jenis pondasi konvensiona lainnya, biaya pengerjaannya pun tetap jauh lebih mahal.
Hal ini karena pengerjaan pondasi cakar ayam tergolong rumit.
Selain itu, pondasi ini juga memerlukan peralatan yang cangih serta material yang cukup banyak.
2. Tak Cocok untuk Bangunan Kecil
Pondasi ini cenderung cocok untuk bangunan tinggi atau proyek infrastruktur yang berskala besar.
Untuk itu, kamu yang memiliki rumah kecil cenderung tidak cocok menggunakan pondasi ini.
Tak hanya dari segi bangunan, namun juga dari segi biaya dan proses pemasangan.
Jika kamu berniat membangun rumah satu lantai, akan lebih baik jika menggunakan jenis pondasi lainnya.
3. Proses Pembuatan Rumit
Pondasi ini juga bukan hasil dari proses yang mudah dan sederhana.
Proses pembuatannya yang sulit cenderung memengaruhi durasi pengerjaan proyek konstruksi.
Tak hanya itu, proses ini juga akan memengaruhi biaya produksi yang dihasilkan.
Itulah beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang pondasi cakar ayam.
Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti Trans Park Bintaro hanya di www.rumah123.com.