Perusahaan E-Commerce Dominasi Permintaan Ruang Perkantoran CBD
Pasokan ruang perkantoran di area Central Business District (CBD) Jakarta bertambah 215.000 meter persegi dalam kuartal kedua 2017.
Beberapa gedung pencakar langit selesai pembangunannya. Sejumlah gedung baru ini adalah The Tower, Wisma Mulia 2, Tokopedia Tower, dan Menara Palma 2. Tiga di antara gedung ini tergolong grade A.
Baca juga: Nilai Tukar Mata Uang Melemah, Saatnya Beli Properti
Hal ini terungkap dalam Jakarta Property Market Update Second Quarter 2017 yang dilakukan oleh JLL Indonesia.
Area CBD Jakarta terentang dari Sudirman, Thamrin, Rasuna Said, Gatot Subroto, S. Parman, Satrio, hingga Mas Mansyur.
Baca juga: Punya Audience Lebih Luas, Media Online Bisa Perluas Pasar Bagi Agen Properti
Dari penambahan ruang tersebut, 92.000 meter persegi telah diserap oleh pasar. Saat ini, tingkat hunian ruang perkantoran di CBD mencapai 82 persen. Sementara harga sewa mencapai Rp 203.001 per meter persegi per tahun.
Jumlah ruang perkantoran yang ada di kawasan ini sudah mencapai 5,6 juta meter persegi. Sejumlah pembangunan gedung baru yang belum selesai akan menambah jumlah pasokan hingga 1,6 juta meter persegi.
Baca juga: Kalau Ada Cicilan KPR 360 Bulan, Kamu Masih Ga Pengen Beli Rumah?
“Sektor yang masih aktif selama beberapa bulan terakhir antara lain e-commerce, IT, insurance, dan professional services,” ujar Head of Markets JLL Indonesia, Angela Wibawa.
Perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce memang memiliki permintaan yang kuat mengenai ruang perkantoran di CBD. Perusahaan ini memiliki rentang bisnis seperti online market places, fin-tech companies, travel booking sites, dan online gaming.
Baca juga: Asyik, Jakarta Masih Ramah untuk Para Penyewa Rumah
Permintaan yang tergolong moderate berasal dari perbankan, profesional, asuransi. Sedangkan permintaan yang tidak terlalu banyak berasal dari perusahaan perminyakan dan gas, serta pertambangan dan komoditas.