Perumnas Bangun Hunian TOD Antapani Bandung, Target Rampungnya 2019
Giliran Kota Bandung punya hunian Transit Oriented Development (TOD). Perusahaan Umum Perumahan Nasional (Perum Perumnas) akan membangun dua tower Sentraland Antapani. Hunian vertikal ini terkoneksi dengan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung di kawasan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat.
“Sentraland Antapani ini dalam rangka pemenuhan (Program) Satu Juta Rumah. Untuk proyek di Jawa Barat ini akan terkoneksi dengan LRT,” kata General Manager Pemasaran Perumnas, Dian Rahmawati, seperti dikutip Antaranews.com, Rabu (25/10/2017).
Baca juga: 5 Hunian TOD di Jakarta Berharga Terjangkau dan Lokasi Strategis, Mau?
Dengan total investasi Rp500 miliar, akan berdiri dua tower di lahan seluas 8.991 meter persegi dengan total hunian 1.256 unit dan 18 unit komersial.
“Ini akan menjadi keunggulan Sentraland Antapani Bandung, karena dilengkapi dengan berbagai fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang nantinya akan menunjang kebutuhan gaya hidup hunian vertikal,” kata Dian lagi.
Hunian vertikal setinggi 19 lantai itu selain terkoneksi dengan LRT, juga berdekatan dengan Terminal Antapani sehingga akan memudahkan mobilisasi penghuni. “Rencananya pada lantai tiga akan disediakan langsung jembatan penghubung dengan terminal, sehingga mobilitas masyarakat Bandung akan terfasilitasi,” kata Dian.
Baca juga: Susul Tanjung Barat, Perumnas Resmikan TOD Stasiun Pondok Cina
Saat ini, proses pembangunan hunian vertikal Sentraland Antapani ini sudah pada tahap penyelesaian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang ditargetkan selesai pada November 2017. Setelah izin selesai, kata Dian, pembangunan akan mulai dilakukan pada 2018 dengan target penyelesaian selama 1,5 tahun atau pada 2019.
Project Coordinator Sentraland Antapani, Budi Wahyudi, menambahkan, beberapa kemudahan untuk konsumen yaitu pengambilan Nomor Urut Pemesanan (NUP) hanya membayar Rp2 juta.
“Apabila pada masa tenggat ya ternyata tidak jadi membeli, uang NUP yang disetorkan dapat kembali 100 persen,” katanya menjelaskan.