Pernah Jadi Tempat Prostitusi Terbesar se-Asia Tenggara, Begini Potret Terbaru Gang Dolly yang Kehilangan Gairahnya
Nama gang Dolly mungkin pernah berjaya pada era tahun 2000 hingga tahun 2010an.
Tempat yang satu ini dulunya merupakan lokalisasi prostitusi yang namanya sudah terkenal se-Asia Tenggara.
Lokasinya berada di kota Surabaya, Jawa Timur.
Pada tahun 2014 yang lalu, mantan Walikota Surabaya yang kini menjadi Menteri Sosial yakni Tri Rismaharini membuat kebijakan untuk menutup kawasan gang dolly untuk dijadikan lokalisasi prostitusi.
Wanita yang terkenal keras dan tegas ini memang sempat menjadi buah bibir di media sosial terkait kebijakannya tersebut.
Meskipun mengundang pro dan kontra, gang dolly kini sudah memiliki penampila yang baru.
Penasaran seperti apa?
Yuk, langsung saja kita lihat potretnya berikut ini
Sejarah Gang Dolly
Melansir Merdeka, nama kawasan Dollly sudah ada semenjak zaman penjajahan Belanda.
Dulunya, tempat ini digunakan sebagai pemakaman warga Tionghoa.
Lalu disulap oleh seorang wanita Belanda bernama Dolly van der mart untuk dijadikan tempat prostitusi tentara Belanda pada tahun 1960an.
Tante Dolly pada awalnya hanya menyediakan beberapa gadis saja untuk dijadikan pemuas hasrat kaum pria.
Namun seiring berjalannya waktu, kawasan ini semakin dikenal oleh para warga Belanda serta warga Pribumi yang tinggal di sekitarnya.
Bahkan segelintir pihak percaya bahwa gang dolly merupakan lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara dengan menyediakan kurang lebih 9 ribu pekerja seks komersial (PSK).
Potret kelam Gang Dolly
Dapat dilihat salah satu foto kelam kawasan gang dolly yang didatangi oleh para pria.
Bukan hanya menyajikan wanita PSK saja, terdapat banyak toko-toko kecil maupun besar yang menjual minuman keras.
Kegiatan ini berlangsung hampir 24 jam setiap harinya.
Jadi bisa dibayangkan sebesar apa dampak ekonomi yang diberikan oleh kawasan ini terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar.
Salah satu tempat prostitusi terkenal
Melansir VOA, Wisma Barbara dulunya merupakan salah satu tempat yang paling terkenal yang menyajikan para wanita-wanita cantik untuk ditawarkan kepada pria hidung belang.
Tempat ini juga merupakan salah satu warisan yang dihadirkan oleh Tante Dolly.
Namun kini Wisma Barbara sudah disulap menjadi tempat pelatihan UMKM bagi masyarakat yang terdampak kebijakan penutupan prostitusi gang dolly.
Salah satu pekerja yang diberdayakan di tempat ini diberi upah sebesar Rp200 untuk setiap pasang sandal yang dibuat.
Kini Gang Dolly menjadi pusat wisata terpadu
Agar roda perekonomian kawasan dolly tetap bergerak, pemerintah setempat menjadikan tempat ini menjadi pusat wisata terpadu bagi para pelancong dalam negeri maupun mancanegara.
Banyak sudut jalan yang ditata ulang menjadi lebih cantik dan ramah bagi segala kalangan.
Selain itu, terdapat beberapa sudut tempat yang dijadikan pusat pelatihan UMKM bagi warga yang terdampak penutupan lokalisasi prostitusi.
Nah, itulah sedikit potret dari Gang Dolly yang kini telah disulap oleh pemerintah daerah.
Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti terpercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Rumah123.com untuk mendapatkan penawaran terbaik.