OK
Panduan

Penyebab Keguguran yang Sering Terjadi, Benarkah karena Penyakit Ain?

19 Juli 2022 · 4 min read Author: Kartika Ratnasari

blighted ovum

Aurel Hermansyah baru mengalami keguguran. Warganet menyebut penyebabnya adalah karena penyakit ain. Secara medis, apa penyebab keguguran sebenarnya?

YouTuber Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah belum lama ini mengumumkan kabar duka terkait kehamillan Aurel.

Melalui akun Instagram keduanya, Atta dan Aurel membagikan foto hasil USG dan mengumumkan bahwa Aurel baru saja mengalami keguguran.

“Innalillahi Wa Innalilaihi Roji’un. Selamat jalan anakku sayang..doain mama & papa dari surga ya,” tulis Aurel di akun Instagramnya.

“Sampai jumpa di surga anak ku :”( 🙏 Doain papa mama ya Anak soleh,” ucap Atta dengan kalimat senada.

Seperti yang diketahui, usia kehamilan Aurel menginjak lima minggu.

Aurel sempat mengalami pendarahan dan sakit perut yang hebat, hingga akhirnya dokter menyatakan sudah negatif.

Di tengah kabar duka tersebut, sejumlah warganet mengingatkan bahwa peyebab keguguran anak dari pasangan Anang Hermansyah dan Krisdayanti ini adalah penyakit ain.

Lantaran Aurel dan Atta yang terlalu mengumbar berita soal kehamilan ini, banyak orang yang merasa iri atau dengki sehingga timbul risiko penyakit ain.

Dalam agama Islam, penyakit ain memang benar-benar nyata adanya.

Hanya saja penyebab keguguran juga memiliki penjelasan lengkap secara medis.

Kali ini, Rumah123 akan membahas penyebab keguguran dari segi medis.

Yuk simak bersama-sama!

Memahami apa itu keguguran yang sebenarnya

Dilansir dari situs Mayo Clinic, keguguran adalah hilangnya kehamilan secara spontan sebelum minggu ke-20.

Sekitar 10-20% kehamilan berakhir dengan keguguran, angka sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak keguguran terjadi di awal kehamilan, sehingga seorang wanita tidak menyadari bahwa dia hamil.

Penyebab keguguran yang sering terjadi dari segi medis

Masih dari Mayo Clinic, penyebab keguguran disebabkan oleh banyak hal, antara lain:

1. Kelainan kromosom

Kebanyakan keguguran terjadi karena janin tidak berkembang secara normal.

Sekitar 50 persen keguguran dikaitkan dengan kelainan kromosom.

Masalah kromosom diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi secara kebetulan saat embrio membelah dan tumbuh, jadi bukan masalah yang diturunkan dari orang tua.

Kelainan kromosom dapat menyebabkan:

– Blighted ovum atau hamil kosong

Blighted ovum terjadi jika tidak ada embrio yang terbentuk.

– Janin meninggal di dalam kandungan

Dalam situasi ini, embrio terbentuk tetapi berhenti berkembang dan mati sebelum gejala keguguran terjadi.

– Kehamilan mola dan kehamilan mola parsial

Dengan kehamilan mola, kedua set kromosom berasal dari ayah.

Kehamilan mola dikaitkan dengan pertumbuhan abnormal dari plasenta; biasanya tidak ada perkembangan janin.

2. Kondisi kesehatan ibu

Dalam beberapa kasus, kondisi kesehatan ibu dapat menyebabkan keguguran.

Contohnya termasuk:

– Diabetes yang tidak terkontrol

– Hipertensi

– Infeksi

– Masalah hormonal

– Masalah rahim atau serviks

– Penyakit tiroid

3. Faktor risiko

Berbagai faktor meningkatkan risiko keguguran, di antaranya:

– Usia

Wanita yang lebih tua dari usia 35 memiliki risiko keguguran lebih tinggi daripada wanita yang lebih muda.

– Keguguran sebelumnya

Wanita yang mengalami dua kali atau lebih keguguran berturut-turut berisiko lebih tinggi mengalami keguguran.

– Masalah rahim atau serviks

Kelainan uterus tertentu atau jaringan serviks yang lemah (serviks tidak kompeten) dapat meningkatkan risiko keguguran.

– Merokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang

Wanita yang merokok saat hamil memiliki risiko keguguran yang lebih besar dibandingkan bukan perokok.

Konsumsi alkohol yang berlebihan dan penggunaan obat-obatan terlarang juga meningkatkan risiko keguguran.

– Berat badan tidak ideal

Terlalu kurus atau kelebihan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.

Hal yang tidak menjadi penyebab keguguran

Banyak orang yang menyangka bahwa aktivitas di bawah ini menyebabkan keguguran, padahal sama sekali tidak memicu keguguran.

– Olah raga, termasuk aktivitas berintensitas tinggi seperti jogging dan bersepeda

– Hubungan seksual

– Bekerja, asalkan tidak terpapar bahan kimia atau radiasi berbahaya

Tanda-tanda keguguran

Gejala keguguran yang sering terjadi:

– Pendarahan yang berlangsung dari ringan menjadi berat

– Kram parah

– Sakit perut

– Sakit punggung yang parah atau parah

– Demam dengan gejala-gejala ini

– Penurunan berat badan

– Lendir putih-merah muda

– Kontraksi

– Jaringan yang terlihat seperti gumpalan darah keluar dari vagina

Jika mengalami gejala-gejala ini, segera hubungi dokter.

Mencegah terjadinya keguguran

Seringkali, tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah keguguran.

Cukup fokus untuk merawat diri sendiri dan bayi yang dikandung dengan baik, seperti

– Kontrol kehamilan secara teratur

– Hindari faktor risiko keguguran yang diketahui – seperti merokok, minum alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang.

– Konsumsi multivitamin setiap hari.

– Batasi asupan kafein karena sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa minum lebih dari dua minuman berkafein sehari dikaitkan dengan risiko keguguran yang lebih tinggi.

Itu dia penjelasan tentang penyebab keguguran, tanda-tanda, dan pencegahannya.

Semoga para wanita hamil di luar sana memiliki kondisi kehamilan yang sehat!

Simak juga artikel menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com!



Kartika Ratnasari

Content Editor

Kartika Ratnasari adalah seorang Content Editor untuk Berita 99 dan Artikel Rumah123. Ia telah berkecimpung di dunia penulisan sejak tahun 2016. Lulusan Komunikasi UI ini sering menulis di bidang properti, keuangan, dan lifestyle.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA