Penampakan Museum Perang yang Tersembunyi di Bawah Tanah
Sepintas museum ini memang tidak terlihat bentuknya kecuali melihatnya dari drone, helikopter, atau pesawat. Bentuknya seperti jalur potongan sebuah benda yang bertemu di tengah.
Pintu masuk museum ini berada di tengah bangunan dan masuk ke dalam tanah. Museum ini memang memanfaatkan bunker atau ruang persembunyian bawah tanah tentara Jerman pada era Perang Dunia II.
Baca juga: Nilai Tukar Mata Uang Melemah, Saatnya Beli Properti
Museum ini berada di Blavand, Denmark. Biro arsitek asal Denmark, Bjarke Ingels Group mendesain museum ini. Firma arsitek ini dimiliki oleh arsitek muda Bjarke Ingels.
Bjarke Ingels Group merancang sebuah ruang pameran baru dekat bunker Tirpitz yang sudah memiliki sebuah museum kecil.
Baca juga: Seperti Apa Super Penthouse Seharga Rp 1 Triliun?
Ada empat blok bangunan yang ada di dalam museum ini. Jendela besar berukuan enam meter dipasang agar sinar matahari bisa menerangi ruang pameran bawah tanah ini.
“Arsitektur dari Tirpitz ini menjadi antitesis dari dua ruang bawah tanah era Perang Dunia. Obyek yang berat dilawan dengan pencahayaan dan keterbukaan dari museum baru,” ujar founder Bjarke Ingels Group, Bjarke Ingels seperti dikutip oleh laman arsitektur dan desain Dezeen.
Baca juga: Beli Hunian Dapat Diskon Gede Plus Tinggal di Pulau Eksklusif? Wah, Mau Banget
Bjarke Ingels Group mendesain galeri seperti mata air di padang pasir untuk membuatnya kontras dengan benteng Jerman. Bentuk museum baru yang terbuka dan terang menjadi hal yang berbanding terbalik dengan ruang persembunyian.
Ada empat ruang pameran dalam museum ini. Biro desain interior asal Belanda, Tinker Imagineers yang merancangnya untuk merefleksikan sejarah dan juga latar belakang alami dan dramatis suasana perang.
Baca juga: Desain Eksterior Apartemen Melengkung yang Instagramable
Isi empat galeri ini terdiri dari rencana pemimpin Jerman saat itu, Adolf Hitler untuk membangun benteng di pesisir Atlantik, sejarah Denmark, sejarah wilayah Tirpitz, dan sejarah bunker ini sendiri.
Pembangunan museum seluas 2.800 meter persegi ini dimulai pada 2014 lalu dan mulai dibuka untuk umum sejak Juli 2017. Museum ini diharapkan bisa menarik pengunjung hingga 10.000 orang per tahun.
Baca juga: Bisa Beli Moge, Masa Milenial Ga Bisa Beli Rumah Sih?
Kalau kamu sedang berkunjung ke Denmark, jangan lupa untuk menyambangi museum ini lho. Hmm, kira-kira museum apa ya sedang kekinian di Indonesia?