Pemprov Jabar Alihkan Dana Pembangunan Infrastruktur Rp140 M untuk Tangani Pandemi Covid-19
Pandemi COVID-19 belum usai, bahkan saat ini kian membahayakan di Indonesia mengingat kasus hariannya sudah mencapai puluhan ribu dalam beberapa hari ke belakang.
Saat ini, PPKM darurat dilakukan di wilayah Jawa-Bali untuk menekan laju angka penularan COVID-19 yang sangat mengkhawatirkan.
Untuk mempercepat proses penanganan secara maksimal, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk sementara menghentikan proyek infrastruktur dengan anggaran mencapai Rp140 miliar.
Adapun, dengan penghentian sementara total 11 proyek infrastruktur ini, Pemprov Jabar akan mengalihkan anggaran senilai Rp140 miliar tersebut untuk proses pemulihan dan percepatan Pandemi COVID-19.
Melanisr Pikiran Rakyat, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan jika pergseran anggaran ini menjadi bukti keseriusan Pemprov Jabar dalam menangani COVID-19.
Refocusing anggaran tersebut menjadi bukti keseriusan Pemprov Jabar dalam menangani pandemi COVID-19.
“Jadi ada proyek yang belum dilelang, ditunda tahun depan, dan dikurangi volumenya, maka ditemukan 11 proyek akan melambat,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers resmi dari Gedung Pakuan, Kota Bandung secara virtual belum lama ini.
Ridwan Kamil menuturkan jika anggaran sebesar Rp140 miliar tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan suplemen bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
“Akan kami geser dana 11 proyek infrastruktur ini senilai Rp140 miliar untuk diperbantukan kepada kedaruratan di COVID-19 yaitu akan mensubsidi gratis obat-obatan untuk pasien COVID-19 yang isoman,” imbuhnya.
Menurut Kang Emil, banyak pasien di masa pandemi COVID-19 yang menjalani isoman mengalami kesulitan mendapatkan obat-obatan dan suplemen untuk mempercepat pemulihan dan mencegah kegawatan.
“Dananya kami ambil dari pemberhentian 11 proyek infrastruktur. Ini mudah-mudahan membantu penanganan yang sedang dilaksanakan di Jabar,” katanya.
Ridwan Kamil menambahkan jika saat ini kondisi pandemi COVID-19 di Jabar terkendali, proyek infrastruktur berjalan sesuai rencana.
Namun, sejak kasus COVID-19 meningkat, dibutuhkan anggaran untuk penanganan. Pemberhentian proyek infrastruktur menjadi konsekuensi karena keselamatan nyawa masyarakat yang utama.
Percepat Pemulihan Pandemi COVID-19, Penanganan Bisa Melalui Aplikasi Pusat Koordinasi dan Informasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR)
Selain mengalihkan anggaran infrastruktur guna percepatan pemulihan pandemi COVID-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mengimbau pasien COVID-19 yang ingin konsultasi dan permohonan untuk penanganan bisa melalui aplikasi Pusat Koordinasi dan Informasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR).
“Permohonan bisa melalui aplikasi/web PIKOBAR. Pasien Isoman yang juga bingung dan butuh bertanya bisa tele konsultasi via telepon dan online melalui aplikasi PIKOBAR/web” tambahnya.
Terkait dengan hal ini, Pemprov Jawa Barat juga terus berupaya mengendalikan keterisian angka tempat tidur (Bed Occupancy Rate) rumah sakit dengan melakukan manajemen perawatan COVID-19, termasuk isolasi mandiri.
Adapun, pasien Isoman kini juga dapat mengakses website PIKOBAR di https://www.pikobar.jabarprov.go.id/isoman.
Selanjutnya, selain keterisian tempat tidur, Kang Emil juga akan menyediakan akses obat dan multivitamin, guna percepat pemulihan COVID-19 di Jawa Barat.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai penanganan COVID-19 di wilayah Jawa Barat saat ini.
Temukan informasi menarik seputar properti, selengkapnya di Rumah123.
“Cari tahu berbagai keunggulan hunian terbaik bersama Kingspoint Private Residence Bekasi.”