Panduan Lengkap Bacaan dan Tata Cara Shalat Jenazah di Rumah Bagi Perempuan

19 Juli 2022 · 5 min read Author: Siti Nurhikmah

Tata cara shalat jenazah bagi laki-laki dan perempuan sebenarnya tak berbeda.

Namun, perempuan kerap tidak diperbolehkan untuk shalat jenazah.

Padahal, perempuan sendiri sebenarnya diperbolehkan dan sah melakukan salat jenazah.

Tidak ada larangan dalam Islam bagi perempuan untuk salat jenazah.

Bahkan, hal ini juga pernah dilakukan oleh istri-istri Nabi SAW.

Dalam hadis riwayat Imam Muslim disebutkan;

“Ketika Sa’ad bin Abi Waqash wafat, istri-istri Nabi SAW meminta supaya jenazahnya dibawa ke masjid agar mereka bisa menyolatinya, kemudian mereka melakukan salat jenazah atasnya.”

Dari hadis ini, tidak ada perbedaan di kalangan ulama terkait kebolehan perempuan melakukan shalat jenazah.

Perempuan boleh melakukan salat jenazah baik di masjid, di musala, atau di rumah.

Selain itu, jika perempuan ingin melakukan salat jenazah, disunahkan untuk berjamaah.

Meski begitu, menyalatkan orang yang meninggal hukumnya fardhu kifayah.

Artinya, ketika salah seorang di suatu tempat sudah melaksanakannya maka kewajiban sudah gugur bagi orang lain.

Namun, melaksanakan salat jenazah tetap merupakan suatu anjuran bagi setiap muslim.

Tata Cara Shalat Jenazah

Dikutip dari NU Online, inilah tata cara salat jenazah yang perlu diketahui.

1. Niat

Niat harus diucapkan dalam hati dan bersamaan dengan takbiratul ihram.

Sama seperti halnya melaksanakan niat pada shalat fardhu.

Adapun lafal niat melakukan shalat jenazah secara sendirian adalah:

Shalat Jenazah Laki-laki Dilakukan Sendirian

Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.”

Jenazah Perempuan Dilakukan Sendirian

Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya, “Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.”

Shalat Jenazah Lak-laki dan Perempuan Dilakukan Berjamaah

Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya, “Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’âlâ.”

2. Berdiri

Salat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab tergolong salat fardhu.

Sedangkan setiap salat fardhu wajib dilaksanakan dengan cara berdiri.

Namun, jika seseorang memang tidak mampu berdiri karena sedang sakit, maka bisa dilakukan dengan cara duduk.

Baca Juga: Cara Daftar Go Food dan Grab Food Secara Online. Mudah dan Praktis!

3. Takbir Sebanyak Empat Kali

Jumlah takbir dalam salat jenazah harus empat kali, termasuk takbiratul ihram.

Jika tidak cukup empat kali maka shalat dianggap tidak sah.

Seperti halnya shalat fardhu yang disunnahkan mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua pundak saat berseru takbir.

Dalam melakukan takbir akan diselingi dengan beberapa bacaan doa.

Setelah takbir pertama kita dianjurkan untuk membaca Surat Al-Fatihah.

Lalu, pada takbir kedua membaca shalawat, dan takbir ketiga dan keempat membaca doa

4. Membaca Surat al-Fatihah

Tata cara shalat jenazah selanjutnya adalah membaca Surat al-Fatihah dilakukan setelah takbir pertama.

Sebaiknya membaca Surat al-Fatihah dengan cara suara dilirihkan, lalu membaca ta’awudz.

Dalam salat jenazah tidak disunahkan membaca Do’a Iftitah karena dianggap terlalu panjang.

5. Membaca Shalawat

Bacaan shalawat ini dibaca setelah takbir kedua.

Contoh bacaan shalawat yang mencukupi sahnya shalat jenazah adalah:

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.”

Sedangkan bacaan shalawat yang paling sempurna adalah bacaan Shalawat Ibrahimiyah, yaitu:

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim.

Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim.

Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”