Panduan Budidaya Kelinci Pedaging, Mudah dan Jelas Untung!
Tak hanya enak dipandang mata, ternyata bisnis budidaya kelinci pedaging bisa mendatangkan untung melimpah. Ikuti panduan lengkapnya di sini!
Dikenal sebagai salah satu hewan yang lucu dan menggemaskan, tak heran jika peluang usaha peternakan kelinci masih sangat terbuka lebar.
Perkembangbiakan yang cepat dan mudah untuk dipelihara membuat siapapun bisa mencoba peruntungan untuk menjadi ‘juragan’ kelinci, bahkan oleh pemula sekalipun.
Cara Budidaya Kelinci Pedaging
Kalau kamu tertarik untuk mencoba bisnis budidaya kelinci yang paling banyak digemari saat ini, cermati panduan lengkap di bawah!
Jenis-Jenis Kelinci
Budidaya kelinci dapat dikategorikan menjadi beberapa tujuan, ada yang untuk diambil dagingnya, kulit, dan bulu.
Masing-masing jenis kelinci mempunyai kelebihan yang bisa disesuaikan dengan keinginan dan orientasi pasar yang disasar oleh peternak.
Walau di Indonesia sendiri, budidaya kelinci pedaging masih lebih dominan dibanding penghasil bulu dan wol dikarenakan industri pengolahannya yang belum berkembang luas.
Sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian, berikut beberapa jenis kelinci yang disarankan untuk diternakan sesuai dengan tujuannya:
– Pedaging: Flemish Giant dan New Zealand White
– Kulit: Rex dan Satin
– Bulu atau wol: Anggora
Persiapan Kandang Kelinci
Pada umumnya, dua jenis kandang kelinci yang paling sering digunakan untuk kebutuhan peternakan adalah sistem terbuka dan tertutup.
Kandang dengan sistem terbuka menggunakan hamparan lahan luas yang diberikan perlindungan berupa pagar kecil, tempat beristirahat, dan wadah air.
Tipe ini bisa mempermudah peternak untuk menghemat biaya pakan jika suatu waktu kelupaan atau telat untuk memberikan makanan kelinci bisa mencari sendiri di halaman kandang.
Banyak usaha budidaya kelinci tradisional di Indonesia menggunakan sistem terbuka dan sering dilakukan di daerah pedesaan yang memiliki lahan besar.
Jadi kurang cocok jika digunakan di daerah perkotaan yang tidak minim ketersediaan lahan untuk kandang tipe ini.
Sementara untuk kandang kelinci tipe tertutup berfungsi untuk peternakan yang lebih intensif karena pergerakan yang terbatas sehingga bisa memacu pertumbuhan dengan cepat.
Dua tipe kandang tertutup yang biasa disediakan untuk peternakan ini adalah tipe postal dan tipe baterai.
Tipe postal digunakan untuk keperluan perkawinan antara indukan dan perawatan anak-anak kelinci.
Lalu untuk kandang tipe baterai dibuat khusus untuk mengakomodasi satu ekor kelinci dengan model rak bersusun.
Pemilihan Indukan Kelinci
Kualitas anakan yang baik akan ditentukan oleh indukan kelinci yang baik pula, jadi perhatikan dengan benar bibit yang akan dipilih.
Perhatikan ciri-ciri indukan unggulan untuk budidaya kelinci pedaging:
– Berasal dari keturunan yang sehat dan berkembangbiak dengan produktif..
– Memiliki riwayat kesehatan yang baik alias tidak membawa penyakit.
– Indukan betina memiliki bobot minimal 4-5 kg dan jantan 3-5 kg.
– Bagian pinggul berbentuk bulat penuh.
– Punggung tidak cekung.
– Mata berwarna cerah dan tidak terlihat lelah.
– Bulu tubuh bersih, khusus di sekitar area kelamin.
Cara Mengawinkan Kelinci Pedaging
Tingkat kelahiran yang tinggi menjadi salah satu ciri budidaya kelinci pedaging yang berjalan dengan baik.
Reproduksi indukan kelinci yang sehat dan siap kawin ketika menginjak usia 6-12 bulan dengan ciri-ciri berikut:
– Tampak gelisah dan sangat aktif, tanda sedang mencari jantan.
– Sering menggosok-gosok dagu ke kandang.
– Vulva di area kelamin tampak merah dan basah.
Jika sudah mendapatkan indukan yang sudah menunjukkan ciri-ciri di atas, cara mengawinkan kelinci bisa dengan metode berpasangan atau berkelompok.
Seekor indukan kelinci jantan mampu mengawini sampai maksimal 10 ekor indukan betina.
Caranya cukup dengan memasukkan kedua indukan ke dalam kandang postal dan amati jika perkawinan telah terjadi atau tidak.
Jika perkawinan gagal, kamu perlu mengganti pejantan dengan yang lain secepatnya.
Pemberian Makanan Kelinci
Secara alami, keluarga mamalia bernama Latin Leporidae ini termasuk hewan herbivora yang mengonsumsi makanan hijau dari bagian batang atau daun tumbuhan.
Dalam usaha budidaya kelinci pedaging, pemberian pakan dapat berupa gabungan antara makanan hijau alami, konsentrat, dan vitamin.
Jenis makanan kelinci alami yang paling disukai biasanya terdiri dari limbah sayuran berupa sawi, lobak, wortel, daun singkong, maupun jenis rumput dari kacang tanah, jagung, dan pepaya.
Untuk pemberian konsentrat seperti pelet dari pabrik lebih disarankan untuk fokus peternakan yang lebih intensif karena kandungan nutrisinya yang kompleks serta harga jual yang cukup mahal.
Makanan kelinci hijau dapat diberikan mulai usia anakan kelinci 2 minggu dengan cara dilayukan terlebih dahulu agar tidak membuat kembung yang bisa memicu kematian.
Frekuensi pemberian makanan kelinci bisa didahului dengan konsentrat di pukul 9-10 pagi, lalu limbah sayuran di pukul 13-14 siang hari.
Panen Kelinci Pedaging
Langkah terakhir dalam budidaya kelinci pedaging adalah panen yang bisa dimulai ketika anakan telah berusia antara 3-4 bulan dengan harga jual sekitar Rp80 ribu.
Temukan beragam informasi menarik lainnya di artikel.rumah123.com!
Intip juga proyek properti terbaru di Cleon Park Apartment!