Padahal Sering Dibully, Rumah di Depok Ternyata Dicari Sampai 2 Juta Kali, Ini Alasannya!
Gak perlu takut di-bully kalau punya rumah di Depok. Nyatanya, banyak orang yang mencari rumah di sana, bahkan hingga 2 juta kali!
Apa yang ada di benakmu ketika mendengar tentang Kota Depok? Kemacetan yang menjadi kawan siang dan malam, kasus kriminal begal yang sudah biasa diberitakan atau justru, nyanyian sang Walikota yang kini berkumandang di lampu merah?
Kota-kota penyangga Ibukota memang kerap menjadi bahan “bully” netizen media sosial. Kalau beberapa waktu lalu Bekasi diolok-olok karena jaraknya yang kelewat jauh, Depok juga mendapat gilirannya di-bully. Penyebabnya apalagi kalau bukan karena ketiga hal di atas.
Tapi ajaibnya, sejumlah keluhan warga terhadap Kota Depok gak menyurutkan niat masyarakat urban untuk membeli rumah di sana lho. Gak percaya? Nyatanya, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim Rumah123.com, rumah di wilayah Depok dicari hingga 2 juta kali. Bukan tanpa alasan, ternyata ada banyak faktor yang menyebabkan Depok menjadi primadona bagi para pencari rumah. Kira-kira, ini nih sejumlah alasannya.
Lokasi Depok yang cuma selemparan batu dari Jakarta Selatan
Harga rumah di Jakarta gak usah ditanya lagi seberapa mahal. Buat yang baru merintis karier, tentu berat buat beli rumah di daerah sana. Karena hal ini, Depok sebagai daerah yang gak jauh dari Jakarta, banyak dipilih sama pencari rumah.
Bahkan, Depok berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan, Ciputat Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Bisa dibilang Depok berlokasi di daerah yang sangat strategis. Khusus buat daerah selatan Jakarta, kamu bahkan bisa sampai di sana dengan waktu tempuh yang terbilang sebentar. Misalnya ke daerah Pasar Minggu, paling kamu cuma butuh 10-15 menit naik commuter line, atau sekitar 30 menit kalau pakai motor.
Baca juga: Untuk Hunian Pertama, Lebih Baik Beli Rumah atau Apartemen?
Masih banyak rumah murah di Depok
Depok masih menyediakan banyak rumah murah. Apalagi kalau kamu pilih rumah di daerah yang sedikit menjorok ke luar pusat kota. Rumah di daerah Sawangan misalnya, bisa ditebus dengan harga mulai dari Rp 200 jutaan.
Lalu rumah di Citayam, yang punya rata-rata harga di kisaran Rp300 juta – Rp500 juta. Kalau kamu mau di daerah pusat kota seperti Margonda, harganya memang lebih mahal. Tapi kamu masih bisa dapetin rumah seharga Rp 600 jutaan kok di lokasi yang masuk gang.
Tol baru yang bikin jarak tempuh makin singkat
Bicara soal kemudahan transportasi, Kota Depok memang salah satu juaranya. Pilihan transportasinya sangat beragam. Mulai dari kereta rel listrik (KRL) yang punya stasiun di banyak titik, Transjakarta yang punya rute langsung ke Jakarta, hingga pembangunan tol baru, Tol Desari.
Tol Desari terbagi dalam tiga seksi, yaitu seksi I Antasari-Brigif/Cinere sepanjang 5,8 km, seksi II Brigif-Sawangan sepanjang 6,30 km, dan seksi III Sawangan-Bojong Gede sepanjang 9,5 km. Ruas tol seksi I Antasari-Brigif sudah bisa digunakan untuk umum. Berkat tol ini, perjalanan dari Antasari menuju Brigif yang biasanya membutuhkan waktu 20-25 menit, kini menjadi 4-5 menit.
Baca juga: Tinggal di Pondok Mertua Indah? Siap-Siap Merasakan 5 Hal Ini Setiap Hari
Harga rumah yang akan terus naik
Pembangunan di daerah Depok memang sedang gencar-gencarnya. Pembangunan jalan tol seperti yang disebutkan di atas, pembangunan mal baru, hingga universitas Islam Internasional Indonesia. Inilah yang membuat harga rumah di Depok berpeluang besar untuk melambung tinggi beberapa tahun mendatang.
Masyarakat sepertinya punya love and hate relationship dengan Kota Depok. Meskipun banyak yang mengeluh soal tata kota hingga keamanannya, buktinya masih ada 2 juta orang yang berbondong-bondong nyari rumah di kota belimbing ini. Nah, kira-kira, kamu yang mana? Yang gak suka dengan Kota Depok, atau justru berniat untuk beli rumah di sana?