OK

Nilai Tukar Mata Uang Melemah, Saatnya Beli Properti

19 Juli 2022 · 3 min read · by Dodiek Dwiwanto

London, Inggris (Rumah123/iStockphoto)

Harga hunian mewah di ibu kota Inggris, London lebih murah 5,6 persen hingga 28,3 persen bagi para investor utama dibandingkan tahun lalu. Hal ini dilansir oleh konsultan properti asal Inggris, Knight Frank.

Kalau dibandingkan antara tahun ini dan 2016 lalu, melemahnya nilai mata uang Inggris pound membuat para investor seperti mendapatkan diskon gede-gedean kalau membeli hunian di London saat ini.

Baca juga: Orang Superkaya Dunia Melirik Australia untuk Investasi Properti

Para pembeli yang menggunakan mata uang Amerika Serikat Dollar akan menemukan kalau harga properti mewah di Inggris pada kuarter pertama 2017 ini lebih murah 11,6 persen dibandingkan pada masa yang sama tahun lalu.

Bagi para pembeli yang didominasi mata uang Eropa Euro bakal menjumpai kalau harganya lebih murah 5,6 persen. Bahkan, pembeli asal Rusia yang memakai mata uang Ruble malah bakal mendapatkan durian runtuh karena mereka akan menemukan rumah yang harganya 28,3 persen lebih murah.

Baca juga: Investasi Properti Bisa Mempertahankan Kekayaan yang Dimiliki Kaum Superkaya

Sementara, menguatnya nilai tukar dollar AS mengurangi daya beli pembeli investor asing setelah pertumbuhan terus naik dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terungkap lewat laporan Global Currency Report 2017 dari Knight Frank.

Antara periode Juni 2014 hingga Januari 2016, dollar AS naik 21 persen dibandingkan mata uang utama dunia lainnya. Dalam periode yang sama, pembelian rumah di AS oleh mereka yang bukan warga negara AS turun sebesar 25 persen. Data ini diambil Knight Frank dari National Association of Realtors.

Baca juga: Yuk, Investasi Properti di Kota “Pengganti” Jakarta

Bagi orang non Amerika Serikat yang sudah memiliki aset di AS, hal ini menjadi keuntungan. “Menguatnya nilai tukar bisa dilihat sebagai peluang untuk meningkatkan keuntungan dengan menjual dan menyimpan dana itu di negara asal,” ujar analis senior Knight Frank, Taimur Khan dalam laporannya yang kemudian dikutip oleh Mansion Global.

Dalam laporan ini juga mengungkapkan kalau menurut perspektif investor yang ingin meraih keuntungan, investor asing yang memiliki properti di Inggris dan Turki akan memperoleh keuntungan paling signifikan dibandingkan tahun lalu lantaran adanya fluktuasi nilai tukar.

Baca juga: Investasi Properti di Ibu Kota Baru Bakal Menjanjikan Lho

Khan juga menyatakan saat ingin memutuskan apakah mau membeli atau menjual properti yang ada di negara lain, investor harus melihat hal yang lebih luas dibandingkan faktor nilai tukar.

“Ketika nilai tukar bisa bergeser dengan signifikan, yang terpenting dalam pikiran adalah dasar yang mendukung pasar properti. Hal ini yang menjadi penggerak signifikan,” kata Khan.

Baca juga: Berkat Investasi Properti dan Menabung, Generasi Milenial Ini Bisa Jadi Miliarder

Hal lain yang tidak kalah penting adalah fundamental ekonomi, risiko politik dan geopolitik, serta intervensi Bank Sentral.

Kalau melihat hal ini, seharusnya kamu harus semakin terpacu untuk berinvestasi properti lho. Mau beli hunian di mana? London, New York, Hong Kong? Yuk, investasi properti.


Tag: ,


Dodiek Dwiwanto
Dodiek Dwiwanto

Penulis sekaligus Editor Rumah123.com. Hobi menonton tayangan desain rumah dan gaya hidup di HGTV saat senggang.

Lagi mencari tahu dan belajar soal investasi saham properti dan crowdfunding. Siapa tahu jadi investor.