OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Mukoddas Syuhada, Sang Pejuang Revolusi Bambu (1)

13 Oktober 2023 · 2 min read Author: Inge Mangkoe

Mukoddas Syuhada (Foto: IST)

Mukoddas Syuhada (Foto: IST)

Adalah dAs albantani, sebuah nama dunia maya seorang anak kampung. Dia mencari kehidupan sebagai anak kos selama 11 tahun di Kota Bandung. Nama aslinya Mukoddas Syuhada. Pria kelahiran Serang, 28 Oktober 1976, ini dikenal sebagai pejuang revolusi bambu. Seperti apa?

Sejak SMP sampai kuliah, Mukoddas habiskan di Kota Bandung. Setelah lulus Sarjana Teknik Arsitektur ITB pada 2001, ia langsung bekerja di kantor konsultan kecil di Jakarta, tempat magangnya sewaktu kuliah.

Pada tahun yang sama, ia memutuskan kembali ke Serang menjadi pegawai negeri sipil (PNS) Provinsi Banten. Saat ini ia menjabat sebagai Sekertaris Dinas Tata Kota Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan.

Baca juga: Dari Bambu, Tercipta Furnitur dan Rumah Unik

Sejak sekolah, Mukoddas sudah aktif di kegiatan yang menantang seperti pramuka, penjelajah alam, dan aktivis underground Gerakan Mahasiswa Indonesia untuk Perubahan (GMIP) ITB pada 1998, yang memelopori tumbangnya rezim Orde Baru.

Sejak 2008 itulah ia mulai mewujudkan impiannya untuk menyelamatkan peradaban melalui desain dan teknologi. Dia menjadi Pejuang Eco Village dan founder kampung ramah lingkungan Tapak Bumi Village, di tambak peninggalan orang tuanya, daerah pesisir teluk Banten, Karangantu, Kota Serang.

Selain menjadi Pejuang Eco Village, Mukoddas Syuhada alias Kodas, Mumu, atau Alban, aktif di dunia arsitektur dan meraih sertifikat sebagai Arsitek Madya pada 2007 melalui karya-karya desainnya yang ramah lingkungan. Karya-karyanya bahkan menjadi salah satu penggagas Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Cabang Banten dan saat ini menjadi Ketua IAI Banten.

Baca juga: Mukoddas Syuhada, Sang Pejuang Revolusi Bambu (2)

Awal 2010, ia meraih gelar Master Teknik (MT) dari Magister Teknik Sipil UPH. Saat itu, ia memiliki mimpi lain: menjadi bagian dari sejarah peradaban Banten dengan memberikan ide masalah penataan bangunan dan lingkungan di wilayah itu.

Karena kecintaannya terhadap lingkungan dan dampak dari pemanasan global, maka di tahun yang sama, ia bersama-sama alumni ITB, menggagas komunitas energi terbarukan dengan membentuk organisasi Implementing Renewable Energy Society (IMPRES).

(Bersambung)


Tag: , , , ,