Menteri Perhubungan Pilih Bangun ART untuk Transportasi Publik di Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur ingin membangun LRT dan MRT di Surabaya. Namun, Menteri Perhubungan memberikan masukan pilihan ART untuk transportasi publik.
Situs berita online Kumparan.com melansir bahwa Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi menggelar rapat bersama Kementerian Perhubungan dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada pekan lalu.
Rapat ini membahas percepatan pembangunan transportasi di Jawa Timur. Ada rencana membangun transportasi publik di ibu kota Jawa Timur, Surabaya dan kota-kota sekitarnya.
Baca juga: Surabaya Terapkan Tilang Elektronik, Kamera Dipasang di 20 Titik
Kawasan metropolitan Gerbang Kertosusila membutuhkan transportasi massal seperti di Jakarta. Gerbang Kertasusila adalah Gresik, Bangkalan (Madura), Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.
Gerbang Kertosusila sama seperti halnya Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). By the way, Gerbang Kertosusila menjadi salah satu metropolitan dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Jumlah penduduk yang banyak ini tentunya membutuhkan transportasi publik atau transportasi massal. Surabaya dan sekitarnya belum memiliki jaringan seperti itu.
Gubernur Jawa Timur Inginkan MRT dan LRT di Surabaya
Khofifah sempat mengungkapkan kalau Jawa Timur akan membangun LRT (Light Rail Transit/Lintas Rel Terpadu) atau MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu).
Saat ini, baru Jakarta yang memiliki MRT meski baru satu rute. Rute lanjutan MRT baru mulai dibangun pada Maret 2020. Selain itu, jaringan MRT Jakarta akan diperluas lagi pada masa mendatang.
Sementara LRT sudah hadir di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan. LRT juga akan hadir menghubungkan Jakarta dan kota-kota di sekitarnya seperti Bogor, Depok, dan Bekasi.
Baca juga: Jawa Timur Akan Miliki MRT dan LRT yang Menghubungkan Surabaya dan Sekitarnya
Warga Jawa Timur menginginkan kehadiran MRT. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan studi bahwa pembangunan MRT lebih mahal dibandingkan LRT.
Pilihan ART untuk Transportasi Massal di Surabaya dan Sekitarnya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pihaknya akan membangun transportasi massal ART di Gerbang Kertosusila. ART adalah Autonomous Rail Rapid Transit.
ART merupakan transportasi kombinasi antara kereta, bus, dan trem. Transportasi massal ini digerakkan oleh listrik.
Budi menyatakan pembangunan LRT tergolong mahal. Dia memberikan masukan berupa pembangunan ART, kereta listrik berbasis ban. Dia berharap ada kombinasi penggunaan elevated dan jalan raya.
Baca juga: Banjir Melanda Surabaya, Sejumlah Jalan Protokol Tergenang Air
Kementerian Perhubungan akan melakukan uji coba ART sepanjang 5-7 kilometer. Nantinya, pengembangan transportasi publik ini dilakukan oleh BUMD (badan usaha milik daerah) Pemprov Jawa Timur.
ART memang belum banyak dipakai. Salah satu negara yang memilikinya adalah China. ART dioperasikan di Zhuzhou, Hunan sejak Juni 2017. Rutenya sepanjang 6,5 kilometer.
Satu unit ART ini memiliki tiga gerbong dengan panjang keseluruhan mencapai 30 meter. ART melaju dengan kecepatan 70 kilometer per jam. Transportasi ini bisa mengangkut 300 penumpang.
Baca juga: Kereta Bandara Surabaya Akan Dibangun Pada 2021
Transportasi ini bisa diilustrasikan seperti perpaduan antara kereta, bus, dan trem. Selintas, ART memang mirip kereta lantaran ada beberapa gerbong, namun memiliki roda seperti trem dan bergerak seperti bus.
ART menggunakan baterai untuk menggerakkan mesinnya. Saat baterai terisi penuh, ART bisa beroperasi hingga jarak 40 kilometer.