Menilik Rumah WR Supratman di Surabaya, Saksi Bisu Akhir Hayat Pencipta Lagu Indonesia Raya
Yuk, menyambangi rumah WR Supratman di Surabaya, dia adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Seperti apa hunian pahlawan nasional ini?
Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman menjadi sosok penting yang membawa semangat kemerdekaan Indonesia.
Meski tidak sempat merasakan Indonesia merdeka, namun karya lagu Indonesia Raya 3 Stanza ini menjadi lagu wajib nasional.
Banyak kisah menarik dari figur pahlawan nasional kelahiran Purworejo, 19 Maret 1903 ini. Namun, ada yang mengatakan ia lahir pada 9 Maret.
Tanggal lahir pertama ini kemudian diabadikan menjadi hari musik nasional. Tanggal lahir ini memang sempat menjadi perdebatan.
Salah satu kisah menarik adalah rumah yang menjadi saksi bisu akhir hayat WR Supratman. Ia bukan hanya musisi, tetapi juga guru dan wartawan.
Dikutip dari laman Kemendikbud.go.id, rumah ini merupakan tempat persembunyian sang maestro dari kejaran pemerintah kolonial Belanda.
Wage Rudolf Supratman tinggal di hunian milik kakaknya sejak tahun 1936. Ia dicari karena menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ia menciptakan lagu ini pada 1924. Lagu ini diperdengarkan pertama kali saat Kongres Pemuda pada 1928, kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Pemerintah Belanda menangkap WR Supratman pada awal Agustus 1938. Ia ditahan di Penjara Kalisosok, Surabaya.
Ia meninggal pada 17 Agustus 1938 lantaran sakit paru-paru, pada usia yang masih muda, yakni 35 tahun.
Potret Rumah Persembunyian WR Supratman
Mau tahu tampilan rumah akhir hayat sang komponis? Yuk, simak pembahasannya berikut ini, biar tidak penasaran.
Rumah WR Supratman memiliki gaya arsitektur kolonial sederhana, dengan ukuran bangunan seluas 8,70 x 6 meter.
1. Ruang Tamu Sederhana
Sejak tahun 2003, rumah WR Supratman yang berada di Tambaksari itu difungsikan oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai museum.
Namun, kita masih bisa merasakan “jejak” sang maestro di ruang tamu ini melalui biola miliknya dan sejumlah foto dirinya.
2. Dominasi Warna Putih
Interior ruangan didominasi warna putih dan penggunaan lantai tegel warna abu-abu, berukuran 20 x 20 cm.
Pada bagian dinding terlihat terpampang foto RA. Kartini, tokoh perempuan yang konon dikagumi oleh WR. Supratman.
3. Kamar Tidur Sederhana
Tempat tinggal WR Supratman di Surabaya memiliki kamar utama sederhana yang dilengkapi replika ranjang kayu.
Melansir dari laman idntimes.com, konon replika ranjang tersebut menyerupai yang digunakan sang maestro saat menghembuskan nafas terakhirnya.
4. Halaman Belakang Rumah
Meski terlihat sederhana, rumah bersejarah ini memiliki dua kamar tidur, ruang tamu dan juga sebuah halaman belakang.
Teras belakang rumah itu memiliki lantai dengan material paving block, serta sejumlah tanaman hias di pot berukuran kecil.
Demikianlah potret rumah Wage Rudolf Supratman, yang pernah digunakan sebagai tempat persembunyian hingga akhir hayat.
Sebelumnya, Rumah123.com juga pernah membahas sejarah Monas dan juga istana presiden Indonesia.
Situs properti Rumah123.com selalu menghadirkan artikel dan tips menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti seperti The Smith.