Menilik Prospek Investasi Properti di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Apakah Menjanjikan?
Pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditargetkan rampung pada 2022. Bagaimana prospek investasi properti di jalur ini?
Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dimulai sejak tahun 2016 ini merupakan kerja sama Indonesia dengan China.
Kedua negara membentuk perusahaan konsorsium bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), untuk pengerjaan proyek.
KJCB digadang-gadang dapat melesat hingga 350km/jam, sehingga membuat waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung hanya 46 menit.
Rencananya, moda transportasi ini juga akan terintegrasi dengan light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta.
Meski sempat mangkrak, progres pengerjaan proyek jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung terkini telah mencapai 78,42%.
Mengutip dari laman Kontan.co.id, Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya menerangkan pihaknya melakukan percepatan pembangunan di 234 titik di sepanjang trase Jakarta-Bandung.
“Progres tersebut juga termasuk untuk melakukan persiapan uji coba. Kami berharap target operasi akhir 2022 bisa terwujud,” ujar Mirza.
Melirik Potensi dari Proyek Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Jika ada pembangunan infrastruktur di suatu wilayah, pastinya akan mendongkrak potensi kawasan tersebut, termasuk sektor properti.
Proyek KCJB dibangun dengan jalur sepanjang 142,3 kilometer yang dilengkapi empat stasiun yang berada di Jakarta dan Jawa Barat.
Keempat stasiun ini dari Stasiun Halim di Jakarta, Stasiun Karawang, Stasiun Hub di Padalarang dan Stasiun Tegalluar, Bandung.
Jalur itu melewati delapan daerah antara lain Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
Selain itu, jalurnya juga melalui Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung.
Hadirnya proyek ini dinilai akan memberikan keuntungan untuk daerah yang dilaluinya, termasuk Kabupaten Bandung Barat (KKB).
Dinukil dari laman Kompas.com, peneliti Lembaga Kajian Tata Kelola Perkotaan, Achyar Al Rasyid, berpendapat sebagai daerah penyangga dan memiliki TOD, banyak efek positif yang akan didapat daerah tersebut.
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini membantu mobilitas, pastinya akan mendongkrak ekonomi. Apalagi KBB akan memiliki TOD di Walini,” kata Achyar.
Bahkan, liputan6.com pernah juga melaporkan bila Kereta Cepat Jakarta-Bandung memacu pembangunan kota mandiri di sekitar wilayah infrastruktur tersebut.
Pilihan Hunian di Sepanjang Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Adanya proyek kereta cepat ini tentu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kawasan hunian yang ada di sekitar stasiun.
Di bawah ini beberapa daftar hunian yang berada dekat dengan stasiun atau jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
1. LRT City Tebet
Proyek apartemen yang dibangun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) dikembangkan oleh PT Adhi Commuter Properti.
Developer membangun mix-used dengan luas 7.395 m2, yang merangkum apartemen, gedung perkantoran, serta area komersial.
2. Savasa Deltamas
Berlokasi di Cikarang, proyek kawasan pemukiman pintar seluas 37 hektar ini mengusung empat konsep unik dalam sebuah hunian.
Savasa Deltamas berjarak 5 menit dari Stasiun KCJB Karawang,
yang membuat penghuni bisa sampai Bandung hanya dalam waktu 20 menit
3. East Garden Residence
Berada di Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, dengan pengembangan seluas 5 hektar, East Garden Residence dirancang sebagai kawasan hunian modern.
Perumahan ini berjarak sekitar 3,3 kilometer menuju Stasiun KCJB Tegalluar, yang dapat ditempuh dalam waktu 10 menit.
Inilah ulasan singkat mengenai proyek jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dengan potensi investasi kawasan yang menjanjikan.
Rumah123.com juga sempat membahas infrastruktur lainnya seperti Pelabuhan Patimban, salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia.
Situs properti Rumah123.com selalu menghadirkan artikel dan tips menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti seperti Ciputra Beach Resort.