Mengisi Rumah Lebih ''Jahanam'' Ketimbang Beli?
Banyak orang yang beranggapan mengisi rumah dengan perabot justru lebih mahal dibanding membeli rumah. Sebab, tanpa sadar, apa yang mereka beli melebihi budget.
Nah, supaya ga terjebak dalam ”neraka” itu, kamu perlu membuat strategi keuangan yang benar-benar ampuh. Selanjutnya, kamu harus berkomitmen melaksanakan strategi tersebut.
Apa saja langkah yang perlu kamu persiapkan? Cekidot, ya!
Catatan
Saat hendak mengisi rumah yang baru kamu beli, ambil buku catatan. Tulis barang apa saja yang paling urgen untuk dibeli.
Ini penting untuk mengantisipasi penyakit ”lapar mata”. Selain itu, dengan adanya catatan, kamu bisa mengukur kemampuan untuk membeli perabot.
Baca juga: Synthesis Development dan BTN Permudah Masyarakat Beli Apartemen
Dicicil
Mengisi rumah dengan perabotan lengkap secara langsung, memang bagus. Akan tetapi, jika dananya belum mencukupi, sebaiknya kamu mencicilnya sesuai urgensinya.
Ga perlu tergoda dengan iming-iming diskon. Toh, hal seperti ini masih bisa terjadi di lain kesempatan. Lagipula, orang juga akan memahami kok kalau di rumah kurang barang karena kamu baru pindahan.
Rekening khusus
Nah, langkah ini sangat penting, membuat rekening khusus perabot. Kamu bisa menyepakati hal ini dengan pasangan.
Tentukan besaran uang yang akan masuk dalam rekening tersebut setiap bulannya. Agar bisa menjaga komitmen, minta pihak bank untuk auto-debet dari tabungan masing-masing.
Jangan sekali-kali menggunakan tabungan pendidikan anak atau dana darurat lain. Percaya deh, dengan melakukan langkah-langkah ini, proses mengisi rumahmu tak lagi “menyeramkan”.