Mengenal Virus Nipah: Gejala, Inkubasi, Penularan Hingga Pengobatannya
Virus Nipah mempunyai potensi yang cukup membahayakan, sekalipun menjadi salah satu jenis pandemi baru.
Jenis virus ini baru saja ditemukan di kawasan Asia oleh pemburu virus asal Thailand, Supaporn Wacharapluesadee.
Untuk diketahui, jenis virus ini berasal dari ribuan sampel dengan deteksi dari berbagai jenis pasca pandemi Covid 19.
Diantara jenis virus corona yang ditemukan, ada jenis virus lain yang didapatkan yakni Virus Nipah yang dapat menular kepada manusia dan belum ada vaksinnya.
Untuk diketahui, Virus Nipah ternyata berasal dari inang kelelawar buah dan hingga saat ini, virus yang disingkat dengan NiV telah menyebabkan kematian di antara 40-75 persen orang yang terinfeksi.
Gejala Virus Nipah
Untuk diketahui, gejala virus nipah ini mungkin menyerupai virus Covid-19, berdasarkan WHO, infeksi NiV dapat menimbulkan gejala dan ada juga yang tanpa gejala.
Adapun, dampak terparah dari virus Nipah merujuk pada infeksi saluran pernafasan akut, kejang, ensefalitis yang fatal hingga menyebabkan koma hingga 24 sampai 48 jam.
Gejala umum yang dirasakan oleh pengidap orang terinfeksi virus ini biasanya menunjukkan sebagai berikut :
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Nyeri otot
4. Muntah
5. Sakit tenggorokan
Selain gejala tersebut, ada gejala yang tidak umum yang dirasakan dengan beberapa infeksi seperti :
1. Pusing
2. Mengantuk
3. Pneumonia Atipikal
4. Turunnya kesadaran
5. Tanda-tanda neurologis
Masa inkubasi virus
Sementara itu, masa inkubasi atau waktu penularan virus nipah hingga gejala muncul yakni antara 4-14 hari, namun inkubasi tersebut bisa mencapai hingga 45 hari.
Proses penularan
Merujuk pada wabah yang terjadi di Malaysia, sekalipun masa pandemi di regional Asia Tenggara, infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi atau binatang yang sakit.
Transmisi virus nipah akan terus berlangsung melalui paparan sekresi binatang tersebut kepada manusia.
Berdasarkan wabah yang terjadi di India maupun Bangladesh, transmisi berlangsung dari konsumsi buah-buahan atau produk buah yang terkontaminasi oleh urin atau air liur kelelawar buah.
Dalam kejadian ini penularan langsung dari manusia ke manusia kerap terjadi melalui kontak orang yang sudah terpapar.
Cara pencegahan
Untuk diketahui, virus nipah ini sudah merebak sejak 1999 yang berasal dari peternakan babi, namun bisa dari kelelawar buah.
Cara pencegahan yang bisa diupayakan adalah dengan melakukan pembersihan dan penyemprotan desinfektan secara rutin.
Selain dimusnahkan, proses penguburan atau pembakarannya juga harus diawasi untuk mengurangi risiko penularan kepada manusia.
Sebelum infeksi terjadi pada manusia, membatasi pergerakan hewan dari satu peternakan ke yang lainnya bisa diupayakan supaya tidak merebak luas.
Pengobatan
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, belum ada obat maupun vaksin yang dapat mencegah maupun menanggulangi virus nipah.
Apabila ada orang yang mengalami virus ini, maka harus diberikan dukungan medis secara intensif.
Permasalahan yang cukup krusial kerap terjadi pada gangguan pernafasan, dan komplikasi neurologis yang mungkin terjadi.
Itulah beberapa yang perlu kamu ketahui mengenai bahaya virus nipah yang berpotensi memunculkan pandemi baru.
Temukan referensi dan informasi seputar hunian dan kesehatan penghuni rumah, selengkapnya di Rumah123.
“Temukan referensi hunian idaman di Cluster Valencia Goldland Karawaci selengkapnya.”