OK
Panduan

Mengenal Serba-Serbi Atap Sirap dan Berbagai Manfaatnya untuk Hunian

19 Juli 2022 · 4 min read Author: Reyhan Apriathama

Atap Sirap merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam sebuah hunian, terlebih bagian atap rumah merupakan pelindung keseluruhan bangunan.

Perlu diketahui, pemilihan jenis atap tidak hanya mengutamakan unsur estetika saja melainkan juga faktor fungsional untuk bangunan.

Sebab, setiap jenis atap rumah memiliki berbagai kebutuhan bangunan, baik rumah tapak maupun area terbuka.

Oleh sebab itu, pemilihan atap ini merupakan solusi terbaik untuk menghasilkan bangunan yang kokoh pada sisi atap, terlebih Indonesia merupakan negara dengan karakter cuaca ekstrim.

Lantas, seperti apa serba-serbi penggunaan atap sirap? Simak pembahasannya bersama-sama sebagai berikut. 

Apa yang dimaksud dengan atap sirap? 

Untuk diketahui, sirap merupakan salah satu jenis variasi dari atap kayu dan berfungsi melindungi penghuninya dari paparan sinar matahari atau limpahan air hujan.

Material dari atap ini terbuat dari kayu ulin dan kayu jati karena memiliki kemampuan yang sangat baik terhadap berbagai cuaca ekstrim yang timbul di Indonesia.

Kedua jenis kayu ini juga dikenal memiliki kekuatan yang sangat baik dan tahan terhadap gejala keropos maupun rayap.

Jenis kayu pada atap sirap ini sering digunakan pada bangunan-bangunan tertentu seperti istana maupun rumah mewah dengan unsur klasik yang kuat.

Kamu juga bisa mengaplikasikan kayu sirap ini pada bangunan rumah, mengingat material ini mempunyai berbagai manfaat dan kelebihan.

Kelebihan dan kekurangan atap sirap untuk sebuah bangunan 

atap sirap

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu ketahui dalam pemilihan kayu sirap dengan referensi berikut ini.

Kelebihan:

1. Kemampuan menyerap panas 

Material kayu dikenal memiliki kemampuan dalam menyerap panas dengan sangat baik jika dibandingkan dengan material bangunan lainnya.

Hasilnya, atap sirap dapat memberikan efek yang sangat menyejukkan pada hunian, sehingga listrik rumah menjadi lebih hemat.

2.  Bobot yang ringan 

Jika dibandingkan material lainnya seperti atap alderon, atap keramik maupun tanah liat, kayu sirap dikenal memiliki bobot yang sangat ringan.

Dengan bobot yang ringan, instalasi atap sirap bisa dilakukan lebih mudah sehingga biaya pemasangan bisa diminimalisir dengan baik.

3.  Cocok untuk hunian dengan aksen unik 

Selain kualitas yang sangat baik, kayu sirap juga terkenal akan faktor estetikanya sebagai material bahan bangunan.

Jenis atap ini tergolong sangat bervariasi, mulai dari kerucut hingga persegi panjang dengan berbagai tekstur warna terbaik.

Dalam proses penyusunannya, atap sirap bisa disesuaikan secara unik dengan bentuk yang artistik.

Kombinasi bentuk atap sirap juga sangat cocok untuk menghasilkan tata ruang rumah yang terlihat alami.

4.   Awet dan tahan lama 

Penggunaan material atap sirap pada sisi beton rumah sudah teruji kekuatannya untuk investasi bahan bangunan.

Atap ini diklaim mampu bertahan hingga usia pakainya mencapai puluhan tahun. 

Kekurangan:

5.   Harga atap genteng yang cenderung lebih mahal 

Meski memiliki usia pakai cenderung lebih panjang, namun harga dari jenis atap ini cenderung lebih tinggi dibandingkan atap-atap rumah lainnya.

Meski harganya lebih tinggi, namun harga yang ditawarkan cenderung sepadan dengan kualitasnya yang terkenal tahan lama.

6.   Bahan atap yang susah didapatkan 

Karena terbuat dari tekstur kayu, secara umum jenis atap ini tergolong lebih sulit untuk ditemukan.

Tak hanya sulit untuk ditemukan, faktor dukungan lainnya juga dipengaruhi karena banyak orang yang cenderung membutuhkan bahan bangunan yang lebih praktis dengan harga terjangkau.

7.  Instalasi atap cenderung lebih susah 

Harus diakui jika pemasangan atap sirap secara umum cenderung lebih membutuhkan waktu dan tenaga karena prosesnya yang cukup rumit.

Tak hanya sekadar bentuk atapnya, komposisi atap ini juga harus dicermati dengan baik apabila dibandingkan dengan jenis atap lainnya seperti genteng keramik maupun genteng beton.

Harga Atap Sirap dan Pemasangannya

atap sirap

Secara umum, harga jenis atap ini dijual dalam satuan ikat yang terisi atas 80 lembar sirap dengan estimasi berikut ini :

1. Harga 1 lembar : Rp3,000 – Rp5,000

2.  1 Ikat : Rp165,000

3. Setiap pembelian lebih dari 100 ikat, harga satuan menjadi Rp160,000 

4.   Pembelian lebih dari 400 ikat, harga satuan menjadi Rp155,000

5.    Setiap pembelian lebih dari 600 ikat, harga satuan menjadi Rp150,000

6.   Pembelian lebih dari 800 ikat, harga satuan menjadi Rp145,000

Selain harga atap dalam satuan ikat, kamu juga harus mengetahui biaya pasang atap sesuai luas area bangunan maupun tempat pemasangan dengan harga berikut ini : 

  1. Sistem 3 lapis : Rp120,000 per meter kubik 

2.   Sistem 4 lapis : Rp150,000 per meter kubik 

Cara memasang atap sirap 

Pemasangan atap ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena ada tekniknya supaya terpasang dengan baik pada sebuah bangunan.

Berikut merupakan detail pemasangan atap kayu sirap yang benar : 

1. Pertama-tama, potong ujung sirap yang ingin dijadikan atap supaya rapi saat terpasang.

2.   Susun bilah-bilah sirap kayu per baris, mulai dari bagian bawah hingga keatas.

3.   Supaya posisi atap lebih kokoh dan tidak berubah, rekatkan sirap dengan cara dipaku ke bagian usuk dengan paku biasa atau kuningan. 

4.   Jangan gunakan palu biasa untuk merekatkan ke paku tersebut. Sebaliknya, gunakan paku tampak supaya pengerjaannya lebih cepat dan mudah mengingat jumlah paku yang digunakan mencapai ribuan.

5.   Penyusunan sirap umumnya terdiri dari 3-4 lapis, dimulai dari bagian bawah, yakni sirap lapisan pertama, tripleks, aluminium foil, lapisan kedua, sirap lapisan ketiga hingga keempat.

Demikian beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang penggunaan atap sirap untuk bangunan rumah. 

Temukan inspirasi menarik seputar properti, selengkapnya di Rumah123

“Yuk, cari tahu referensi rumah idaman bersama Summarecon Serpong selengkapnya.”


Tag: , , ,


Reyhan Apriathama
Seorang mas-mas penulis Rumah123.com yang suka otomotif, sepak bola, gadget, dan musik-musik lawas.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA