Mengenal Hukum Tidur Setelah Sahur dan 7 Dampaknya untuk Kesehatan
Tidur setelah sahur menjadi aktivitas yang banyak orang untuk dilakukan, terlebih di bulan suci Ramadhan.
Umumnya, mereka kembali beristirahat setelah melakukan salat subuh di rumah maupun berjamaah.
Kebiasaan tersebut kerap dilakukan oleh banyak orang, terlebih mereka masih memiliki waktu supaya dapat beraktivitas dengan bugar.
Lantas, bagaimana hukum tidur setelah sahur dan dampaknya bagi kesehatan? Simak pembahasannya bersama-sama!
Hukum tidur setelah sahur menurut Islam
Secara umum, tidur setelah sahur memang tidak dilarang dalam Islam dan diperbolehkan.
Meski demikian, tidur setelah salat Subuh sebaiknya tidak untuk dilakukan karena hal tersebut termasuk makruh.
Selain bersifat makruh, tidur setelah sahur juga tidak dianjurkan, terlebih waktu subuh merupakan waktu turunnya berkah dan rezeki, jika tidur maka tidak mendapatkan berkah ini.
Tak jarang, karena kamu langsung tidur saja justru hal tersebut menimbulkan efek domino, sehingga lupa dengan waktu salat subuh.
Oleh sebab itu, ada baiknya jika kamu tidak langsung tidur setelah salat subuh maupun sahur untuk memperoleh berbagai kebaikan hidup.
Dalil tidur setelah sahur yang wajib kamu ketahui
Rasulullah SAW bahkan secara khusus mendoakan waktu pagi kepada umatnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah berkahilah untuk umatku waktu pagi mereka.” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah).
Sementara itu, Ibnul Qayyim Al Jauziyah juga berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu tidur.
Beliau berkata ; “Termasuk hal makruh bagi mereka, yaitu orang shalih adalah tidur diantara shalat subuh dan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali.”
Dalam hadits riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Hibban, suatu saat Rasulullah SAW mendapati Fatimah tengah tertidur usai salat subuh.
Lalu Rasulullah SAW berkata, “Wahai Fatimah bangun dan saksikanlah rezeki Tuhanmu dan jangan sampai masuk golongan orang lalai, karena sesungguhnya Allah membagi rezeki hamba-Nya sejak habis munculnya waktu fajar hingga terbit matahari.”
Dampak tidur setelah sahur bagi kesehatan tubuh
Selain bersifat makruh, ada beberapa dampak tidur setelah sahur bagi kesehatan tubuh yang menimbulkan efek domino.
Kamu bisa cari tahu beberapa dampak negatifnya sebagai berikut :
1. Refluks atau GERD
Refluks asam atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya.
Ini kerap terjadi karena pengaruh gravitasi maupun posisi tidur yang terlentang, mengingat posisi tidur setelah sahur tidak dalam kondisi ideal.
Jika kebiasaan tersebut kerap terjadi, bisa memicu asam lambung yang membahayakan tubuh.
Gejala umum terhadap penyakit ini tampak pada mulut yang mual, bersendawa dan merasa tak nyaman saat menjalani puasa.
2. Menurunkan kualitas tidur
Meski tidur setelah sahur menjadi sarana relaksasi yang baik, namun kualitas tidur yang dihasilkan justru menurun.
Saat kenyang, pastinya kamu akan merasa mudah mengantuk tetapi akan muncul perasaan gelisah sehingga mudah terbangun setelah tidur.
Adapun, makanan tinggi kolestrol dan lemak jenuh akan menghambat waktu yang lebih lama untuk dicerna, sehingga tidur menjadi lebih nyenyak.
3. Menaikkan berat badan
Kebiasaan tidur setelah sahur pastinya akan membuat berat badan kamu justru mengalami kenaikan karena faktor pola makan dan kualitas tidur.
Hal ini disebabkan karena kamu mengonsumsi lebih banyak kalori dibandingkan yang harus dibakar.
Kurangnya aktivitas fisik saat berpuasa dan langsung pergi tidur usai makan, sehingga lemak dalam tubuh terus menimbun.
4. Peningkatan asam lambung
Setiap makan pastinya zat sisa tersebut dikirim melewati tenggorokan, kemudian makanan masuk ke dalam esofagus yang berfungsi mengantarkan makanan ke lambung.
Ketika memasuki lambung, makanan tersebut sudah halus dengan cairan menyerupai pasta, apabila masih kasar maka dapat mengiritasi lambung dan memicu asam lambung.
Gejala yang dirasa asam lambung yakni pada sekitar lambung dan perut kiri atas dan terasa sensasi panas di dada.
Jika terjadi mulas dan sakit perut, sebaiknya hindari kebiasaan tidur selepas makan.
5. Sakit tenggorokan
Selain asam lambung naik, tidur setelah sahur juga memunculkan stimulus terhadap sakit tenggorokan sebagai efek lanjutan dari GERD.
Ketika tubuh berbaring dengan perut penuh, katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya membuat asam lambung mudah naik ke tenggorokan dan menghasilkan sensasi terbakar.
Apabila kondisi tersebut dibiarkan memburuk, maka sakit tenggorokan tersebut akan menimbulkan peradangan.
6. Sembelit
Pengosongan lambung secara umum membutuhkan waktu antara dua sampai tiga jam. Dengan posisi terbaring, maka akan menghambat proses pengosongan lambung.
Jika terus terjadi maka bisa memicu sembelit atau sulit buang air besar, sehingga kamu harus menghindari makanan yang tinggi lemak, gula, dan kafein sebagai menu sahur.
Untuk mencegah sembelit, kamu bisa mengonsumsi buah-buahan maupun sayur berserat sebagai menu sahur.
7. Serangan jantung
Selain asam lambung naik, tidur setelah sahur juga bisa menjadi pemicu serangan jantung yang cukup mematikan.
Pasalnya, orang yang akan makan berat dan langsung tidur cenderung 2,8 kali lebih mungkin mengalami peningkatan darah sepanjang malam.
Jika hal tersebut terjadi, maka menimbulkan risiko terserang penyakit kardiovaskular maupun serangan jantung dan penyakit kronis lainnya.
Itulah beberapa hal yang harus kamu ketahui mengenai hukum tidur setelah sahur serta bahaya mengancam terhadap kesehatan tubuh.
Temukan tips menarik seputar hidup sehat dari rumah, selengkapnya di Rumah123.
“Berencana beli rumah idaman? Temukan jawabannya bersama Summarecon Bekasi selengkapnya.”