Mengenal Bukit Algoritma, Silicon Valleynya Indonesia sebagai KEK Sukabumi
Bukit Algoritma dalam beberapa waktu ke belakang menjadi buah bibir masyarakat, terlebih akan disiapkan menyerupai Silicon Valley di Amerika Serikat.
Adapun, mega proyek besar ini nantinya berada di wilayah Cikidang, Sukabumi yang mengambil lahan perkebunan sawit.
Dari 888 hektare lahan yang akan dibangun memang berada di kawasan perkebunan Pasir Langkap, Cilentab, dan Kubang.
Area ini berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk pengembangan teknologi dan industri 4,0 melalui proses tanda tangan antara Direktur Utama Amarta Karya Nikolas Agung, Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, dan Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko.
“Lahan seluas 888 hektare ini kemungkinan di area perkebunan Pasir Langkap, Cilentab, dan Kubang. Dari 12 desa di Kecamatan Cikidang, kemungkinan ada dua desa yang akan masuk ke wilayah itu antara Desa Tamansari, Cicareuh, dan bisa jadi ke Desa Bumisari dan Pangkalan,” kata Purnawan, Staf Kasi Pemerintahan Kecamatan Cikidang, Selasa (13/04/2021).
Purnawan, menceritakan jika Dhanny Handoko selaku Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari, selaku perusahaan yang terlibat menggarap Bukit Algoritma bukan orang baru di kawasan Cikidang.
Status perusahaan tersebut aktif dalam menggarap kawasan perkebunan, statusnya HGU yang punya (lahan) pak Budi Handoko dan dikelola oleh anaknya bernama Dhanny Handoko.
Kalau tidak salah, sejak 2012 silam dikelola awalnya dari perkebunan teh dan karet, kalau sekarang berubah menjadi sawit dan rumah kebun (villa),” lanjut Purnawan.
Untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bukit Algoritma sendiri sudah melalui tahapan survey 2017, saat itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
“Kalau dulu 2017, Pak Gubernur datang kesini, digadang-gadang untuk KEK itu. Dulu pernah survey, ramai-ramai gubernur dinas perhubungan ramai,” cerita Purnawan.
Sebelumnya, PT Amarta Karya (Persero) atau Amka baru saja menekan kontrak pekerjaan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) perkembangan teknologi dan industri 4,0 tersebut.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur PT Amarta Karya Nikolas Agung, Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, dan Direktur PT Indokarya Lokalestasi Dhanny Handoko.
Nikolas mengatakan proyek ini akan dibangun seluas 888 hektare di Cikidang dan CIbadak, Sukabumi. Dalam hal ini, Amarta Karya bertindak sebagai mitra yang membangun Bukit Algoritma.
Tahap awal pembangunan Bukit Algoritma ini nantinya diproyeksikan selama tiga tahun kedepan dengan nilai investasi sebesar 1 miliar Euro atau Rp17 triliun.
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk meningkatkan ekonomi 4,0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset pengembangan hingga peningkatan sektor pariwisata.
“Pengembangan KEK Sukabumi diharapkan mampu meningkatkan infrastruktur pertumbuhan yang tangguh berkelanjutan dan mewujudkan SDM berbasis IPTEK yang menjadi alat dukung penuh pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional”.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang Bukit Algoritma yang sedang hangat sebagai Silicon Valley di Indonesia.
Temukan referensi menarik seputar properti, selengkapnya di Rumah123.
“Yuk, cari tahu rekomendasi properti idaman bersama Cisauk Point di sini selengkapnya.”