Mau Tahu Cara Generasi Milenial Bisa Fokus dalam Menabung dan Berinvestasi

Ilustrasi Generasi Milenial Sedang Traveling. Traveling Menjadi Salahj Satu Gangguan Bagi Kaum Milenial yang Ingin Memiliki Tabungan dan Berinvestasi Properti (Foto: Rumah123/Getty Images)
Generasi milenial mendapatkan banyak gangguan saat ingin menabung dan juga berinvestasi. Namun, ada tips yang bisa dilakukan untuk menyiasatinya.
Traveling atau minum kopi di cafe menjadi segelintir gangguan (distraction) bagi generasi milenial saat ingin menabung dan juga berinvestasi terutama properti. Kaum milenial memang berbeda dengan seniornya, Gen X.
Kaum milenial lebih memilih sharing economy. Generasi Y ini juga lebih menyukai pengalaman. Mereka suka traveling. Mereka juga suka berkumpul bersama teman-teman seraya minum kopi di kedai kopi.
Baca juga: Kalau Aturan Bank Tidak Kaku, Generasi Milenial Bisa Beli Properti
Sederetan gangguan ini menjadi bagian bahasan dari talkshow bertema Millennials & How They Save Money pada Sabtu (9/11/2019). Acara ini merupakan rangkaian acara dalam Festival Properti Indonesia 2019 di Grand Atrium Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada 6-10 November 2019.
Behavior scientist Rumah123.com M. Irfan Agia dan perencana keuangan M. Kharisma menjadi pembicara dalam talkshow ini.
Generasi Milenial Harus Menentukan Tujuan dan Fokus Berinvestasi Properti
“Manusia lebih mudah terdistraksi,” ujar Agia. Dia memaparkan hasil sebuah riset. Sebenarnya, hal ini adalah sesuatu yang wajar.
Orang telah menetapkan tujuan untuk tidak membeli sesuatu. Namun, promo, diskon, atau notifikasi di media sosial membuat orang menjadi tergoda.
Godaan lainnya adalah takut tertinggal oleh orang lain. Istilahnya adalah FOMO atau fear of missing out. Ada juga YOLO atau you only live once. Generasi milenial takut tertinggal tren atau tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.
Baca juga: Mau Tahu Kenapa Generasi Milenial Susah Dapatkan KPR?
Akhirnya, mereka pun memilih untuk traveling, ngopi di cafe, dan lainnya, sehingga lupa dengan rencana semula untuk menabung dan juga berinvestasi properti.
Agia memberikan tips agar generasi milenial bisa fokus dalam menyisihkan pendapatannya adalah dengan memiliki tabungan auto debet. Saat kaum milenial menerima gaji atau penghasilan, maka ada sejumlah uang yang disisihkan secara otomatis.
Selain itu, Agia memaparkan hal lain mengenai perjalanan seseorang dalam membeli properti. Ketika orang ingin memiliki hunian, dia membutuhkan waktu yang berbeda. Ada yang sebentar, ada yang lama.
Baca juga: Hanya Generasi Milenial yang Berani Beli Rumah Berhantu
Kalau dia belum membeli sebuah rumah atau apartemen, dia akan mengumpulkan informasi terlebih dulu. “Orang membeli properti membutuhkan aspek rasional dan emosional,” ujar Agia.
Generasi Milenial Harus Bisa Mengelola Keuangan
Kharisma menjelaskan generasi milenial harus bisa mengelola keuangan. Kaum milenial harus bisa mempunyai tabungan dan investasi.
“Saat memperoleh pendapatan, investasi terlebih dahulu,” ujar Kharisma. Dia memberikan ilustrasi singkat. Kalau generasi milenial memperoleh gaji Rp5 juta, segera sisihkan 15 persen untuk investasi. Besarnya adalah Rp750 ribu.
Sisanya digunakan untuk biaya hidup dan gaya hidup. Biaya hidup termasuk makan, transportasi ke kantor, dan tagihan rutin bulanan.
Baca juga: Generasi Milenial Kaya Raya Bidik Investasi Properti di Luar Negeri
Selain itu, Kharisma memberikan saran agar generasi milenial mulai mempelajari investasi. Ada beragam jenis investasi mulai dari pasar uang hingga properti.
Menurut Kharisma, investasi properti harus menjadi salah satu instrumen investasi yang dimiliki. Investasi properti memberikan keuntungan berupa capital gain (kenaikan nilai properti) dan juga rental yield (uang sewa bulanan).