OK
Panduan

11 Mata Uang Negara ASEAN Lengkap dan Pecahannya

25 Juli 2024 · 4 min read Author: Alya Zulfikar · Editor: Bobby Agung Prasetyo

mata uang negara asean

Ilustrasi mata uang negara ASEAN | canva

Negara-negara di ASEAN menggunakan mata uang yang berbeda-beda sebagai alat tukar. Apa saja mata uang negara ASEAN?

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Persatuan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara terdiri dari 11 negara.

Organisasi geopolitik ini dicetuskan oleh lima negara pendiri, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Salah satu tujuan utama didirikannya ASEAN adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Berada dalam satu naungan organisasi, anggota-anggota ASEAN memiliki mata uangnya masing-masing sebagai alat tukar resmi di negaranya.

Berikut ini mata uang negara ASEAN lengkap dan pecahannya!

Mata Uang Negara ASEAN

1. Brunei Darussalam: Dolar Brunei (BND)

mata uang negara asean brunei

Dolar Brunei adalah mata uang resmi Brunei Darussalam sejak tahun 1967.

Sebelum dolar Brunei dikenal sebagai salah satu mata uang negara ASEAN, Brunei menggunakan mata uang yang sama dengan negara-negara tetangganya, seperti dolar Malaya dan dolar Singapura.

Dolar Brunei dipatok terhadap dolar Singapura dengan rasio 1:1.

Artinya, satu dolar Brunei selalu sama nilainya dengan satu dolar Singapura.

Dolar Brunei tersedia dalam bentuk kertas dan koin dengan pecahan sebagai berikut:

  • Kertas: 1, 5, 10, 50, 100
  • Koin: 1 sen, 5 sen, 10 sen, 20 sen, 50 sen

chat tessa

2. Kamboja: Riel Kamboja (KHR)

Riel Kamboja telah menjadi mata uang resmi negara Kamboja sejak tahun 1980, menggantikan riel Kamboja lama yang digunakan pada masa Khmer Rouge.

Pada awalnya, riel Kamboja mengalami inflasi yang tinggi, tetapi sejak tahun 1993 nilai tukarnya stabil terhadap dolar AS.

Riel Kamboja tersedia dalam bentuk kertas dan koin dengan pecahan sebagai berikut:

  • Kertas: 100, 200, 500, 1.000, 2.000, 5.000, 10.000
  • Koin: 50, 100, 200, 500

3. Indonesia: Rupiah Indonesia (IDR)

Mata uang negara ASEAN selanjutnya adalah rupiah yang digunakan oleh Indonesia.

Pada masa penjajahan, Indonesia menggunakan berbagai mata uang dari penjajah, seperti Gulden Hindia Belanda dan Peso Spanyol.

Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia menggunakan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai mata uang, kemudian ORI digantikan oleh Rupiah pada 30 Oktober 1946.

Saat ini, pecahan rupiah Indonesia yang berlaku adalah:

  • Kertas: 1.000, 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000, 75.000 (jarang digunakan), 100.000
  • Koin: 100, 200, 500, 1.000

4. Laos: Kip Laos (LAK)

Mata uang resmi negara Laos adalah kip Laos (LAK) yang berlaku secara resmi sejak 1952, menggantikan piastre Indochina yang digunakan pada masa penjajahan Perancis.

Kip Laos menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terendah di dunia.

Berikut ini pecahan kip Laos yang digunakan:

  • Kertas: 1, 5, 10, 20, 50, 100, 500, 1.000, 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000, 00.000
  • Koin: 10, 20, 50 att (att adalah subdivisi kip, 1 kip sama dengan 100 att)

Pada tahun 2023, mata uang ASEAN kip Laos tercatat mengalami inflasi tahunan tertinggi. 

Kip Laos pun tercatat sebagai salah satu mata uang dengan nilai tukar terendah di dunia.

5. Malaysia: Ringgit Malaysia (MYR)

Ringgit Malaysia diperkenalkan sebagai salah satu mata uang negara ASEAN pada 1967 menggantikan pound sterling.

Nama “ringgit” berasal dari bahasa Melayu yang berarti “berkerincing”.

Ringgit dikenal sebagai salah satu mata yang yang paling stabil di Asia Tenggara.

Pecahan mata uang ringgit yang digunakan saat ini adalah:

  • Kertas: 1, 2, 5, 10, 20, 50, 100
  • Koin: 5, 10, 20, 50 sen

6. Myanmar: Kyat Myanmar (MMK)

mata uang negara asean myanmar

Kyat Myanmar diperkenalkan pada tahun 1952 menggantikan rupee Burma sebagai mata uang resmi negara.

Ada satu fakta menarik dari kyat Myanmar, yakni jadi salah satu mata uang yang paling sulit ditukar di dunia.

Kyat Myanmar terbagi ke dalam pecahan:

  • Kertas: 50, 10, 20, 50, 100, 200, 500, 1.000, 5.000, 10.000
  • Koin: 5, 10, 50, 100

7. Filipina: Peso Filipina (PHP)

Peso Filipina pertama kali dicetak pada tahun 1899 selama Revolusi Filipina melawan Spanyol.

Mata uang negara ASEAN yang satu ini terbagi menjadi dua jenis, yakni kertas dan koin dengan pecahan:

  • Kertas: 10, 20, 50, 100, 200, 500, 1.000
  • Koin: 1, 5, 10, 25 sentimo

8. Singapura: Dolar Singapura (SGD)

Dolar Singapura sebagai mata uang resmi negara Singapura pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967 setelah Singapura memisahkan diri dari Malaysia.

Berikut pecahan dolar Singapura:

  • Kertas: 1, 2, 5, 10, 50, 100, 200, 500, 1.000
  • Koin: 5, 10, 20, 50 sen, dan 1 SGD

9. Thailand: Baht Thailand (THB)

Mata uang resmi negara Thailand adalah baht yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1987.

Baht dianggap sebagai salah satu mata uang terkuat di Asia Tenggara.

Baht terbagi ke dalam pecahan sebagai berikut:

  • Kertas: 20, 50, 100, 500, 1.000
  • Koin: 1, 2, 5, 10

10. Vietnam: Dong Vietnam (VND)

Mata uang negara ASEAN selanjutnya adalah dong Vietnam yang diperkenalkan pada tahun 1978.

Dong Vietnam tersedia dalam denominasi sebagai berikut:

  • Kertas: 100, 200, 500, 1.000, 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000, 100.000, 200.000
  • Koin: 200, 500, 1.000, 2.000, 5.000

11. Timor Leste: Dolar AS (USD)

Berbeda dengan negara-negara ASEAN lainnya, Timor Leste tidak memiliki mata uang sendiri karena menggunakan dolar AS sebagai mata uang resminya.

Keputusan untuk menggunakan USD sebagai pengganti mata uang lokal dibuat pada tahun 2000 oleh  Administrasi Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Timor Leste (UNTAET). 

***

Demikian informasi mengenai mata uang negara ASEAN.

Baca artikel informatif lainnya di artikel.rumah123.com dan Google News.

Temukan hunian impianmu di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.

Kunjungi Teras123 untuk ngobrolin properti, ya!

**gambar: wikipedia


Tag:


alya

Content Writer

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA