Mana Material Atap yang Kamu Butuhkan?
Musim hujan tiba, atap rumahmu bocor? Ini waktunya kamu memberi perhatian lebih pada atap hunianmu. Kamu pastinya menginginkan atap yang kokoh serta tahan lama, bukan? Yang tahan terhadap paparan sinar matahari yang galak di Negeri Tropis dan terpaan hujan deras yang tak henti.
Kalau kamu berencana mengganti atap rumahmu, kamu kudu peduli pada materialnya. Sebab, bahan atap berpengaruh pada penyangga atau rangka atap. Jadi, kamu harus memilih atap yang tepat. Oleh sebab itu, kamu perlu mengenali jenis penutup atap berdasarkan materialnya:
Genteng Metal
Serupa tapi tak sama, atap ini memang mirip dengan bahan seng. Atap tersebut ditanam pada balok gording dari rangka atap menggunakan baut. Ukuran beragam, mulai yang tipis hingga agak tebal.
Genteng Aspal
Namanya juga aspal, bahannya jelas dari aspal. Genteng aspal ini sering dilekatkan pada papan tripleks untuk keamanan. Sedangkan model gelombang, pemakaiannya disekrupkan pada balok gording kuda-kuda.
Baca juga: Bikin Taman di Atap? Wah, Bisa Banget Tuh
Genteng Keramik
Genteng satu ini lebih tahan lama. Bisa digunakan pada atap balkon. Genteng ini dipasang bertumpu di rangka beton ataupun kayu.
Genteng Tanah Liat
Untuk yang satu ini jelas sudah umum bagi kebanyakan hunian. Genteng ini membutuhkan rangka dalam ketika dipasang. Dan kemiringannya bisa diatur.
Baca juga: Buruan Deh, Cek Atap Kamu Sebelum Hujan Datang
Atap Dak Beton
Terbuat dari bahan kombinasi cor beton dan tulangan besi. kerap digunakan pada model rumah minimalis, gedung perkantoran dan hunian modern. Dak beton mampu bertahan lama terhadap cuaca.
Atap Kain Terpal
Digunakan pada atap sebuah balkon atau sebuah jendela. Terbuat dari bahan kain terpal dan plastik padat yang elastis.
Jenis ini bertumpu pada kerangka besi dan terbentuk sesuai keinginan. Cara pemasangannya dikuatkan menggunakan baut tembus dinding. Selain itu, bisa bongkar-pasang juga.
Nah, kini silakan kamu memilih material atap yang tepat menurut pertimbanganmu. (Wit)